Saturday, May 6, 2023

Dongeng Pengantar Tidur (2)

 (sambungan)

Dongeng sebelum tidur tampaknya biasa saja. Bahkan di jaman sekarang semakin jarang orang tua yang punya waktu untuk melakukan itu kepada anaknya, atau mereka tidak lagi merasa itu berguna. Berbagai dongeng sebelum tidur alias bedtime stories yang baik biasanya berisi banyak pesan moral yang akan baik buat masa depan anak-anak. Banyak yang bisa diambil dari Alkitab, banyak pula yang sekuler tapi mengandung pesan moral yang sangat baik. Ada banyak pelajaran yang bisa mereka petik dari sana. Selain anak-anak bisa tidur dengan lebih mudah dan nyaman, biasanya akan terbentuk ikatan kuat antara anak dan sosok yang rajin mendongeng buat mereka. Dan tentu saja seperti yang saya katakan tadi, berbagai keteladanan, pendidikan moral/etika maupun pelajaran-pelajaran yang berharga akan sangat berguna buat mereka ke depannya.

Banyak penelitian yang mengatakan bahwa anak-anak akan lebih mudah menangkap pesan-pesan moral, petuah atau pengajaran di rumah pada saat menjelang tidur. Mereka biasanya lebih berkonsentrasi karena minim gangguan dari sekitarnya seperti di siang hari dan momen personal itu pun biasanya merekatkan hubungan dengan yang biasa mendongeng sehingga apapun yang disampaikan lewat cerita akan meresap lebih baik bagi mereka.

Dalam renungan terdahulu saya sudah menyampaikan bahwa di masa yang sukar, rumah tangga harus menjadi benteng yang kokoh dalam menanamkan nilai-nilai luhur bagi anak-anak. Orang tua seharusnya mau meluangkan waktu khusus dengan sengaja, bukan dipaksakan atau hanya meluangkan waktu sisa untuk anak-anaknya. Harus ada waktu khusus untuk mendidik mereka akan budi pekerti, etika, nilai-nilai moral dan prinsip hidup menurut Kerajaan Allah. Atau minimal agar para orang tua bisa mengenal kepribadian anaknya secara mendalam, karena percayalah, semakin kesini semakin banyak orang tua yang tidak lagi kenal siapa anaknya secara pribadi. Mungkin kenal wajahnya, tapi tidak kenal dengan kepribadiannya.

Selain itu, sangat penting pula bahwa anak-anak harus diperkenalkan sejak dini pada sosok Kristus yang benar. Dan ini bukan pekerjaan sambil lalu atau cukup satu-dua kali, tetapi mengacu kepada Ulangan 6:7-8, "haruslah engkau mengajarkannya berulang-ulang kepada anak-anakmu dan membicarakannya apabila engkau duduk di rumahmu, apabila engkau sedang dalam perjalanan, apabila engkau berbaring dan apabila engkau bangun. Haruslah juga engkau mengikatkannya sebagai tanda pada tanganmu dan haruslah itu menjadi lambang di dahimu, dan haruslah engkau menuliskannya pada tiang pintu rumahmu dan pada pintu gerbangmu."

(bersambung)

No comments:

Dua Ibu Janda dan Kemurahan Hatinya (8)

 (sambungan) Dua janda yang saya angkat menjadi contoh hari ini hendaknya mampu memberikan keteladanan nyata dalam hal memberi. Adakah yang ...