Thursday, February 9, 2023

Tak Jemu-Jemu Berdoa (4)

 (sambungan)

Jika hakim yang lalim saja bisa luluh terhadap permohonan tidak jemu-jemu, dan pada akhirnya mau mengabulkan permintaan si janda, masakan Tuhan yang begitu penuh kasih setia, begitu mengasihi kita manusia ciptaanNya sendiri dan menganggap kita begitu istimewa tidak mendengarkan seruan kita?

 "Tidakkah Allah akan membenarkan orang-orang pilihan-Nya yang siang malam berseru kepada-Nya? Dan adakah Ia mengulur-ulur waktu sebelum menolong mereka?" (ay 7). Tuhan yang penuh kasih dan adil akan selalu mengulurkan tanganNya, bukan mengulur-ulur waktu, untuk menolong kita anak-anakNya yang siang dan malam berseru kepadaNya dengan tidak jemu-jemu.

Percayalah bahwa Tuhan akan selalu menepati janjiNya memberi yang terbaik pada waktunya. Itu adalah sesuatu yang pasti. Yang sering jadi masalah justru karena seringkali kita memandang hanya berdasarkan apa yang terbaik menurut kita sendiri saja, bukan kepada apa yang terbaik menurut Tuhan. "Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya, bahkan Ia memberikan kekekalan dalam hati mereka. Tetapi manusia tidak dapat menyelami pekerjaan yang dilakukan Allah dari awal sampai akhir." (Pengkotbah 3:11).

Apa yang Tuhan Yesus ajarkan lewat perumpamaan tadi begitu jelas. Mari kita lihat sekali lagi ayat bacaan hari ini: "Yesus mengatakan suatu perumpamaan kepada mereka untuk menegaskan, bahwa mereka harus selalu berdoa dengan tidak jemu-jemu." (Lukas 18:1). Yesus mengajarkan bagaimana kuasa doa, bagaimana kita sebagai anak-anak Allah sebaiknya terus berdoa siang dan malam dengan tidak jemu-jemu, tanpa putus asa, tanpa pupus pengharapan. Paulus dalam beberapa kesempatan menunjuk pada doa yang terus dilakukan siang dan malam dengan sungguh-sungguh. Salah satu contoh adalah ketika Paulus menyatakan betapa ia terus berdoa siang dan malam dalam kerinduan untuk bertemu dengan para jemaat di Tesalonika dan melayani mereka. (1 Tesalonika 3:10).

(bersambung)

No comments:

Dua Ibu Janda dan Kemurahan Hatinya (8)

 (sambungan) Dua janda yang saya angkat menjadi contoh hari ini hendaknya mampu memberikan keteladanan nyata dalam hal memberi. Adakah yang ...