Ayat bacaan: 1 Korintus 13:8
===================
"Love never fails" (Amplified Bible)
Ada beberapa orang yang saya kenal selalu menahan diri untuk tidak menunjukkan kasih secara ekspresif kepada anak-anaknya. Mengapa mereka begitu? Alasannya kurang lebih sama: mereka tidak ingin anaknya menjadi manja, ingin anak mandiri dan kuat. Mereka beranggapan cinta atau kasih merupakan penghalang seseorang untuk menjadi tegar dalam menghadapi dunia yang sulit. Cinta/kasih itu mereka anggap melemahkan. Saya sudah begitu sering mendengar bagaimana kasih bisa mengatasi begitu masalah-masalah yang berat. Anak-anak bermasalah pulih ketika mereka merasakan kasih. Berbagai bentuk hubungan yang sudah rusak selama waktu yang panjang bisa tersambung kembali karena kasih. Ada yang kembali menemukan semangat lewat kasih yang mereka dapat, bahkan ada pula yang sembuh dari penyakitnya karena didorong oleh kasih. Tidakkah anda pernah mendengar hal-hal seperti itu?
Perhatikan keluarga yang penuh kasih dengan yang sudah berjalan sendiri-sendiri, dingin atau bahkan panas karena seisinya ribut melulu satu sama lain. Bagi anda yang punya hewan peliharaan seperti saya, anda tentu setuju kalau kasih antara kita dan mereka ternyata mampu menjembatani hubungan antara kita dan mereka meski bahasanya berbeda. Kasih punya tenaga yang luar biasa besar dan sangat sanggup melakukan hal-hal yang besar bahkan di luar logika kita. Tidaklah salah kalau ada ayat yang berbunyi: "Love never fails".
Kita bisa menemukan ayat tersebut dalam 1 Korintus 13:8. Benar, dalam Alkitab kita ayatnya berbunyi: "Kasih tidak berkesudahan." Tetapi jika kita melihat versi Amplified Bible, disana ayat ini berbunyi "Love never fails". Kasih, cinta atau love tidak akan pernah gagal untuk membuat perubahan-perubahan dalam kehidupan kita menuju ke arah yang lebih baik. Seorang pendeta pernah berkata bahwa kalau Alkitab diibaratkan sebagai sebuah jeruk, apabila diperas habis maka sari yang akan kita peroleh adalah kasih. Dan itu benar adanya. Semua bermuara kepada kasih. Kasih pula yang menjadi dua hukum yang terutama yang diberikan Yesus sendiri. "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. Itulah hukum yang terutama dan yang pertama. Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Pada kedua hukum inilah tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi." (Matius 22:37-40).
Soal kasih, Tuhan telah menganugerahkan kasih kepada setiap manusia sejak semula. Mulai dari ciptaan yang pertama, orang-orang pada masa sebelumnya, yang hidup saat ini sampai kepada generasi-generasi selanjutnya. Kasih merupakan sebuah pemberian yang luar biasa besarnya dan indahnya, karena bisa kita bayangkan apa jadinya hidup ini tanpa kasih. Tidak saja memberikan kasih kepada manusia, tapi Tuhan sendiri justru terlebih dahulu telah melimpahkan kasihNya yang teramat sangat besar justru di kala manusia masih hidup berselubung dosa. "Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa." (Roma 5:8). Sebagai bukti kasihNya kepada kita, Yesus pun hadir di dunia ini, rela mengorbankan segalanya demi diri kita semua. "Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal." (Yohanes 3:16).
Itu sebentuk kasih yang sungguh besar yang bahkan sulit untuk ditiru oleh manusia. Dan lihatlah bahwa apa yang sanggup menggerakkan Allah untuk rela melakukan hal seperti itu tidak lain dan tidak bukan adalah kasih. Mungkin kita mau mengorbankan nyawa demi anak atau istri/suami, orang tua atau saudara, tapi maukah kita memberikan nyawa bagi orang yang tidak kita kenal sama sekali? Atau kepada orang yang jahat? Rasanya tidak satupun dari kita yang mau, tapi Tuhan mau. Itu adalah bukti dari kasihNya yang begitu besar, yang sudah Dia lakukan bagi kita semua. Jika hari ini kita hidup dalam sebuah kehidupan yang dekat secara pribadi dengan Tuhan, jika hari ini kita memiliki Roh Kudus yang senantiasa menuntun kita agar tidak salah melangkah, jika hari ini kita sudah diberikan kunci kerajaan Surga, artinya diberikan keselamatan lengkap dengan petunjuk melangkah agar semua itu terjadi dalam kepastian, itu semua adalah berkat Yesus yang rela turun ke dunia mengambil rupa seorang hamba, dan itu adalah penggenapan dari kehendak Allah yang didasari kasih kepada semua manusia.
(bersambung)
RenunganHarianOnline.com adalah Renungan Harian Kristen untuk waktu Saat Teduh
Home » Renungan Harian » Love Never Fails (1)
Tuesday, February 16, 2016
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
Search
Berlangganan (Subscribe)
Menu
Kategori Artikel
Quick News
Hai! kami kembali lagi untuk memberkati para RHO-ers
Renungan Harian Online kini dapat diakses melalui domain berikut: www.RenunganHarianOnline.com
Renungan Harian Online kini dapat diakses melalui domain berikut: www.RenunganHarianOnline.com
Tentang RHO
Renungan di Blog ini dibuat oleh Tim Renungan Harian Online sendiri Copyrighted @ 2007-2022. Saudara boleh membagikan link
blog ini agar dapat menjadi berkat bagi teman-teman saudara, atau me-link-nya di situs/blog saudara:
atau dapat juga menggunakan banner dibawah ini:
Tuhan Memberkati!
Popular Posts
- Jebakan Hutang
- Mengusahakan Kesejahteraan Kota
- Kerjasama dalam Satu Kesatuan
- Kebersamaan Dalam Kasih Yang Menguatkan
- Hidup yang Berbahgia dan Berhasil
- Perempuan Samaria di Sumur
- Tahun Baru, Rahmat Baru, Harapan Baru
- Bersiap Menjelang Natal
- Bangkit dan Menjadi Terang
- Manusia Berencana Tuhan Menentukan
Pendistribusian
RHO hanya memberikan ijin untuk mendistribusikan pada media online (blog, milist, dll) tanpa menghilangkan link source, jika didistribusikan pada media offline, seperti warta jemaat, harus mencantumkan link source-nya. Kami tidak mengijinkan pendistribusian yg bersifat komersil.
No comments :
Post a Comment