Friday, April 14, 2017

Our Ultimate Goal (2)

webmaster | 10:00:00 PM |
(sambungan)

Kita tidak bisa mengatakan bahwa kita ada di dalam Yesus kalau kita sama sekali masih belum menceminkan rupaNya. Kalau diambil contoh sederhana, jika anda menuang air ke dalam gelas, tentu air itu akan mengikuti bentuk dari wadahnya bukan? Tidak mungkin air dituang ke dalam gelas tapi berbentuk seperti mangkok. Air akan mengikuti wadah dimana ia dituangkan. Yohanes menyatakan hal itu. "Barangsiapa mengatakan, bahwa ia ada di dalam Dia, ia wajib hidup sama seperti Kristus telah hidup." (1 Yohanes 2:6).

Dengan kata lain, siapapun yang berkata bahwa ia hidup bersatu dengan Allah, ia wajib mengikuti jejak Kristus. Melakukan sesuatu sebagaimana keteladanan yang ditunjukkan Yesus sendiri, conducting in the same way in which He walked and conducted Himself. 

Jika anda ingat pesan Kristus agar kita menjadi terang dan garam, itu menunjukkan sebuah rangkaian cara hidup yang meneladani Kristus. Menjadi terang dan garam merupakan sebuah gambaran bahwa kita tengah dalam proses menjadi serupa dengan Dia. Semakin terang dan semakin berfungsinya kita menggarami dunia, semakin pula kita menjadi seperti Yesus. Dan hal ini tidak bisa berhenti hanya sebatas wacana saja melainkan harus tercermin dalam kehidupan kita secara nyata, lewat perbuatan-perbuatan nyata.

Pertanyaannya, dimana dan bagaimana dengan kita hari ini? Kita mengaku percaya pada Kristus, mengaku tinggal di dalamNya, tapi apakah kita sudah mencerminkan itu lewat perilaku, sikap, perbuatan dan gaya hidup kita? Sayangnya yang sering menjadi gambaran dari pengikut Kristus hari ini justru bertolak belakang dengan tujuan yang paling utama ini. Banyak diantara orang percaya yang menunjukkan perilaku yang jelek, bahkan lebih jelek dari orang-orang dunia sehingga bukannya tertarik tetapi orang malah anti pati atau alergi ketika mendengar namaNya.

Jangankan mengenal, mendengar saja sudah menolak. Banyak orang percaya yang melakukan hal-hal yang bukannya menjadi berkat, tetapi malah sebaliknya menjadi batu sandungan bagi banyak orang. Berhati-hatilah agar jangan terjatuh ke dalam bentuk seperti ini, karena konsekuensi dari kegagalan mencapai tujuan paling utama ini sangatlah berat.

Paulus menuliskan tentang keutamaan Kristus dalam suratnya kepada jemaat Kolose. Mari kita lihat isinya.

"Ia adalah gambar Allah yang tidak kelihatan, yang sulung, lebih utama dari segala yang diciptakan, karena di dalam Dialah telah diciptakan segala sesuatu, yang ada di sorga dan yang ada di bumi, yang kelihatan dan yang tidak kelihatan, baik singgasana, maupun kerajaan, baik pemerintah, maupun penguasa; segala sesuatu diciptakan oleh Dia dan untuk Dia. Ia ada terlebih dahulu dari segala sesuatu dan segala sesuatu ada di dalam Dia. Ialah kepala tubuh, yaitu jemaat. Ialah yang sulung, yang pertama bangkit dari antara orang mati, sehingga Ia yang lebih utama dalam segala sesuatu. Karena seluruh kepenuhan Allah berkenan diam di dalam Dia, dan oleh Dialah Ia memperdamaikan segala sesuatu dengan diri-Nya, baik yang ada di bumi, maupun yang ada di sorga, sesudah Ia mengadakan pendamaian oleh darah salib Kristus." (Kolose 1:15-20).

Yesus dikatakan adalah gambaran nyata dari Allah yang tidak kelihatan, yang lebih utama dari segalanya karena di dalam Dialah semua diciptakan, dan seterusnya. Yang sulung, paling utama karena seluruh kepenuhan Allah ada di dalam Dia. Tujuan kita adalah untuk menjadi seperti Yesus, dan kita harus tahu terlebih dahulu gambaran ini sebelum kita bisa berproses untuk menjadi semakin mirip denganNya.

(bersambung)


No comments :

Search

Bagi Berkat?

Jika anda terbeban untuk turut memberkati pengunjung RHO, anda bisa mengirimkan renungan ataupun kesaksian yang tentunya berasal dari pengalaman anda sendiri, silahkan kirim email ke: rho_blog[at]yahoo[dot]com

Bahan yang dikirim akan diseleksi oleh tim RHO dan yang terpilih akan dimuat. Tuhan Yesus memberkati.

Renungan Archive

Jesus Followers

Stats

eXTReMe Tracker