Thursday, February 23, 2023

Teratur dan Sopan (1)

webmaster | 9:00:00 PM |

 Ayat bacaan: 1 Korintus 14:39
========================
"Tetapi segala sesuatu harus berlangsung dengan sopan dan teratur."


Waktu pandemi merebak dan kita semua dianjurkan untuk di rumah saja, jalanan bagai kota mati. Daerah tempat saya tinggal lumayan jauh dari pusat kota. Saya masih tetap harus terus keluar pada waktu itu karena harus mencari nafkah dengan berjualan. Dan suasananya buat saya terasa sangat menyedihkan. Jalanan yang dulu terus ramai menjadi sangat sepi begitu hari mulai gelap. Seperti the end of the world saja rasanya melihat dunia berubah sebegitu drastis gara-gara virus itu. Kalau menonton televisi, ada banyak negara atau kota yang menerapkan lockdown. Pemandangannya jauh lebih memilukan lagi. Kalau daerah saya saja seperti kota mati, kota-kota yang lockdown itu mungkin bagai kota hantu. Tidak ada yang lalu lalang, baik orang maupun kendaraan.

Sekarang jalan raya sudah bisa dibilang kembali normal. Jalan macet yang selama dua tahunan lenyap kini sudah kembali lagi. Bukan cuma macet, tapi kesemrawutan akibat para pengendara yang berebutan jalan, apalagi mereka yang mencuri jalur orang lain kembali menjadi pemandangan yang biasa. Jalan terlihat tidak karuan karena mobil dan motor simpang siur disana. Motor yang mengambil hak jalan pengemudi yang berlawanan arah, orang yang masih menerobos meski lampu sudah merah, dan mereka yang egois memarkirkan mobil  sehingga mempersempit jalan, semua itu membuat jalan raya carut marut tidak bergerak.

Oke lah kalau cuma macet, mungkin kita cuma kesal dan menggerutu saja karena waktu yang terbuang sia-sia di jalan dan korban bensin. Tapi dengan segala kesemrawutan dan ketidakteraturan itu, resiko kendaraan kita tersenggol pun sangat tinggi.

Soal antri dengan tertib pun sama. Cuek saja, potong. Kalau ditegur, ya pilihannya antara mengalah mundur atau adu ngotot. Antri di ATM? Wah apa lagi. Mau antrian di belakang sudah panjang, peduli amat. Tutup mata, tutup telinga, tutup hati nurani. Yang penting urusan selesai, peduli amat sama orang lain, kenal juga enggak.  Ya begitulah, masih banyak orang-orang yang seenaknya saja di negara ini. Bagaimana kita bisa maju kalau sikap dalam bermasyarakat saja masih minus? Kalau untuk urusan tertib berkendara atau tertib mengantri saja sudah bisa menimbulkan masalah, bagaimana dengan sikap-sikap intoleran, pemaksaan kehendak yang diikuti tindak kekerasan? Begitu banyaknya masalah yang ditimbulkan akibat sikap merasa paling benar, tidak mau diatur, mau menang sendiri dan sejenisnya. Seandainya saja kita semua bisa tertib, teratur dan saling menghargai, negara ini bisa luar biasa tumbuhnya.

(bersambung)

No comments :

Search

Bagi Berkat?

Jika anda terbeban untuk turut memberkati pengunjung RHO, anda bisa mengirimkan renungan ataupun kesaksian yang tentunya berasal dari pengalaman anda sendiri, silahkan kirim email ke: rho_blog[at]yahoo[dot]com

Bahan yang dikirim akan diseleksi oleh tim RHO dan yang terpilih akan dimuat. Tuhan Yesus memberkati.

Renungan Archive

Jesus Followers

Stats

eXTReMe Tracker