(sambungan)
Jadi jelas bahwa kita tidak boleh jemu dalam berdoa. Tapi ingatlah bahwa doa yang dipanjatkan terus menerus siang dan malam bukanlah berarti doa harus terus kita ulang-ulang atau bertele-tele. Selain itu, doa bukanlah alat untuk memaksa Tuhan untuk melakukan apapun yang kita inginkan, atau memaksaNya untuk mengabulkan apapun yang kita minta. Doa hendaknya dipahami sebagai media kita untuk berhubungan dengan Tuhan, dan menjadi proses untuk menyadari dan mempercayai kuasaNya atas hidup kita, mendengar apa rencanaNya dan kemudian melakukan bagian kita untuk menggenapi itu semua bersama dengan Tuhan dalam setiap langkah. Doa adalah bentuk atau wujud pengakuan kita untuk mempercayai Tuhan melakukan segala yang terbaik menurut waktu dan caraNya. Bagaimana berdoa sudah diajarkan dengan jelas oleh Yesus sendiri dalam Matius 6:5-15, dan hendaknya itu menjadi acuan kita.
Berdoa bukan pula tergantung dari banyaknya kata-kata, keindahan menata kata dalam doa, tapi doa yang disertai iman lah yang penting. Bukan pula doa yang hanya dilakukan karena ada permintaan dan kebutuhan, menjadikan doa sebagai paket berisi daftar permintaan atau wishlist, tapi dasarkan doa sebagai sarana bagi kita untuk membina keintiman hubungan dengan Tuhan. Sejauh mana kita mampu bergantung dan mau mengandalkan Tuhan, itu akan terlihat dari kesetiaan kita dalam berdoa.
Dalam surat Roma kita diingatkan agar senantiasa "Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan, dan bertekunlah dalam doa!" (Roma 12:12). Bertekun dalam doa, tidak jemu-jemu, siang dan malam, tidak akan pernah berakhir sia-sia.
Ada kalanya jawaban Tuhan tidak akan segera datang. Mungkin waktunya belum tepat, mungkin Tuhan masih ingin menguji keteguhan dan ketekunan kita dan sebagainya. Tapi pada saatnya, Tuhan akan menolong dan memberkati kita sesuai janji-janjiNya. Karena itu, hindarilah ketidaksabaran yang bisa mengarahkan kita kepada rupa-rupa kesesatan ketika kita memilih untuk mencari alternatif atau jalan pintas yang bisa membinasakan. Adalah jauh lebih penting untuk membina hubungan karib dengan Tuhan, dan sarana untuk itu adalah melalui doa. Karena itu bertekunlah berdoa. Jangan jemu-jemu. "Marilah kita teguh berpegang pada pengakuan tentang pengharapan kita, sebab Ia, yang menjanjikannya, setia." (Ibrani 10:23).
Berdoalah dengan tidak jemu-jemu, karena pada saatnya Tuhan pasti bertindak
RenunganHarianOnline.com adalah Renungan Harian Kristen untuk waktu Saat Teduh
Home »Unlabelled » Tak Jemu-Jemu Berdoa (5)
Friday, February 10, 2023
Tak Jemu-Jemu Berdoa (5)
webmaster | 9:00:00 PM |
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
Search
Berlangganan (Subscribe)
Menu
Kategori Artikel
Quick News
Hai! kami kembali lagi untuk memberkati para RHO-ers
Renungan Harian Online kini dapat diakses melalui domain berikut: www.RenunganHarianOnline.com
Renungan Harian Online kini dapat diakses melalui domain berikut: www.RenunganHarianOnline.com
Tentang RHO
Renungan di Blog ini dibuat oleh Tim Renungan Harian Online sendiri Copyrighted @ 2007-2022. Saudara boleh membagikan link
blog ini agar dapat menjadi berkat bagi teman-teman saudara, atau me-link-nya di situs/blog saudara:
atau dapat juga menggunakan banner dibawah ini:
Tuhan Memberkati!
Popular Posts
- Jebakan Hutang
- Mengusahakan Kesejahteraan Kota
- Kerjasama dalam Satu Kesatuan
- Kebersamaan Dalam Kasih Yang Menguatkan
- Perempuan Samaria di Sumur
- Hidup yang Berbahgia dan Berhasil
- Tahun Baru, Rahmat Baru, Harapan Baru
- Bersiap Menjelang Natal
- Bangkit dan Menjadi Terang
- Manusia Berencana Tuhan Menentukan
Pendistribusian
RHO hanya memberikan ijin untuk mendistribusikan pada media online (blog, milist, dll) tanpa menghilangkan link source, jika didistribusikan pada media offline, seperti warta jemaat, harus mencantumkan link source-nya. Kami tidak mengijinkan pendistribusian yg bersifat komersil.
No comments :
Post a Comment