Saturday, June 15, 2013

Tidak Tahu Cara Berdoa

webmaster | 10:00:00 PM |
Ayat bacaan: Roma 8:26
================
"...sebab kita tidak tahu, bagaimana sebenarnya harus berdoa..."

Teman saya selalu saja mengalami kesulitan ketika berbelanja ke supermarket apabila bersama anaknya yang masih berumur kurang lebih 2 tahun. Pasalnya, si anak sangat menyukai cokelat dan selalu merengek minta dibelikan. Jika tidak dituruti anaknya akan menangis, jika dimarahi pun demikian. Kalau mau gampang, belikan saja agar diam. Tapi kita tahu bagaimana efeknya nanti kepada kesehatan si anak terutama di giginya dan juga gizi, karena si anak biasanya akan fokus kepada cokelat dan tidak mau makan makanan yang benar lagi. Sekali waktu saya berbelanja bersama teman saya dan keluarga. Saya pun melihat sendiri bagaimana anaknya merengek kepada ayah dan ibunya demi mendapatkan cokelat yang ia inginkan. Saya mencoba membantu dengan mengatakan kepada si anak bahwa makan cokelat terlalu banyak itu tidak baik bagi kesehatannya, tapi ia tak peduli dan terus berusaha memaksa kedua orang tuanya.
Melihat aksi anak ini, saya pun berpikir betapa seringnya kita berlaku demikian ketika memohon sesuatu kepada Tuhan lewat doa-doa kita. Bukan saja time frame kita yang kita paksakan kepada Tuhan, tetapi kita juga sering memaksa Tuhan untuk mengabulkan permintaan sesuai dengan apa yang kita mau. Kalau tidak, kita akan menuduh Tuhan bersikap kejam atau tidak adil, menjadi uring-uringan atau dalam tahap selanjutnya menjadi malas berdoa atau malah berani membantah eksistensi Tuhan. Makin pintar manusia bukannya makin berhikmat dalam pengertiannya, tetapi malah semakin merasa berkuasa. Jangan-jangan mereka menganggap bahwa Tuhan hanyalah hamba yang bisa disuruh dan punya keharusan untuk mengabulkan apapun yang diperintahkan. Ketika ini yang terjadi, itu artinya kita sudah keliru dalam memahami bagaimana hubungan antara manusia dengan Tuhan itu seharusnya berjalan, dan satu hal lagi, kita tidak tahu bagaimana seharusnya caranya berdoa.

Sangat menarik jika melihat bahwa jauh-jauh hari Alkitab ternyata sudah menyebutkan bahwa kita tidak tahu bagaimana seharusnya kita berdoa, seperti yang tertulis dalam Roma 8:26. Selengkapnya ayatnya berbunyi seperti berikut: "Demikian juga Roh membantu kita dalam kelemahan kita; sebab kita tidak tahu, bagaimana sebenarnya harus berdoa; tetapi Roh sendiri berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan." Dalam versi bahasa Inggris (amplified) bagian ini dikatakan dengan "for we do not know what prayer to offer nor how to offer it worthily as we ought...". Kita tidak tahu harus memanjatkan doa seperti apa, kita tidak tahu bagaimana cara yang layak dalam berdoa. Paulus menyadari betul kelemahan ini dan mengingatkan bahwa Tuhan sebenarnya telah mengirimkan Roh-Nya untuk mengatasi titik lemah ini, terutama ketika kita terhimpit beban yang sedemikian berat sehingga kita tidak lagi sanggup mengatakannya. Kita mungkin bisa dengan mudah menyanggah dengan berkata "ah, doa kan cuma itu-itu saja..apa sih susahnya?" Tetapi untuk mengujinya kita bisa membandingkan bentuk doa kita dengan doa yang diajarkan Tuhan Yesus sendiri seperti yang bisa dibaca dalam Matius 6:9-13. Kita juga bisa melihat apakah sikap kita sudah benar lewat bagaimana reaksi kita dalam menanti jawaban Tuhan lewat doa-doa yang kita panjatkan. Apakah kita cepat marah ketika jawaban sepertinya tidak kunjung datang, apakah kita malah menambah porsi dengan berputar-putar dengan doa yang bertele-tele, apakah kita kemudian merasa jemu dan merasa bahwa doa tidaklah ada gunanya, atau kita terus mengucap syukur dan mengijinkan kehendak Tuhan jadi di bumi seperti halnya di surga, menyelaraskan hati kita dengan hati Tuhan, menjadikan dunia kehidupan kita selaras dengan surga.

Adalah penting bagi kita untuk mengetahui bagaimana cara berdoa yang benar. Kita seringkali merasa lebih tahu akan apa yang terbaik daripada sepakat dengan rencana Tuhan. Kita menganggap Tuhan tidak cukup mengerti kebutuhan kita dibanding kita mengerti diri kita sendiri. Akibatnya, kita memaksakan Tuhan untuk mengabulkan setiap yang kita minta, sesuai yang kita minta, tepat seperti waktu yang kita inginkan. Padahal Tuhan sudah mengingatkan bahwa "Seperti tingginya langit dari bumi, demikianlah tingginya jalan-Ku dari jalanmu dan rancangan-Ku dari rancanganmu." (Yesaya 55:9). Artinya, kita harus mengakui bahwa renana Tuhan adalah yang terbaik, demikian pula dari segi waktu. Tuhan tahu pasti apa yang menjadi kebutuhan kita dan kapan waktu terbaik untuk memberikannya. Bahkan sekiranya Tuhan tidak mengabulkan, itu pun pasti merupakan hal yang terbaik bagi kita. Apabila anda masih kesulitan dalam mengaplikasikannya, ingatlah bahwa Tuhan telah mengutus Roh-Nya untuk membantu anda untuk itu. Berdoa tidaklah sulit asal kita bisa menaklukkan keinginan-keinginan pribadi kita, menundukkan ego kita dan bisa bersabar terutama dengan mengetahui bahwa rancangan Tuhan adalah yang terbaik bagi diri kita.

Jadikan doa sebagai sarana untuk mempersembahkan ucapan syukur dan membangun komunikasi yang indah dengan Bapa

Follow us on twitter: http://twitter.com/dailyrho

No comments :

Search

Bagi Berkat?

Jika anda terbeban untuk turut memberkati pengunjung RHO, anda bisa mengirimkan renungan ataupun kesaksian yang tentunya berasal dari pengalaman anda sendiri, silahkan kirim email ke: rho_blog[at]yahoo[dot]com

Bahan yang dikirim akan diseleksi oleh tim RHO dan yang terpilih akan dimuat. Tuhan Yesus memberkati.

Renungan Archive

Jesus Followers

Stats

eXTReMe Tracker