Monday, April 10, 2017

Menyatakan Kasih lewat Saling Membantu

webmaster | 10:00:00 PM |
Ayat bacaan: Efesus 4:2
=================
"Hendaklah kamu selalu rendah hati, lemah lembut, dan sabar. Tunjukkanlah kasihmu dalam hal saling membantu."

Menarik sekali melihat hubungan harmonis antar teman saya dan tetangganya. Ia sudah tinggal disana semenjak lahir, itu artinya hampir 40 tahun mereka bertetangga. Setiap teman saya merayakan lebaran, tetangganya tanpa diminta membuka pagarnya agar para tamu bisa menumpang parkir di halaman rumahnya. Sebaliknya, saat Natal dan tahun baru, giliran keluarga teman saya yang membuka lebar-lebar pagarnya. Kalau ada acara lainnya, mereka cukup saling bilang, dan itu pun dilakukan. Seperti pada saat sang tetangga persekutuan, maka sebagian mobil anggotanya bisa parkir di rumah teman saya. Saya mengetahui itu saat melayat ayah dari teman saya ini. Ada seorang bapak tua yang berdiri diluar dan mempersilahkan mobil saya untuk masuk ke halamannya, yang ternyata adalah pemilik rumah tersebut. Bukan saja ia membuka rumahnya sebagai tempat parkir, ia sendiri juga yang berinisiatif membantu parkir. Bukankah luar biasa melihat hal ini? Terlebih ini terjadi di kota besar dan bukan di daerah. Disaat banyak orang mengedepankan perbedaan, mereka menunjukkan harmoni dalam toleransi yang kuat.

Hubungan antar tetangga seperti itu semakin langka dijumpai hari ini terutama di dalam tatanan bermasyarakat modern di tengah kota besar. Orang cenderung menjadi semakin individualis, tidak peduli kepada orang lain, termasuk yang ada di dekat mereka. Banyak orang yang tidak lagi mengenal siapa tetangganya. Jangankan apa pekerjaannya, namanya saja tidak tahu. Kenapa tidak diajak kenalan? "Ah, nanti dikira saya ada maksud. Malas ah.." itu salah satu alasannya. Tetangga saling curiga, saling iri, dengki, saling mengganggu, saling bersaing. Manusia semakin tidak berempati dan enggan menolong tanpa mengharap balasan. Kalau kenal saja tidak bagaimana bisa menolong? Atau, ada pula orang yang baru akan bergerak menolong kalau ada yang minta. Itupun mereka pilih-pilih. Bukan soal bisa atau tidak tapi bakal ada gunanya atau tidak. Atau lagi pengen atau malas. Jika tetangga kita terkapar di depan rumah, apakah kita segera bergegas menolong atau pura-pura tidak melihat? Jangan-jangan, malah senang. Ada banyak pula orang yang berkata, "tapi tetangga saya menyebalkan! Suka berbuat seenaknya!" Tapi, apakah itu cukup untuk dijadikan alasan untuk tidak mempedulikan atau menolong mereka? Maka sebuah rasa kebersamaan yang dibangun dalam kehidupan persaudaraan antar tetangga seperti teman saya di atas menjadi terasa sangat indah.

saling menolong seperti yang terjadi antara teman saya dan tetangganya sangatlah mencerminkan bagaimana sikap orang percaya yang seharusnya, sesuai dengan apa yang difirmankan Tuhan berulang kali di dalam Alkitab. "Hendaklah kamu selalu rendah hati, lemah lembut, dan sabar. Tunjukkanlah kasihmu dalam hal saling membantu." (Efesus 4:2) Perhatikan bahwa Tuhan tidak hanya meminta kita rendah hati, ramah atau lemah lembut dan sabar saja, tetapi kita juga wajib menunjukkan kasih dalam wujud nyata, dan itu dilakukan lewat kerelaan untuk saling membantu atau tolong menolong. Pada kenyataannya, ada banyak orang yang katanya sudah mengasihi tetapi masih keberatan untuk memberi dan membantu. Mereka sulit menyumbangkan sedikit dari apa yang mereka miliki untuk menolong orang lain, mudah merasa curiga dan bersikap negatif terhadap orang yang tengah membutuhkan uluran tangan, atau tidak peduli sama sekali. Atau seperti yang saya bilang tadi, mereka baru akan bergerak kalau diminta. Tanpa diminta, meskipun tahu mereka diam saja. Sikap seperti ini tidaklah mencerminkan kasih, apalagi standar kasih Kerajaan Allah.

