======================
"Sebab di mana ada iri hati dan mementingkan diri sendiri di situ ada kekacauan dan segala macam perbuatan jahat."
Apakah iri hati itu? Iri hati adalah sebuah perasaan tidak senang atau tidak puas yang timbul saat melihat kelebihan atau keuntungan orang lain. Secara umum kalau mendengar kata iri hati orang cenderung mengasosiasikan pada kepemilikan harta benda seperti iri melihat rumah lebih mewah, mobil, aksesoris dan sebagainya. Tapi iri hati sebenarnya bisa muncul dari banyak hal selain materi. Misalnya iri terhadap kesuksesan, kebahagiaan, karir, pekerjaan, kesempatan dan lain-lain. Iri hati tampaknya sepele, karena seringkali rasa ini muncul tanpa sadar dan pernah dialami hampir semua orang. Karenanya orang pun sering menganggap iri hati itu manusiawi, tidak berbahaya bahkan sesuatu yang alami. Tapi berhati-hatilah, karena ayat bacaan hari ini mengingatkan akibat yang bisa timbul dari rasa iri yang dibiarkan bercokol mengotori hati kita.
Saya akan beri ilustrasi sederhana. Ada seorang teman yang tinggal di Australia bercerita bahwa kamarnya pernah kemasukan ular. Ular itu diam dan menggulung di pojokan bawah kasur dan hampir tidak kelihatan. Ia segera memanggil penangkap ular untuk mengambil dan memindahkan ular itu untuk kembali ke habitatnya. Ular yang masuk itu ternyata ular jenis berbisa, yang bisa menimbulkan konsekuensi serius apabila sempat terkena gigitannya. Tidak ada satupun orang yang mau ular berbisa ada di dalam rumah atau kamarnya, yang artinya masuk ke dalam kehidupannya. Tapi bagaimana kalau ular berbisa itu menyusup tanpa kelihatan? Itu jelas berbahaya. Dosa pun seperti itu. Mungkin kita mudah menghindari dosa yang jelas-jelas kasat mata (meski tidak jarang pula orang menikmati dosa bahkan yang terlihat jelas sekalipun), tapi bagaimana dengan dosa yang tidak terlihat nyata tapi saat kita lengah dosa itu bisa menyerang dan mendatangkan akibat mematikan? Itu pun tidak kalah bahaya.
Iri hati sama seperti ular berbisa yang menyelinap diam-diam dan bersembunyi di dalam rumah, mengancam nyawa pemiliknya. Iri hati yang kelihatan sepele dan manusiawi itu? Ya, betul. Mari kita lihat ayat berikut. "Sebab di mana ada iri hati dan mementingkan diri sendiri di situ ada kekacauan dan segala macam perbuatan jahat." (Yakobus 3:16). Iri hati dan mementingkan diri sendiri akan membuka pintu bagi iblis untuk masuk ke dalam kehidupan kita. Dimana iri hati dan mementingkan diri sendiri itu ada, maka potensi kekacauan dan segala macam (bukan hanya beberapa atau sedikit tapi disebutkan segala macam) perbuatan jahat pun sangat besar. Perbuatan jahat apa saja yang akan dibawa iblis melalui pintu yang satu ini? Banyak sekali, mulai dari "sekedar" cemburu, depresi bahkan pembunuhan.
Pembunuhan? Tepat sekali. Pembunuhan pertama yang dicatat dalam Alkitab justru berawal dari iri hati. Itu bisa kita lihat dalam Kejadian pasal 4. Ketika Kain merasa iri pada saudaranya Habel, bahwa korban persembahannya "kalah", hatinya pun panas, dan Wajahnya muram. Apa kata Tuhan melihat Kain? Mari kita lihat ayat 6 dan 7: "Firman TUHAN kepada Kain: "Mengapa hatimu panas dan mukamu muram? Apakah mukamu tidak akan berseri, jika engkau berbuat baik? Tetapi jika engkau tidak berbuat baik, dosa sudah mengintip di depan pintu; ia sangat menggoda engkau, tetapi engkau harus berkuasa atasnya."
(bersambung)
No comments:
Post a Comment