Saturday, April 22, 2017

Jadi Budak dalam Kemerdekaan (2)

webmaster | 10:00:00 PM |
(sambungan)

Apa yang menunjukkan bahwa kita masih belum merdeka? Indikatornya bisa dengan mudah kita dapati dari reaksi kita atas perbuatan-perbuatan yang mendatangkan dosa. Misalnya saat kita tidak bisa melawan keinginan daging, menyerah pada hal-hal buruk, tetap melakukan atau kembali kepada kebiasaan buruk lama, mudah tergoda untuk berbuat kecurangan, hal jahat dan lainnya yang melawan perintah Allah dan sebagainya. Kita tahu apa yang benar, tapi kita tidak kuasa menahan diri untuk menghindarinya. Kita memilih berkompromi walaupun tahu itu bisa mengarahkan kita kepada kegagalan menuai janji Tuhan. Jika semua ini masih menjadi bagian hidup kita, itu artinya kita masih menjadi budak di alam merdeka.

Lewat Kristus sesungguhnya kita sudah diberikan kemerdekaan, bukan kemerdekaan yang ala kadarnya tapi sebuah kemerdekaan yang sebenar-benarnya."Jadi apabila Anak itu memerdekakan kamu, kamupun benar-benar merdeka." (Yohanes 8:36). Benar-benar merdeka, bayangkanlah itu. Itu bukanlah sekedar omongan belaka, tetapi merupakan sebuah anugerah luar biasa yang sudah diberikan kepada kita. Masalahnya adalah, apakah kita benar-benar mau menghargai kemerdekaan sebenar-benarnya itu secara sungguh-sungguh atau kita masih dengan sukarela memilih hidup di bawah perbudakan, menjadi hamba dosa, menjadi tawanan iblis?

Maka Paulus turut mengingatkan hal ini. "Kamu telah dimerdekakan dari dosa dan menjadi hamba kebenaran." (Roma 6:18). Hal ini dia ingatkan kepada jemaat Roma agar mereka sadar akan kelemahan mereka. "Aku mengatakan hal ini secara manusia karena kelemahan kamu. Sebab sama seperti kamu telah menyerahkan anggota-anggota tubuhmu menjadi hamba kecemaran dan kedurhakaan yang membawa kamu kepada kedurhakaan, demikian hal kamu sekarang harus menyerahkan anggota-anggota tubuhmu menjadi hamba kebenaran yang membawa kamu kepada pengudusan." (ay 19). "Sebab waktu kamu hamba dosa, kamu bebas dari kebenaran...Tetapi sekarang, setelah kamu dimerdekakan dari dosa dan setelah kamu menjadi hamba Allah, kamu beroleh buah yang membawa kamu kepada pengudusan dan sebagai kesudahannya ialah hidup yang kekal." (ay 20, 22). Dan ia menambahkan sesuatu yang sangat jelas: "Sebab upah dosa ialah maut; tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita." (ay 23). Ya, dalam Yesus Kristus. Itulah satu-satunya jalan untuk bisa terbebas sepenuhnya dari jerat iblis dengan berbagai jebakan dosanya.

Lalu apa yang harus kita lakukan agar kita tetap bisa hidup dalam kemerdekaan? "Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan. Karena dengan hati orang percaya dan dibenarkan, dan dengan mulut orang mengaku dan diselamatkan." (Roma 10:9-10). Itulah cara yang harus kita lakukan agar kita benar-benar bisa mengalami sebuah kemerdekaan secara utuh dan sepenuhnya. Tidak ada alasan bagi kita untuk terus hidup sebagai budak dan dijajah karena bentuk kemerdekaan seutuhnya sudah diberikan pada kita lewat Kristus. Sudah selayaknya kita mensyukuri anugerah Tuhan yang luar biasa besar itu dengan hidup menjaga kekudusan dalam Yesus.

Ingatlah bahwa kita adalah orang-orang merdeka. Oleh karenanya hiduplah sebagai orang merdeka dan tidak lagi tunduk kebiasaan-kebiasaan buruk yang mengarahkan kita ke dalam jurang kebinasaan sebagai orang-orang dibawah kendali si jahat. Dalam Yesus kita menjadi orang-orang yang benar-benar merdeka, jangan mau lagi diperbudak oleh dosa.

Hiduplah dalam kemerdekaan yang seutuhnya seperti yang sudah diberikan Tuhan pada kita lewat Yesus

Follow us on twitter: http://twitter.com/dailyrho

No comments :

Search

Bagi Berkat?

Jika anda terbeban untuk turut memberkati pengunjung RHO, anda bisa mengirimkan renungan ataupun kesaksian yang tentunya berasal dari pengalaman anda sendiri, silahkan kirim email ke: rho_blog[at]yahoo[dot]com

Bahan yang dikirim akan diseleksi oleh tim RHO dan yang terpilih akan dimuat. Tuhan Yesus memberkati.

Renungan Archive

Jesus Followers

Stats

eXTReMe Tracker