Saturday, April 8, 2017

I am WHO I am and WHAT I am (1)

webmaster | 10:00:00 PM |
Ayat bacaan: Keluaran 3:14
===============
"And God said to Moses, I AM WHO I AM and WHAT I AM, and I WILL BE WHAT I WILL BE"  (English Amp)

Ada seseorang yang saya kenal hari ini sukses menjadi direktur dari sebuah perusahaan yang kalau saya sebut rasaya anda akan kenal. Ia ternyata bukanlah lulusan S2 atau S3 luar negeri, tapi karirnya bermula justru dari bawah sekali, yaitu sebagai OB alias office boy. Saat itu meski pekerjaannya masih rendah, ia menunjukkan etos kerja yang baik. Karena ia berasal dari keluarga miskin, ia terbiasa bekerja keras. Pimpinannya yang juga sering pulang telat sering berpapasan dengannya, karena ia seringkali menjadi orang yang paling lama pulang dari kantor. Karena sering papasan, sang pimpinan pun mengenalnya. Dari kenal wajah menjadi kenal nama, lalu bertukar kata alias ngobrol. Karena merasa nothing to loose, teman saya ini mulai bertukar pikiran dan menyampaikan ide-idenya. Ternyata cara berpikir sederhananya menarik buat pimpinannya. Singkat cerita, ia pun kemudian ditawarkan untuk mendapatkan promosi jauh melesat ke atas, meski dengan latar belakang pendidikan yang rendah.

Bagaimana reaksinya? Ia bisa saja berkata, "Terima kasih pak, tapi maaf, tapi saya tidak mungkin sanggup." Yang ditawarkan adalah sebuah posisi yang membutuhkan tanggung jawab besar. Itu tidak main-main dan tidak ringan. Tapi ia dengan sukacita menerima promosi itu. Mengapa ia terima? Pikirannya ternyata sederhana saja. "Kalau pimpinan menawarkan jabatan itu pada saya, tentu ia melihat potensi yang ada pada saya meskipun saya mungkin belum melihatnya." Disamping itu, ia pun percaya bahwa Tuhan membukakan jalan dan akan selalu memperlengkapinya. Sebagai orang yang lebih berpengalaman dan memimpin perusahaan besar tersebut, teman saya ini percaya bahwa ia lebih tahu apa yang dibutuhkan perusahaannya dan melihat sesuatu dari teman saya ini. Dan imannya percaya bahwa meski pekerjaan itu butuh pertanggungjawaban besar dan sulit penuh tantangan, ia pasti bisa melakukannya bersama Tuhan. Dan itu sebuah keputusan besar yang benar. Hari ini ia sukses berada di jajaran atas. "Kalau dahulu saya hanya mengukur kemampuan saya menurut yang saya tahu, saya tidak akan ada disini hari ini." katanya.

Ada banyak orang yang terlalu rendah mengukur potensi dirinya dan terlalu fokus pada keterbatasan dan kekurangannya. Saya kurang ini, kurang itu, saya tidak akan sanggup, dan seterusnya. Perasaan memang bisa mempengaruhi kita. Jika perasaan negatif itu dibiarkan berlarut-larut maka performance kita dalam hidup bisa menurun. Kita akan semakin kehilangan percaya diri dan membuang semua peluang emas yang sebenarnya Tuhan sudah bukakan di depan mata. Jika diibaratkan petinju, kita sudah melempar handuk tanda menyerah. Banyak yang melakukan itu bahkan sebelum bertanding.

Yang sering menjadi penyebabnya adalah kebiasaan kita untuk melihat kelemahan-kelemahan yang ada ketimbang melihat Sosok yang sesungguhnya senantiasa berjalan bersama kita. Kita lupa bahwa Tuhan yang menciptakan kita tentu lebih tahu tentang kita. Dan kita pun lupa bahwa jika kita mengerjakan sesuatu dengan sungguh-sungguh seperti untuk Tuhan, Dia akan berada bersama kita, memampukan kita untuk berjalan dari satu keberhasilan kepada keberhasilan lain, walking from glory to glory. 

