Thursday, April 13, 2017

Our Ultimate Goal (1)

webmaster | 10:00:00 PM |
Ayat bacaan: Roma 8:29
======================
"Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula, mereka juga ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya, supaya Ia, Anak-Nya itu, menjadi yang sulung di antara banyak saudara."

Ada seorang teman yang punya anak berusia sekitar 10 tahun. Saya bertanya kepadanya: "Kalau besar nanti, kamu mau jadi apa?" Si anak menjawab: "Saya mau jadi seperti papa." katanya sambil tersenyum. Saya terharu dengan jawabannya. Bagi saya, bukan profesinya yang penting. Saya yakin yang ia maksudkan bukan soal meniru profesi ayahnya, tapi ia ingin menjadi seperti ayahnya saat ia dewasa kelak. Bagi saya, itu menunjukkan bahwa teman saya telah menanamkan nilai-nilai baik bukan hanya lewat pengajaran tapi dari contoh nyata dari hidupnya sendiri. Kalau tidak, saya kira anaknya tidak akan menjawab seperti itu.

Saya bersyukur pernah mengalami hal yang sama dari ayah saya. Ia menanamkan banyak hal mengenai kebajikan di masa kecil saya. Bagaimana pentingnya membantu orang lain tanpa mengharapkan imbalan, bagaimana bersikap sopan kepada orang lain, bagaimana menghidupi profesi dengan sebaik-baiknya, bagaimana hidup jujur ditengah godaan suap. Itu adalah hal-hal yang saya ingat dari ayah saya yang sangat saya pegang sampai hari ini.

Lalu, sebagai orang percaya kita punya Bapa Surgawi. Bapa yang baik dan penuh kasih. Dalam status kita sebagai anakNya, sebagai orang percaya, apa yang menjadi tujuan utama kita? What's our ultimate goal for being a Christian? Apakah menjadi kaya? Menjadi orang sukses? Terkenal? Terpandang? Disegani? Punya segala hal di dunia dalam kelimpahan? Jadi orang yang bebas dari masalah? Jadi orang yang tidak pernah sedih? Mana yang anda pilih? Atau kalau bukan semua ini, lantas apa?

Dalam Roma 8:29 tujuan utama kita, panggilan kita yang terutama, our ultimate goal disebutkan dengan nyata dan jelas. "Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula, mereka juga ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya, supaya Ia, Anak-Nya itu, menjadi yang sulung di antara banyak saudara." Dari ayat ini kita bisa mengetahui dengan pasti bahwa tujuan kita yang paling utama yaitu: menjadi serupa dengan Kristus.  Our ultimate goal is to become like Christ. 

Pesan mengenai hal ini sebenarnya sudah dinyatakan sejak semula dalam kitab paling awal yaitu kitab Kejadian. "Berfirmanlah Allah: "Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi." Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka." (ay 26-27).

Perhatikan bahwa berbeda dengan ciptaan Tuhan lainnya, manusia disebutkan dijadikan secara istimewa menurut gambar dan rupa Allah Tritunggal sendiri. Menurut gambar dan rupa tidaklah berbicara secara kaku mengenai kemiripan wajah, rupa atau kesamaan fisik, tapi lebih kepada kesamaan karakter. Manusia diciptakan dengan ide memiliki sifat dan karakterNya, seperti yang terpancar lewat Yesus Kristus. Kalau kita kesulitan memahami seperti apa karakter dan sifat Allah, kedatangan Yesus ke dunia sesungguhnya memberi kita gambaran yang sangat jelas mengenai hal tersebut, sehingga kita seharusnya tidak perlu kesulitan untuk menggenapi tujuan yang paling utama tersebut.

Paulus menekankan betapa pentingnya hal ini dan seperti apa kerinduannya untuk melihat penggenapan tujuan yang terutama ini bisa terjadi. Ia bahkan rela menderita untuk itu. Itu menunjukkan bahwa Paulus memberikan penekanan besar tentang menjadi serupa dengan Kristus ini. Katanya: "Hai anak-anakku, karena kamu aku menderita sakit bersalin lagi, sampai rupa Kristus menjadi nyata di dalam kamu." (Galatia 4:19).

Dalam bahasa sederhana, Paulus mengatakan bahwa ia rela harus menderita lagi, bagaikan seorang ibu yang menderita saat melahirkan anak, dan rela untuk terus menderita sampai rupa Kristus menjadi nyata tergambar pada diri kita. He's willing to suffer until Christ's image is completely, and permanently formed or molded within us. 

(bersambung)


No comments :

Search

Bagi Berkat?

Jika anda terbeban untuk turut memberkati pengunjung RHO, anda bisa mengirimkan renungan ataupun kesaksian yang tentunya berasal dari pengalaman anda sendiri, silahkan kirim email ke: rho_blog[at]yahoo[dot]com

Bahan yang dikirim akan diseleksi oleh tim RHO dan yang terpilih akan dimuat. Tuhan Yesus memberkati.

Renungan Archive

Jesus Followers

Stats

eXTReMe Tracker