Wednesday, June 5, 2013

Menyaring Kata

webmaster | 10:00:00 PM |
Ayat bacaan: Matius 12:36-37
==================
"Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap kata sia-sia yang diucapkan orang harus dipertanggungjawabkannya pada hari penghakiman. Karena menurut ucapanmu engkau akan dibenarkan, dan menurut ucapanmu pula engkau akan dihukum."

Mengakses air dari sumber mata air punya dua sisi. Di satu sisi harga airnya jauh lebih murah dibanding mempergunakan air dari PAM, tapi di sisi lain air bisa kotor saat musim hujan. Untuk mengatasinya saya merancang sendiri saringan atau filter dengan mempergunakan spons (sponge) yang biasa digunakan di aquarium. Spons saya masukkan ke dua tabung yang dihubungkan dengan pipa. Dari yang besar kemudian ke yang kecil, akhirnya masuk ke torrent. Sistim dua kali penyaringan ini cukup efektif untuk menyaring kotoran, lumpur dan keong-keong kecil yang ikut bersama air sehingga air yang dipakai untuk hidup sehari-hari layak untuk dipergunakan.

Berapa jumlah kata yang kita keluarkan setiap hari? Jumlahnya tentu berbeda bagi tiap orang. Ada orang yang pendiam atau tinggal sendirian di rumah, ada yang banyak berbicara dalam pekerjaannya seperti guru misalnya. Secara rata-rata angkanya bisa mencapai sekitar 9000 an kata per hari untuk pria, sedang bagi wanita bisa dua kali lipat. Tuhan memberikan kita kemampuan berbicara dan itu tentu sangat banyak manfaatnya. Masalahnya bagaimana perbandingan antara jumlah kata positif yang membangun, memotivasi orang lain dan memuji Tuhan dengan yang negatif seperti mengeluh, mengutuk/memaki, gosip, atau terbiasa memakai kata-kata kotor dalam percakapan sehari-hari? Sadarkah kita bahwa sebanyak kata yang keluar dari mulut, sebanyak itu pula kita harus menyaringnya agar bisa dipertanggungjawabkan di hadapan Tuhan ketika saatnya tiba?

Yesus sudah mengingatkan kita akan perihal menyaring kata-kata yang kita ucapkan dalam banyak kesempatan seperti yang bisa dibaca di dalam Alkitab. "Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap kata sia-sia yang diucapkan orang harus dipertanggungjawabkannya pada hari penghakiman. Karena menurut ucapanmu engkau akan dibenarkan, dan menurut ucapanmu pula engkau akan dihukum." (Matius 12:36-37). Ayat ini tidaklah sulit untuk dimengerti karena bunyinya simpel dan jelas. Segala kata yang keluar dari mulut kita, baik yang kita sadari maupun tidak haruslah kita pertanggungjawabkan kelak pada hari penghakiman. Menyaring kata yang keluar adalah sesuatu yang serius yang harus kita sikapi dengan sungguh-sungguh.

Yakobus menggambarkan betapa buas dan liarnya lidah kita. Ia mengilustrasikannya sebagai sesuatu "yang tak terkuasai, dan penuh racun yang mematikan". (Yakobus 3:8). Sebegitu ekstrim, tentu karena ini merupakan hal yang serius. Bagaimana tidak, "Dengan lidah kita memuji Tuhan, Bapa kita; dan dengan lidah kita mengutuk manusia yang diciptakan menurut rupa Allah, dari mulut yang satu keluar berkat dan kutuk. Hal ini, saudara-saudaraku, tidak boleh demikian terjadi." (ay 9-10).

Jika menilik pada Perjanjian Lama, kitab Amsal pun sudah memberikan banyak peringatan akan pentingnya menjaga perkataan. Salah satunya berbunyi:"Di dalam banyak bicara pasti ada pelanggaran, tetapi siapa yang menahan bibirnya, berakal budi." (Amsal 10:19). Benar bahwa tidak ada batasan bagi kita untuk bebicara selagi bisa, tetapi ingatlah bahwa semakin banyak kita berbicara, semakin banyak pula peluang untuk mengeluarkan kata-kata yang sia-sia, yang mendatangkan pelanggaran. Jika kita tidak punya kendali sama sekali terhadap perkataan kita, maka berbagai ucapan yang mengarah pada dosa akan sangat mudah keluar dari mulut kita. Dan itu semua kelak biar bagaimanapun tetap harus kita pertanggungjawabkan.

Agur bin Yake pernah memberikan tips untuk mengatasinya. "Bila engkau menyombongkan diri tanpa atau dengan berpikir, tekapkanlah tangan pada mulut!" (Amsal 30:32). Ini mengingatkan kita agar tetap waspada, baik dalam keadaan sadar atau tidak untuk menjaga perkataan kita. Memang tidak mudah, tapi kita harus selalu berusaha untuk menjaga agar jangan sampai perkataan yang sia-sia, negatif dan sebagainya yang mengarah pada dosa keluar dari mulut kita. Untuk itu kita harus selalu menjaga hati kita, "karena yang diucapkan mulut meluap dari hati." (Matius 12:34b).

Dari ribuan kata yang kita keluarkan perhari, apakah kita sudah menjaga bahwa semua itu tidak berisi hal-hal yang sia-sia yang bisa mengancam keselamatan kita? Tidak saja untuk hari penghakiman kelak, tetapi dalam kehidupan kita sehari-hari pun kita bisa dijauhkan dari resiko mendapat masalah karena ucapan-ucapan yang keluar dari mulut kita. Pepatah mengatakan "mulutmu adalah harimaumu". Kalau tidak waspada, kita bisa binasa gara-gara diterkam oleh apa yang keluar dari mulut kita. Sekali lagi, memang tidak mudah. Namun kita bisa mulai belajar untuk mengendalikan omongan kita dan mengawasi segala sesuatu yang kita ucapkan hari ini juga. Ingatlah bahwa kelak semua harus kita pertanggungjawabkan. Oleh karena itu, isilah hati dan pikiran kita dengan Firman Tuhan agar terbiasa memfungsikan mulut untuk mengeluarkan kata-kata yang baik.

Pakailah mulut untuk memberkati orang lain, bersyukur dan memperkatakan firman Tuhan

Follow us on twitter: http://twitter.com/dailyrho

No comments :

Search

Bagi Berkat?

Jika anda terbeban untuk turut memberkati pengunjung RHO, anda bisa mengirimkan renungan ataupun kesaksian yang tentunya berasal dari pengalaman anda sendiri, silahkan kirim email ke: rho_blog[at]yahoo[dot]com

Bahan yang dikirim akan diseleksi oleh tim RHO dan yang terpilih akan dimuat. Tuhan Yesus memberkati.

Renungan Archive

Jesus Followers

Stats

eXTReMe Tracker