(sambungan)
Selanjutnya mari kita lihat Firman Tuhan lainnya yang ada dalam Yesaya 29 yang juga menggambarkan betapa Tuhan sungguh mengetahui kita. Apabila Tuhan diibaratkan sebagai tukang periuk, dan kita adalah bejana yang dibentuk dari tanah liat olehNya sendiri. Pertanyaannya, mungkinkah Tuhan, Sang Pencipta, tidak mengenal apa-apa tentang kita? Jika kita mengerjakan sesuatu dari awal sampai akhir, mungkinkah kita tidak tahu atau tidak mengenal hasil kerja kita? "..Apakah tanah liat dapat dianggap sama seperti tukang periuk, sehingga apa yang dibuat dapat berkata tentang yang membuatnya: "Bukan dia yang membuat aku"; dan apa yang dibentuk berkata tentang yang membentuknya: "Ia tidak tahu apa-apa"? (Yesaya 29:16). Kalau kita tidak mungkin meragukan bahwa orang tua kita mengenal kita secara pribadi dan mendalam, apalagi Bapa Surgawi.
Tuhan sungguh mengenal kita dengan baik, dan Dia sungguh peduli. Agar terbentuk hubungan yang erat dibutuhkan usaha dari kedua belah pihak. Jika Tuhan kenal kita, apakah kita sudah berusaha untuk mengenalNya dengan baik? Seringkali kita merasa perlu untuk sungguh-sungguh mengenalNya.Ketika Tuhan peduli, kita malah tidak peduli padaNya dan hanya menggantungkan harapan kepada manusia, pada harta benda atau pada situasi dan kondisi saja. Kita terus meminta Tuhan menolong dan mengerti kita, tapi kita tidak merasa perlu untuk mengenalNya secara mendalam. Kalau saja kita mau mencoba mengenalNya, kita akan tahu bahwa Dia adalah Bapa yang penuh kasih, kasih setiaNya kekal selamanya, tak akan pernah lekang dan Dia selalu menginginkan kita beroleh segala yang terbaik yang berasal dari perbendaharaanNya di Surga. Pengertian atau pemahaman seperti ini akan membuat anda tahu bahwa yang terbaik untuk anda lakukan adalah mengandalkan Tuhan dalam apapun yang anda lakukan. Dan firman Tuhan pun sudah mengatakannya. "Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN, yang menaruh harapannya pada TUHAN!" (Yeremia 17:7). Ayat ini menyebutkan dengan jelas bahwa menaruh pengharapan kepada Tuhan tidak akan pernah berujung sia-sia. Hal-hal lain yang anda andalkan bisa mengecewakan, tapi tidak demikian dengan Tuhan.
Sebuah penegasan lainnya disampaikan pula oleh Yesus yang mengenal hati BapaNya dengan sangat baik. "Bukankah burung pipit dijual lima ekor dua duit? Sungguhpun demikian tidak seekorpun dari padanya yang dilupakan Allah,bahkan rambut kepalamupun terhitung semuanya. Karena itu jangan takut, karena kamu lebih berharga dari pada banyak burung pipit." (Lukas 12:6-7). Kalau burung saja diperhatikan Tuhan, apalagi kita yang diciptakan secara sangat istimewa menurut gambarNya sendiri. Bayangkan, sampai jumlah rambut kita helai demi helai pun Dia ketahui. Sedekat-dekatnya dan sepeduli-pedulinya manusia, adakah yang bisa sangat dekat hingga mengetahui berapa helai jumlah rambut kita? Tapi Tuhan peduli hingga sejauh itu. Itu menunjukkan bagaimana kepedulian dan pengenalanNya akan kita dengan sangat detail. Betapa indahnya janji Tuhan akan penyertaan dan perlindunganNya atas kita yang tertulis berulang kali di dalam Alkitab. Lihatlah ayat berikut: "Sebab TUHAN, Dia sendiri akan berjalan di depanmu, Dia sendiri akan menyertai engkau, Dia tidak akan membiarkan engkau dan tidak akan meninggalkan engkau; janganlah takut dan janganlah patah hati." (Ulangan 31:8). Atau lihatlah pesan berikut: "Jauhilah yang jahat dan lakukanlah yang baik, maka engkau akan tetap tinggal untuk selama-lamanya; sebab TUHAN mencintai hukum, dan Ia tidak meninggalkan orang-orang yang dikasihi-Nya. Sampai selama-lamanya mereka akan terpelihara.." (Mazmur 37:27-28). Peringatan yang disampaikan Penulis Ibrani pun mengacu akan hal ini: Karena Allah telah berfirman: "Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau." (Ibrani 13:5). Tuhan Yesus sendiri sudah berjanji untuk menyertai kita senantiasa sampai kepada akhir zaman (Matius 28:20), dan siap memberi kita kelegaan. "Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu." (11:28). Semua ini merupakan janji yang menunjukkan betapa Tuhan mengenal kita dan betapa Dia peduli terhadap segala pergumulan kita.
Saat tidak ada orang mengerti, ada Tuhan yang mengerti. Saat tidak ada yang peduli, Tuhan selalu peduli. Allah mengerti, Dia mengenal kita dan Dia peduli. Ketika tidak ada yang mau mengenal anda lebih jauh, Tuhan sudah mengenal anda bahkan lebih dari anda mengenal diri anda sendiri. Dia selalu tahu apa yang terbaik untuk anda, Dia selalu berada bersama anda baik dalam suka maupun duka, menjaga anda senantiasa dan akan terus memberi kekuatan meski untuk beberapa waktu mungkin anda masih harus berada dalam situasi yang sulit. Dia mengenal pribadi anda lebih dari siapapun, Dia tahu apa yang anda butuhkan, Dia tahu dimana kelemahan anda dan akan dengan senang hati memberitahukan langkah agar anda bisa kembali bangkit dan bersinar, menggenapi semua yang sudah direncanakanNya buat anda. Jika Tuhan sudah bersikap seperti itu, mari kita terus membangun hubungan yang lebih erat lagi dengan Tuhan. Kenali Dia lebih dan lebih lagi, kenali dan pahamilah ketetapan-ketetapan, lakukan perintah-perintahNya dan kenali pula janji-janjiNya, anugerah dan karuniaNya. Mengucap syukurlah atas semua itu. Sebuah hubungan akan terbangun dengan baik apabila kedua belah pihak saling kenal dengan baik. Tuhan sudah mengenal kita. Dia mengasihi kita. If God knows us, would we learn to know more about Him too?
Live a happy life, because God knows us and He loves us
Follow us on twitter: http://twitter.com/dailyrho
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Kacang Lupa Kulit (4)
(sambungan) Alangkah ironis, ketika Israel dalam ayat ke 15 ini memakai istilah "Yesyurun". Yesyurun merupakan salah satu panggil...
-
Ayat bacaan: Ibrani 10:24 ===================== "Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan ...
-
Ayat bacaan: Ibrani 10:24-25 ====================== "Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih ...
-
Ayat bacaan: Mazmur 23:4 ====================== "Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau...
No comments:
Post a Comment