(sambungan)
Keharmonisan dan kesepakatan dalam keluarga adalah hal mutlak yang harus bisa kita capai. Hal ini menjadi semakin langka saat ini, dimana suami dan istri seringkali memilih jalannya sendiri-sendiri. Padahal Tuhan Yesus dengan tegas berkata "Dan lagi Aku berkata kepadamu: Jika dua orang dari padamu di dunia ini sepakat meminta apapun juga, permintaan mereka itu akan dikabulkan oleh Bapa-Ku yang di sorga. Sebab di mana dua atau tiga orang berkumpul dalam Nama-Ku, di situ Aku ada di tengah-tengah mereka." (Matius 18:19-20). Ini adalah bentuk kuasa dari kesepakatan yang begitu penting, dan seharusnya bekerja dalam hidup setiap pasangan kristiani.
Maka sudah selayaknya pasangan-pasangan yang dimateraikan langsung oleh Tuhan ini tidak boleh membiarkan pertengkaran berada di dalam rumah. Pertengkaran sesungguhnya meruntuhkan perisai iman, menghambat hasil doa dan yang lebih parah bisa mengundang iblis ke tengah-tengah rumah tangga. Amsal 17:14 berkata "Memulai pertengkaran adalah seperti membuka jalan air". Perselisihan itu bisa tidak terkendali dan akhirnya mematikan. Pertengkaran di rumah akan melumpuhkan kuasa Tuhan dalam hidup kita.
Hari-hari ini iblis gencar menyerang komunitas terkecil dan terutama, yaitu pasangan dan keluarga. Iblis tahu kalau pondasi ini dirusak, maka manusia akan gagal mencapai tujuan utamanya untuk menjadi serupa seperti Yesus. Orang percaya tidak akan berfungsi jadi terang dan garam, mereka akan hancur dan kemudian gagal menerima kasih karunia keselamatan dari Tuhan. Kalau kita tahu ini, kita seharusnya mau menjaga keharmonisan dalam rumah tangga. Jangan pernah membiarkan iblis merusak keharmonisan rumah tangga anda dengan membiarkan pertengkaran atau perselisihan bercokol di dalamnya. Don't let ego stand in your way.
Rumah tangga selayaknya menjadi tempat di mana terdapat hubungan yang harmonis, saling dukung, saling support, dimana kasih menjadi dasar yang kuat di dalamnya. Rumah tangga seharusnya menjadi tempat dimana kita bisa bertumbuh dalam iman, pengenalan akan Tuhan dan terus menjadi semakin seperti Yesus. Berlakulah bijaksana dan adil, jangan bersikap otoriter dan menuntut perlakuan berlebihan dari pasangan anda. Pasangan kita adalah sosok yang akan melengkapi dan menyempurnakan kita, mengisi berbagai kekurangan kita untuk menjadi lebih baik lagi. Pasangan bukanlah sosok yang pantas untuk dijadikan sasaran pelampiasan, kambing hitam atau tempat kita menumpahkan emosi seenaknya.
Singkatnya firman Tuhan memberikan gambaran "Bagaimanapun juga, bagi kamu masing-masing berlaku: kasihilah isterimu seperti dirimu sendiri dan isteri hendaklah menghormati suaminya." (Efesus 5:33). Dan ingatlah pesan ini: "Hendaklah kamu sehati sepikir, dalam satu kasih, satu jiwa, satu tujuan, dengan tidak mencari kepentingan sendiri atau puji-pujian yang sia-sia. Sebaliknya hendaklah dengan rendah hati yang seorang menganggap yang lain lebih utama dari pada dirinya sendiri." (Filipi 2:2-3). Ini pesan yang penting agar kuasa Tuhan tidak terhalang dan doa-doa yang kita panjatkan bisa menemukan jawaban.
Yakobus mengatakan dimana ada iri hati dan egoisme, disanalah akan timbul kekacauan dan segala macam perbuatan jahat. Tetapi sebaliknya, "hikmat yang dari atas adalah pertama-tama murni, selanjutnya pendamai, peramah, penurut, penuh belas kasihan dan buah-buah yang baik, tidak memihak dan tidak munafik." (Yakobus 3:17). Itulah bentuk kebijaksanaan yang berasal dari atas, yang seharusnya mengisi kehidupan setiap pasangan dalam rumah tangga masing-masing. "Dan buah yang terdiri dari kebenaran ditaburkan dalam damai untuk mereka yang mengadakan damai." (ay 18).
Apakah rumah tangga anda hari ini termasuk heaven on earth atau hell break loose? Hari ini mari kita belajar untuk lebih lagi membangun keharmonisan dan kehangatan dalam rumah, sehingga anda akan selalu rindu untuk segera pulang ke rumah karena disanalah anda akan merasakan kedamaian dan kenyamanan yang luar biasa, merasakan keberadaan Tuhan dengan kasihNya. Jangan jadikan rumah tangga sebagai tempat memanjakan ego diri sendiri dan melakukan segala sesuatu seenaknya. Jadikan rumah tangga kita sebagai contoh bagaimana hangat dan damainya sebuah hubungan yang memiliki kasih dan damai Kristus di dalamnya. Sadarilah bahwa orang bisa mengenal Yesus secara benar lewat hubungan keluarga yang kita bangun harmonis sesuai dengan keinginan hati Tuhan.
Peace not war, love not hate. Let us all experiencing God at home
Follow us on twitter: http://twitter.com/dailyrho
RenunganHarianOnline.com adalah Renungan Harian Kristen untuk waktu Saat Teduh
Home »Unlabelled » Mengalami Tuhan di Rumah (2)
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
Search
Berlangganan (Subscribe)
Menu
Kategori Artikel
Quick News
Hai! kami kembali lagi untuk memberkati para RHO-ers
Renungan Harian Online kini dapat diakses melalui domain berikut: www.RenunganHarianOnline.com
Renungan Harian Online kini dapat diakses melalui domain berikut: www.RenunganHarianOnline.com
Tentang RHO
Renungan di Blog ini dibuat oleh Tim Renungan Harian Online sendiri Copyrighted @ 2007-2022. Saudara boleh membagikan link
blog ini agar dapat menjadi berkat bagi teman-teman saudara, atau me-link-nya di situs/blog saudara:
atau dapat juga menggunakan banner dibawah ini:
Tuhan Memberkati!
Popular Posts
- Jebakan Hutang
- Mengusahakan Kesejahteraan Kota
- Kerjasama dalam Satu Kesatuan
- Kebersamaan Dalam Kasih Yang Menguatkan
- Perempuan Samaria di Sumur
- Hidup yang Berbahgia dan Berhasil
- Tahun Baru, Rahmat Baru, Harapan Baru
- Bersiap Menjelang Natal
- Bangkit dan Menjadi Terang
- Manusia Berencana Tuhan Menentukan
Pendistribusian
RHO hanya memberikan ijin untuk mendistribusikan pada media online (blog, milist, dll) tanpa menghilangkan link source, jika didistribusikan pada media offline, seperti warta jemaat, harus mencantumkan link source-nya. Kami tidak mengijinkan pendistribusian yg bersifat komersil.
No comments :
Post a Comment