Sunday, February 5, 2017

Hanyut Terseret Arus (1)

webmaster | 11:00:00 PM |
Ayat bacaan: Ibrani 2:1
===================
"Karena itu harus lebih teliti kita memperhatikan apa yang telah kita dengar, supaya kita jangan hanyut dibawa arus."

Suatu kali saya melihat cuplikan kejadian menegangkan di televisi tentang seorang anak yang terseret arus. Ia terus terseret dan gagal diselamatkan karena arus yang menariknya cukup deras. Untunglah setelah hanyut sekian jauh, ia akhirnya berhasil diangkat keluar dan tidak harus kehilangan nyawanya. Terseret arus tampaknya biasa saja, tapi bagi yang mengalami itu adalah saat antara hidup dan mati. Saat terseret arus deras tubuh bisa terbentur pada batu-batu atau batang kayu besar yang ada di sungai. Korban bisa tertelan air, megap dan tenggelam selagi terseret. Belum lagi kalau dipenghujung sungai ada air terjun yang bisa membuat tubuh hancur saat menghantam bagian bawah. Begitu besar resikonya ketika terseret arus deras. Sebagai anak kecil, ia sepertinya tidak mengetahui betapa besar bahayanya jika terseret arus. Ia mungkin hanya ingin bersenang-senang sebentar dengan bermain di sungai, tetapi ia tidak menyadari malapetaka yang tengah mengintip akibat perbuatannya.

Dalam mengarungi kehidupan, sadar atau tidak kita pun akan banyak berhadapan dengan berbagai arus berbahaya yang bisa membinasakan kita. Kita sering sekali melihat atau mendengar orang-orang yang tadinya baik lalu berubah menjadi sesat karena terbawa pengaruh yang salah dari lingkungan pergaulan mereka. Kita sering menyaksikan atau mungkin juga pernah mengalami sendiri bagaimana pergaulan yang buruk membuat kita ikut terbawa arus kesesatan. Di kalangan anak-anak Tuhan pun hal ini sering terjadi. Kejatuhan seringkali terjadi bukan karena kita memang ingin berbuat dosa, tetapi justru karena hanyut terseret arus. Di jaman yang sudah maju seperti sekarang ini, berbagai arus penyesatan pun kerap tampil dari banyak sisi lebih dari sebelumnya. Pertemanan, lingkungan, berbagai media seperti bacaan, lagu, televisi, internet dan banyak media lainnya bisa membawa kita hanyut kalau tidak hati-hati.

 Lebih parah lagi, seringkali arus penyesatan ini hadir tidak kasat mata alias samar-samar sehingga kita tidak sadar sebenarnya kita sudah mulai terseret masuk di dalamnya. Jika kita membiarkan diri kita terus hanyut terseret arus seperti ini mungkin kelak pada suatu ketika kita akan sadar, tapi bisa jadi saat itu kita sudah sulit melepaskan diri lagi. Maka banyak korban yang akan jatuh akibat terseret arus. Tadinya orang baik-baik yang hidup lurus dan taat, tapi kemudian ikut terbawa arus penyesatan dunia.

Firman Tuhan sudah mengingatkan kita agar mewaspadai hal ini. "Karena itu harus lebih teliti kita memperhatikan apa yang telah kita dengar, supaya kita jangan hanyut dibawa arus." (Ibrani 2:1). Hanyut terbawa arus sudah merupakan masalah yang dihadapi manusia sejak jaman dahulu. Saat kita lemah, akan sangat mudah bagi kita untuk terhanyut dalam berbagai kesesatan. Penyesatan bisa muncul dari sesuatu yang sepintas terlihat seolah benar. Bunyinya seperti Firman Tuhan, tapi sebenarnya sangat bertentangan. Tipis sekali bedanya tapi fundamental. Berbagai hal yang tampaknya baik dan sudah biasa menjadi bagian hidup kita pun bisa ditumpangi penyesatan yang siap membinasakan kita. Karena itulah Alkitab mengingatkan kita agar terus berhati-hati terhadap segala kemungkinan yang berpotensi menghanyutkan kita.

Sekarang pertanyaannya, bagaimana kita bisa berhati-hati agar tidak hanyut terbawa arus kalau kita tidak tahu apa-apa atau kurang mengenal Firman Tuhan? Oleh karena itulah Alkitab mengingatkan dengan tegas lewat ayat di atas. Sangatlah perlu bagi kita untuk benar-benar memperhatikan dengan teliti dan seksama akan segala sesuatu yang kita dengar, memiliki kemampuan memilah-milah mana yang benar dan salah, mana yang baik dan buruk, mana yang harus diterima dan ditolak dan sebagainya. Itu akan mampu menghindarkan atau menjauhkan kita dari potensi hanyut terbawa arus.

Arus penyesatan itu kerap timbul dari lingkungan pertemanan yang salah. Hal seperti ini sudah sering kita lihat, bahkan mungkin sudah atau pernah kita alami sendiri. Firman Tuhan mengingatkan "Hai anakku, jikalau orang berdosa hendak membujuk engkau, janganlah engkau menurut" (Amsal 1:10). Sangatlah menarik melihat bahwa pesan penting ini muncul lewat manusia paling berhikmat yaitu Salomo. Lewat hikmat yang ia miliki ia bisa melihat adanya kecenderungan manusia untuk terjebak pada bujuk rayu orang lain. Salomo melanjutkan "Hai anakku, janganlah engkau hidup menurut tingkah laku mereka, tahanlah kakimu dari pada jalan mereka." (ay 15). Kaki orang berdosa digambarkan sedang "lari menuju kejahatan dan bergegas-gegas untuk menumpahkan darah" (ay 16), dan dengan demikian "mereka menghadang darahnya sendiri dan mengintai nyawanya sendiri." (ay 18). Terseret arus seperti ini akan membawa kita masuk ke dalam situasi yang sama pula. Itulah sebabnya kita diingatkan untuk tidak terjebak dan terseret dalam arus ini.

(bersambung)


No comments :

Search

Bagi Berkat?

Jika anda terbeban untuk turut memberkati pengunjung RHO, anda bisa mengirimkan renungan ataupun kesaksian yang tentunya berasal dari pengalaman anda sendiri, silahkan kirim email ke: rho_blog[at]yahoo[dot]com

Bahan yang dikirim akan diseleksi oleh tim RHO dan yang terpilih akan dimuat. Tuhan Yesus memberkati.

Renungan Archive

Jesus Followers

Stats

eXTReMe Tracker