Sunday, February 26, 2017

Integritas Daud di Mata Salomo (1)

webmaster | 11:00:00 PM |
Ayat bacaan: 1 Raja Raja 3:6
===================
"Lalu Salomo berkata: "Engkaulah yang telah menunjukkan kasih setia-Mu yang besar kepada hamba-Mu Daud, ayahku, sebab ia hidup di hadapan-Mu dengan setia, benar dan jujur terhadap Engkau; dan Engkau telah menjamin kepadanya kasih setia yang besar itu dengan memberikan kepadanya seorang anak yang duduk di takhtanya seperti pada hari ini." 

Orang yang berintegritas adalah orang-orang yang perbuatannya sesuai perkataan, bertindak konsisten dengan menjunjung nilai-nilai luhur, mampu mengemban tanggung jawab, mengamalkan kebenaran tanpa syarat dan berbagai nilai moral lainnya. Ada yang mendefinisikan integritas sebagai keterpaduan antara kesempurnaan dan ketulusan. Kalau mengacu kepada kamus, integritas didefinisikan sebagai 'the quality of being honest and having strong moral principles; moral uprightness', yang artinya punya kualitas untuk hidup jujur, memiliki prinsip moralitas dengan standar tinggi dan lurus. Semua ini menggambarkan banyaknya nilai atau value baik yang terkandung dari orang dengan karakter berintegritas.

Sayangnya dunia berbeda dalam memandang kebahagiaan. Apa yang diajarkan dunia tidak lagi menganggap integritas sebagai sesuatu yang penting. Orang diajarkan untuk terus mengejar kebahagiaan dari materi, uang dan harta benda. Kalau perlu korbankan orang lain yang penting diri sendiri selamat. Kesetiaan tidak penting, yang penting ambil mana yang paling menguntungkan. Cari uang sebanyak-banyaknya agar bisa memenuhi perilaku konsumtif. Semakin hari kita dibombardir lewat segala arah. Anda putar televisi, anda akan menemukan semua keburukan ini sebagai sesuatu yang lucu bahkan keren.

Tidaklah heran kalau hari ini sulit sekali mencari orang yang masih memilikinya di tengah kehidupan global yang semakin jauh dari akhlak mulia dan budi pekerti. Alasan harus memenuhi kebutuhan atau beban hidup yang semakin meningkat, takut kehilangan kesempatan dan sebagainya akan dengan mudah menggeser prinsip-prinsip moral untuk menyerah kepada sikap-sikap oportunis, cari aman dan keuntungan sendiri, berpusat pada diri pribadi bahkan tega mengorbankan orang lain untuk itu. Berbohong menjadi sesuatu yang wajar dan biasa. Banyak orang bermimpi untuk menikmati dunia yang lebih baik, lebih damai dan lebih bersahabat, tapi lucunya tidak menyadari bahwa tanpa membangun pribadi-pribadi yang berintegritas itu akan sangat sulit diwujudkan, kalau tidak bisa dibilang mustahil.

Di masa mudanya Salomo menunjukkan bentuk hidup yang menaati ketetapan-ketetapan Daud dengan perbuatan-perbuatan yang mencerminkan kasihnya kepada Tuhan. Tuhan sangat ternyata terkesan dengan sikapnya. Pada suatu kali Tuhan menampakkan diri kepada Salomo saat ia tengah berada di Gibeon untuk mempersembahkan korban. Bukan hanya menampakkan diri, tapi Tuhan juga memberi hadiah yang sangat istimewa buat Salomo dengan berjanji akan memenuhi apapun permintaan Salomo. Ini dicatat dalam kitab Raja Raja pasal 3.

Kita mungkin akan segera bingung mau minta apa. Sehat? Kaya? Bebas masalah? Dapat pasangan? Rumah, mobil mewah? Liburan ke tempat yang paling diimpikan? Kita pasti langsung pusing memikirkan harus pilih yang mana. Tapi bagaimana dengan Salomo? Demikian reaksinya. "Lalu Salomo berkata: "Engkaulah yang telah menunjukkan kasih setia-Mu yang besar kepada hamba-Mu Daud, ayahku, sebab ia hidup di hadapan-Mu dengan setia, benar dan jujur terhadap Engkau; dan Engkau telah menjamin kepadanya kasih setia yang besar itu dengan memberikan kepadanya seorang anak yang duduk di takhtanya seperti pada hari ini." (1 Raja Raja 3:6).

Perhatikan bahwa meski Salomo bisa meminta sesuatu yang instan yang dipandang dunia merupakan ukuran kebahagiaan, Salomo tidak meminta itu. Ia justru meminta hikmat agar ia bisa menjadi raja yang adil dan bijaksana agar ia sanggup menengahi berbagai problema rakyatnya dan memiliki kemampuan untuk menimbang mana yang baik dan jahat. Itu jelas sebuah pilihan yang luar biasa. Tapi yang tidak kalah menarik, saat Salomo menjawab pemberian Tuhan ini, ia mengacu kepada integritas ayahnya, Daud, yang ia lihat sendiri mendatangkan kasih setia Tuhan dengan sangat besar.

Seperti apa bentuk integritas Daud yang nyatanya dilihat oleh Salomo? Kalau anda perhatikan kembali ayat tadi dengan seksama, anda akan menemukan tiga elemen dari integritas yang disebutkan Salomo sebagai gaya hidup atau sikap ayahnya, yaitu:
- setia
- benar
- jujur

Dari contoh nyata Daud, orang yang menghidupi ketiga elemen penting ini akan mendapatkan kasih setia Tuhan yang besar, dan itu dikatakan pula merupakan sebuah jaminan dari Tuhan. Setia, benar dan jujur merupakan elemen yang akan membentuk sebuah karakter berintegritas tinggi yang akan pula menuai segala kebaikan dari Tuhan. Salomo tahu itu karena ia sudah melihat sendiri buktinya dari apa yang dialami oleh ayahnya.

Pertanyaannya, apakah Daud menyadari pentingnya hal ini sehingga ia menghidupinya secara nyata dengan sungguh-sungguh? Adakah ayat dimana Daud menyebutkan hal itu?

(bersambung)


No comments :

Search

Bagi Berkat?

Jika anda terbeban untuk turut memberkati pengunjung RHO, anda bisa mengirimkan renungan ataupun kesaksian yang tentunya berasal dari pengalaman anda sendiri, silahkan kirim email ke: rho_blog[at]yahoo[dot]com

Bahan yang dikirim akan diseleksi oleh tim RHO dan yang terpilih akan dimuat. Tuhan Yesus memberkati.

Renungan Archive

Jesus Followers

Stats

eXTReMe Tracker