Saturday, December 19, 2015

Mempertanggungjawabkan Kebebasan (1)

webmaster | 11:00:00 PM |
Ayat bacaan: 1 Korintus 10:23
======================
"Segala sesuatu diperbolehkan." Benar, tetapi bukan segala sesuatu berguna. "Segala sesuatu diperbolehkan." Benar, tetapi bukan segala sesuatu membangun."

Kebebasan merupakan keinginan semua orang. Tidak ada satupun orang yang mau terkungkung, dikekang dan dibatasi dalam hidupnya. Tapi kemudian saat kebebasan diberikan, pertanyaannya adalah, apakah kita mampu mempertanggungjawabkan kebebasan itu dengan baik? Adalah sebuah fakta bahwa tidak semua orang siap menerima kebebasan dan menyikapinya dengan benar.Ada banyak yang mengira bahwa kebebasan membuatnya bisa melakukan apapun semaunya tanpa halangan, termasuk di dalamnya memaksakan kehendak. Bahkan kalau perlu dengan kekerasan. Kata saling pengertian dan toleransi semakin lama semakin menghilang dari tatanan masyarakat, digantikan pemaksaan kaum mayoritas terhadap minoritas. Bisa brutal dan merusak bahkan menghilangkan nyawa. Menyuarakan aspirasi tentu saja tidak salah. Itu hak setiap warga negara. Tapi sebuah kemerdekaan tanpa rambu-rambu jelas akan membahayakan bahkan menghancurkan, bukan saja diri kita tetapi juga orang banyak atau bahkan negara. Kemerdekaan yang dijalankan atas kepentingan pribadi atau golongan akan menimbulkan banyak masalah. Bayangkan jika setiap orang merasa dirinya paling benar dan berhak menghancurkan yang tidak sepaham dengan mereka, apa jadinya dunia ini?

Dunia ini merupakan sebuah titipan Tuhan kepada manusia. Kita diijinkan untuk menikmatinya, tetapi jangan lupa bahwa ada tugas penting bagi kita untuk mengelola bumi dengan segala isinya dengan sebaik-baiknya, dan itu sudah digariskan Tuhan sejak pada awal penciptaan. (Kejadian 1:26,28). Bagaimana bentuk pertanggungjawaban kita kelak seandainya kita bukannya melestarikan tapi malah ambil bagian dari proses kehancuran bumi yang kita diami sekarang ini?

Kebebasan bukanlah berarti bisa melakukan apapun seenaknya. Sebuah kebebasan seharusnya bisa dipertanggungjawabkan dan dipakai untuk tujuan-tujuan yang positif. Sebuah kebebasan seharusnya membuat kehidupan di muka bumi ini semakin damai dan sejahtera, bukannya semakin hancur dan berjalan tidak karu-karuan.

Masalah salah kaprah dalam menyikapi kebebasan dan kemerdekaan bukan saja menjadi isu bagi manusia di jaman sekarang, tetapi sudah berlangsung sejak dahulu kala. Kita bisa belajar dari apa yang dikatakan Paulus dalam surat 1 Korintus pasal 10. Paulus berkata: "Segala sesuatu diperbolehkan." Benar, tetapi bukan segala sesuatu berguna. "Segala sesuatu diperbolehkan." Benar, tetapi bukan segala sesuatu membangun." (1 Korintus 10:23).

Dari ayat ini kita bisa belajar apa yang bisa kita jadikan sebuah dasar pertimbangan dalam menyikapi kebebasan, yaitu:
- apakah kebebasan itu bermanfaat bagi kita dan sesama atau tidak?
- apakah kebebasan yang kita peroleh itu membangun kehidupan kita atau tidak?
- Apakah itu memberkati kota dimana kita tinggal atau malah membuatnya semakin kacau?

Ini merupakan hal yang penting untuk kita sikapi dalam alam kebebasan. Sebab apalah gunanya kita melakukan sesuatu apabila itu malah membuat kita semakin menjauh dari Tuhan, semakin menghancurkan hidup kita atau menyengsarakan orang lain? Apakah kita harus tega menghancurkan hidup orang lain hanya demi memuaskan hasrat yang ada dalam diri kita? Itu bukanlah gambaran sikap yang diinginkan Tuhan dalam memberikan kemerdekaan atau kebebasan bagi umatNya.

(bersambung)

No comments :

Search

Bagi Berkat?

Jika anda terbeban untuk turut memberkati pengunjung RHO, anda bisa mengirimkan renungan ataupun kesaksian yang tentunya berasal dari pengalaman anda sendiri, silahkan kirim email ke: rho_blog[at]yahoo[dot]com

Bahan yang dikirim akan diseleksi oleh tim RHO dan yang terpilih akan dimuat. Tuhan Yesus memberkati.

Renungan Archive

Jesus Followers

Stats

eXTReMe Tracker