Dalam 1 Korintus 13 kita bisa menemukan defenisi kasih yang lengkap dari Paulus. "Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong. Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain. Ia tidak bersukacita karena ketidakadilan, tetapi karena kebenaran. Ia menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu." (ay 4-7). Standar kasih dalam kekristenan sama sekali tidak main-main. Dalam standar kehidupan hari ini, mungkin semakin sulit untuk dilakukan. Tapi kalau mau benar-benar mengaplikasikan kasih yang sebenarnya, kita harus bersedia melatih diri untuk bisa memenuhi satu demi satu poin kasih di atas.

Dalam kesempatan lain Paulus menyerukan pentingnya tolong menolong karena itu artinya kita memenuhi hukum Kristus. "Bertolong-tolonganlah menanggung bebanmu! Demikianlah kamu memenuhi hukum Kristus." (Galatia 6:2). Kerinduan untuk membantu adalah salah satu perwujudan nyata dari adanya kasih Kristus dalam hidup kita, dan penegasan akan hal ini kembali bisa dijumpai dalam ayat berikut ini: "Hendaklah kamu selalu rendah hati, lemah lembut, dan sabar. Tunjukkanlah kasihmu dalam hal saling membantu." (Efesus 4:2).

Kerinduan untuk membantu sesama itu harus diwujudkan dengan tulus, bukan karena maksud-maksud atau agenda tersembunyi dibelakangnya seperti ingin dipuji, disanjung atau karena berharap sesuatu sebagai balasan dari orang yang ingin kita bantu. Dalam surat Roma kita bisa menemukan ayat yang mendukung hal ini. "Hendaklah kasih itu jangan pura-pura! Jauhilah yang jahat dan lakukanlah yang baik." (Roma 12:9).

Pesan kasih sesungguhnya begitu penting. Yesus mengajarkan : "Aku memberikan perintah baru kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi; sama seperti Aku telah mengasihi kamu demikian pula kamu harus saling mengasihi." (Yohanes 13:34). Kita diminta untuk bisa mencapai sebuah tingkatan yang lebih tinggi untuk mengasihi orang lain. Bukan hanya seperti kita mengasihi diri kita sendiri melainkan dengan bercermin kepada Yesus yang begitu mengasihi kita.

Salah satu bentuk kasih akan terlihat dari kerinduan kita untuk membantu sesama. Orang yang hatinya penuh dengan kasih akan gelisah ketika melihat ada orang yang membutuhkan bantuan, dan akan sangat bahagia ketika bisa berbuat sesuatu untuk menolong orang lain. Orang yang dipenuhi kasih akan segera bergerak tanpa diminta. Menawarkan bantuan saat melihat ada orang disekitarnya yang tengah membutuhkan itu. Apa yang penting bukan jumlah nominal atau persentase waktu dan tenaga yang kita curahkan buat membantu, tapi dari kesungguhan dan ketulusan kita atas kasih Yesus yang hidup di dalam diri kita.

"We can’t help everyone, but everyone can help someone." - Ronald Reagan

Follow us on twitter: http://twitter.com/dailyrho

No comments :

Search

Bagi Berkat?

Jika anda terbeban untuk turut memberkati pengunjung RHO, anda bisa mengirimkan renungan ataupun kesaksian yang tentunya berasal dari pengalaman anda sendiri, silahkan kirim email ke: rho_blog[at]yahoo[dot]com

Bahan yang dikirim akan diseleksi oleh tim RHO dan yang terpilih akan dimuat. Tuhan Yesus memberkati.

Renungan Archive

Jesus Followers

Stats

eXTReMe Tracker