Ayat bacaan: Mazmur 62:2
======================
"Hanya dekat Allah saja aku tenang, dari pada-Nyalah keselamatanku."
"Tidak ada yang pasti dalam hidup ini kecuali satu hal, mati." Demikian kata teman saya pada suatu kali. Kalau kita melihat bagaimana kondisi dunia hari ini, sepertinya apa yang ia katakan terasa benar. Malapetaka, bencana, ancaman dan sebagainya bisa terjadi kapan saja. Hidup bagi banyak orang penuh dengan ketidakpastian. Tidak ada yang tahu apa yang akan terjadi nanti, bahkan semenit kemudian pun kita tidak akan pernah tahu. Ada yang sudah berusaha mati-matian tetapi hasil yang diperoleh sangatlah tidak sebanding dengan usaha yang dilakukan. Ada yang secara logika sudah pasti bakal sukses, tapi kenyataannya tidaklah demikian. Semua sudah direncanakan sejak jauh hari, tetapi bisa tiba-tiba terjadi sesuatu yang membuat semua rencana menjadi hancur berantakan. Seringkali salahnya bukan di kita tapi karena faktor-faktor di luar kita. Ada banyak lagi contoh yang menggambarkan betapa sulitnya untuk menjalani kehidupan yang baik dan adil di dunia ini.
Pada suatu hari siapapun manusianya tentu akan mencapai akhir kehidupannya di dunia. Itu memang pasti. Tetapi ingatlah bahwa itu bukanlah kepastian satu-satunya yang akan kita alami. Dalam Kristus ada kepastian bahwa kita akan selamat, masuk ke dalam kehidupan kekal apabila kita percaya dan menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat. Kita harus menjaga setiap sisi kehidupan kita agar tidak melenceng dari janji keselamatan dan harus menjalani hidup sebagai pelaku-pelaku firman. Kalau semua itu kita lakukan, maka keselamatan pun merupakan sebuah kepastian. Meski demikian, dalam perjalannya hidup memang bisa saja terbentur berbagai bentuk masalah. Ketidakmampuan kita untuk melihat apa yang akan terjadi di masa depan bisa membuat hidup terlihat penuh dengan ketidakpastian. Kita bisa menyikapi itu dengan pesimis, tapi kita pun bisa menghadapinya dengan optimis, jika kita tahu bahwa Tuhan akan selalu ada bersama dengan kita. Dengan mengingat hal ini kita seharusnya bisa menyingkirkan kegelisahan akan hari esok atau masa depan. Pemazmur juga seorang manusia seperti kita dan menghadapi juga naik turun dan jatuh bangunnya keadaan. Tapi ia tidak mau menyerah dan terus gelisah dalam menyikapi hidup. Ia memilih untuk mengandalkan Tuhan lebih daripada hanya terpaku membiarkan kegelisahan menyelubungi dirinya. Karenanya kita bisa melihat sebuah kalimat singkat yang ia tulis, yang sesungguhnya sangat penting untuk kita ingat: "Hanya dekat Allah saja aku tenang, dari pada-Nyalah keselamatanku." (Mazmur 62:2).
Bagi saya, ayat ini merupakan ayat yang sangat menguatkan dan mampu memberi ketenangan. Betapa sering dan banyaknya manusia yang lupa bahwa ketenangan sejati sesungguhnya berasal dari Allah, bukan dari situasi dan kondisi kita di dunia, bukan dari limpahan uang, status, tingkat pekerjaan dan sebagainya, bukan pula dari orang lain. Kondisi boleh tidak pasti atau tidak jelas. Tapi dengan menyadari bahwa kehadiran Tuhan akan selalu ada bersama kita seharusnya mampu membuat kita tetap tenang. Keselamatan kita ada dalam tanganNya, pertolongan atas hal sesulit apapun ada padaNya, jaminan akan hari depan disediakan Tuhan.
Jika kita melanjutkan pada ayat berikutnya, peneguhan akan terasa semakin kuat. "Hanya Dialah gunung batuku dan keselamatanku, kota bentengku, aku tidak akan goyah." (ay 3). Teruskan membaca pasal ini, maka kita akan menemukan kembali ayat yang berbunyi mirip: "Hanya pada Allah saja kiranya aku tenang, sebab dari pada-Nyalah harapanku." (ay 6). Mau segelap apapun kondisi negara dan dunia menurut orang, mau segoncang apapun keadaan kelak menurut prediksi, kita punya gunung batu dan kota benteng yang kokoh. Berpeganglah disana maka kita tidak akan bisa digoyahkan. Kita bisa tetap tenang fokus untuk memberi atau melakukan yang terbaik jika kita mau menyadari bahwa Allah selalu berada dekat dengan kita.
(bersambung)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Kacang Lupa Kulit (4)
(sambungan) Alangkah ironis, ketika Israel dalam ayat ke 15 ini memakai istilah "Yesyurun". Yesyurun merupakan salah satu panggil...
-
Ayat bacaan: Ibrani 10:24 ===================== "Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan ...
-
Ayat bacaan: Ibrani 10:24-25 ====================== "Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih ...
-
Ayat bacaan: Mazmur 23:4 ====================== "Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau...
No comments:
Post a Comment