Wednesday, February 17, 2016

Love Never Fails (2)

(sambungan)

Jika Allah mengasihi kita sebegitu besar dan kita sudah merasakan sendiri betapa indahnya kasih Allah yang tanpa batas itu, bukankah kita seharusnya  mengasihi Tuhan kembali, dan harus pula bisa mengaplikasikan kasih seperti itu kepada sesama? Tidakkah keterlaluan apabila kita justru lebih tertarik mengisi hidup dengan banyak kebencian, iri hati, dengki dan sejenisnya, hanya mau menerima kasih tapi tidak mau memberi? Padahal Firman Tuhan dengan tegas berkata: "Barangsiapa tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah, sebab Allah adalah kasih." (1 Yohanes 4:8).

Itu wajar mengingat Allah sendiri mengasihi kita semua dengan kasih setiaNya yang melimpah. Lalu jika ada yang berkata bahwa ia tidak memiliki kasih seperti itu dalam hidupnya? Alkitab sudah menyebutkan bahwa kita semua telah memiliki bentuk kasih yang seperti itu dalam hidup kita! Dalam Roma 5:5 kita bisa membaca dengan jelas bahwa kasih Tuhan telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita. Lihatlah bahwa yang dipakai adalah "telah dicurahkan", bukan akan, bakal atau mudah-mudahan dicurahkan. Artinya, semua itu sebenarnya sudah kita miliki sepenuhnya lewat Roh Kudus. Tinggal kita yang memutuskan apakah kita mau berjalan dalam hidup ini dengan digerakkan oleh kasih atau kita masih terus berpusat pada kepentingan diri sendiri dan sulit untuk mengasihi dan bersyukur buat orang lain.

Kasih merupakan elemen terpenting yang seharusnya menjadi pola dasar dimana kekristenan dibangun, dan dengan sendirinya menjadi cerminan nyata dari kehidupan orang percaya. Ketika yang lain akan berakhir, tidak demikian halnya dengan kasih. "Kasih tidak berkesudahan; nubuat akan berakhir; bahasa roh akan berhenti; pengetahuan akan lenyap...Demikianlah tinggal ketiga hal ini, yaitu iman, pengharapan dan kasih, dan yang paling besar di antaranya ialah kasih." (1 Korintus 13:8,13). Kasih akan terus menuntun kita ke dalam koridor yang benar menuju keselamatan, dan masih akan berlaku di kehidupan kekal nanti. Seperti itulah pentingnya kasih yang telah dikaruniakan Tuhan kepada kita semua.

Apakah ada di antara anda yang saat ini tengah frustasi karena keluarga anda tidak kunjung mengalami pemulihan? Apakah anda mulai putus asa melihat anggota keluarga yang terus terjerumus dalam dosa? Komunikasi yang sepertinya sulit terbangun diantara anda, atau anda stres akibat berbagai permasalahan yang seakan tidak selesai? Orang-orang keras kepala yang seolah sengaja ingin membuat anda kesal tanpa henti atau bahkan kecapaian sendiri dengan membenci atau iri hati terhadap orang lain, mengapa tidak menggantikannya dengan kasih? Ingatlah bahwa firman Tuhan sudah berkata bahwa kasih tidak pernah gagal. Kasih mampu mengatasi berbagai permasalahan dan menjaga agar sukacita senantiasa hadir dalam kehidupan kita. Kasih mampu membawa berbagai berkat dari Tuhan, damai sukacita bahkan pemulihan dalam hidup kita.Sentuhlah orang lain dengan kasih yang berasal dari Tuhan, dan saksikanlah bagaimana kasih mampu mengubahkan segalanya menjadi lebih baik.

Keep living in/with love, because love never fails

Follow us on twitter: http://twitter.com/dailyrho

1 comment:

Unknown said...

Thank you,God Bless you

Belajar dari Rehabeam (2)

 (sambungan) Mengharap berkat itu satu hal, tapi ingat bahwa menyikapi berkat itu hal lain. Dan salah menyikapi berkat bukannya baik tapi ma...