Musa adalah manusia biasa sama seperti kita. Cara pikirnya pun manusiawi seperti kita dalam menerima tanggung jawab yang dirasa lebih berat dibanding kemampuan menurut ukuran kita. Musa juga mengalami keraguan disaat ia pertama kali mendapat tugas berat. Alasannya sangat masuk akal. Pada saat itu Musa sudah tidak lagi muda, dan merasa punya kekurangan atau kelemahan dari kemampuan berbicara meyakinkan orang. Maka ketika Tuhan tiba-tiba memanggilnya dikala Musa sedang menggembalakan domba-domba milik Yitro, mertuanya, ia pun langsung meragukan kesanggupannya.

Saya yakin dalam seketika ada banyak keraguan berkecamuk dibenaknya, terutama masalah percaya diri. Kata Musa: "Siapakah aku ini, maka aku yang akan menghadap Firaun dan membawa orang Israel keluar dari Mesir?" (Keluaran 3:11). Musa mencoba meyakinkan Tuhan bahwa Tuhan salah pilih orang. Reaksi ini sangatlah wajar mengingat Musa tidak punya pengalaman. Baik dalam hal memimpin maupun meyakinkan orang lewat kata-kata, terlebih mengingat bangsa Israel adalah bangsa yang keras kepala serta tegar tengkuk.

Lalu bagaimana jawaban Tuhan? Tuhan bilang: "Bukankah Aku akan menyertai engkau?" (ay 12). Tapi Musa belum juga mengerti. Ketika Musa kembali bertanya, maka Tuhan menjawab dengan tegas: "AKU ADALAH AKU." Lagi firman-Nya: "Beginilah kaukatakan kepada orang Israel itu: AKULAH AKU telah mengutus aku kepadamu." (ay 14). Dalam bahasa Inggrisnya disebutkan lebih tegas: "I AM WHO I AM and WHAT I AM, and I WILL BE WHAT I WILL BE, and He said, You shall say this to the Israelites: I AM has sent me to you!"

Agak sulit menerjemahkan kalimat yang diucapkan Tuhan ini, tetapi saya percaya anda bisa membedakan antara 'who I am' dan 'what I am', begitu pula dengan I will be what I will be. Intinya, Tuhan meyakinkan Musa bahwa dibalik segala keraguannya, Musa seharusnya sadar bahwa yang menugaskannya bukanlah manusia melainkan Tuhan, Raja di atas segala raja, Pencipta dan Pemilik segalanya. Dia yang menciptakan Musa, Dia sanggup menyelidiki hati, Dia sangat mengenal ciptaanNya. Dia mengetahui segalanya. Tuhan berkata, "hei Musa, Akulah yang menugaskanmu. Aku adalah Aku dan siapa Aku, dan Aku akan selalu menjadi Aku."

Jika kalimat ini masih terasa membingungkan bagi anda, Musa pun merasakan hal yang sama. Tampaknya Musa belum mengerti karena pengertiannya masih tertutupi oleh keraguan yang ada dalam dirinya sehingga ia kembali mengungkapkan ketidakyakinannya. "Ah, Tuhan, aku ini tidak pandai bicara, dahulupun tidak dan sejak Engkau berfirman kepada hamba-Mupun tidak, sebab aku berat mulut dan berat lidah." (4:11).

(bersambung)


No comments :

Search

Bagi Berkat?

Jika anda terbeban untuk turut memberkati pengunjung RHO, anda bisa mengirimkan renungan ataupun kesaksian yang tentunya berasal dari pengalaman anda sendiri, silahkan kirim email ke: rho_blog[at]yahoo[dot]com

Bahan yang dikirim akan diseleksi oleh tim RHO dan yang terpilih akan dimuat. Tuhan Yesus memberkati.

Renungan Archive

Jesus Followers

Stats

eXTReMe Tracker