Saturday, February 11, 2017

Kita Anak Raja (1)

webmaster | 11:00:00 PM |
Ayat bacaan: Roma 8:17
====================
"Dan jika kita adalah anak, maka kita juga adalah ahli waris, maksudnya orang-orang yang berhak menerima janji-janji Allah, yang akan menerimanya bersama-sama dengan Kristus, yaitu jika kita menderita bersama-sama dengan Dia, supaya kita juga dipermuliakan bersama-sama dengan Dia."

"Aku anak Raja, engkau anak Raja, kita semua anak Raja". Anda tentu mengenal lagu ini, terutama jika anda sempat ikut sekolah minggu. Lagu ini sangat sederhana dan pas buat anak-anak. Meski sederhana dan singkat, lagu ini sesungguhnya mengandung makna yang sangat penting, bahkan bagi yang sudah tidak anak-anak lagi seperti kita. Mengapa? Karena lagu ini benar-benar mengingatkan kita akan sebuah status terhormat yang kita sandang. Kita anak siapa? "Anak orang tua kita dong..", demikian mungkin jawaban anda. Tentu saja, kita anak dari ayah dan ibu. Atau bagi orang yang mengalami masa kecil buruk, mereka bisa berkata bahwa mereka bukanlah anak siapa-siapa, seperti lirik lagu "Nobody's Child" yang bercerita tentang seorang anak buta di panti asuhan yang sedih karena tidak ada satupun keluarga mau mengadopsinya.

Mungkin saja jawaban yang muncul seperti itu. Tapi sadarkah kita bahwa kita punya status yang justru lebih tinggi dari itu semua? We are the children, the sons or daughters of the King of all kings. Kita adalah anak dari Raja di atas segala raja. Sebagai anak seorang Raja, sudah seharusnya kita mewarisi sifat Ayahanda kita, Sang Raja. Dan ingat, sedikit banyak sifat, sikap dan gaya hidup kita akan berdampak pada nama baikNya. Sebagai pangeran atau putri Raja, jika kita berbudi luhur, rendah hati dan mengasihi, tentu nama Sang Raja akan harum. Tapi sebaliknya, sebaik-baiknya Raja tapi putra dan putriNya berperilaku buruk, maka namaNya akan tercoreng.

Coba lihat anak-anak berprestasi. Bukankah mereka membanggakan orang tua dan nama besar keluarganya? Sebaliknya, jika anak berperilaku buruk, nama orang tua dan keluarganya yang tercoreng. Itu tidak bisa dihindari, karena biar bagaimanapun anak-anak seharusnya merupakan produk dari pengajaran orang tuanya. Kalau anak pembangkang, suka melawan dan berbuat hal-hal buruk, orang tuanya juga yang harus menanggung malu, meski mungkin mereka sudah mengajarkan akhlak, budi pekerti, etika maupun Firman Tuhan.

Selain menjadi cerminan nama baik Sang Raja, status kita sebagai anak berarti pula bahwa kita adalah ahli waris. Status menyandang ahli waris berarti kita dilayakkan untuk menerima berkat-berkat yang telah disediakan Allah sebagai Bapa kita. "Dan jika kita adalah anak, maka kita juga adalah ahli waris, maksudnya orang-orang yang berhak menerima janji-janji Allah, yang akan menerimanya bersama-sama dengan Kristus, yaitu jika kita menderita bersama-sama dengan Dia, supaya kita juga dipermuliakan bersama-sama dengan Dia." (Roma 8:17).

Lihatlah bahwa status sebagai anak Allah sangatlah berharga dan bukanlah sesuatu yang main-main saja. Itu adalah sebuah kehormatan besar yang seharusnya kita jaga dengan sebaik-baiknya. Kalau sebagai anak dari orang tua kita saja kita bisa sangat bangga, apalagi menjadi anak Allah. Sayangnya banyak orang yang tidak memperhitungkan anugerah Tuhan yang begitu luar biasa besarnya ini.

Hari ini saya ingin mengajak teman-teman untuk merenungkan sudah sejauh mana kita berlaku selayaknya anak Raja, anak Allah. Apakah apa yang kita lakukan sudah memuliakan Tuhan, sehingga orang bisa mendapatkan gambaran Kristus yang benar seutuhnya, atau malah kita terus menjadi batu sandungan sehingga Kristus pun menjadi tercoreng karena sikap kita yang tidak baik. Apakah kita sudah dilayakkan menerima hak waris sepenuhnya dari Bapa atau masih banyak yang belum kita selesaikan sehingga menghalangi turunnya berkat Tuhan atas kita.

Agar kita bisa mencermati sampai sejauh mana kita sudah berdiri sebagai anak Raja, ada beberapa syarat yang baik untuk kita jadikan landasan seperti yang tertulis di dalam Alkitab. Apa saja?  Mari kita lihat satu persatu.

(bersambung)


No comments :

Search

Bagi Berkat?

Jika anda terbeban untuk turut memberkati pengunjung RHO, anda bisa mengirimkan renungan ataupun kesaksian yang tentunya berasal dari pengalaman anda sendiri, silahkan kirim email ke: rho_blog[at]yahoo[dot]com

Bahan yang dikirim akan diseleksi oleh tim RHO dan yang terpilih akan dimuat. Tuhan Yesus memberkati.

Renungan Archive

Jesus Followers

Stats

eXTReMe Tracker