Friday, September 19, 2014

Filosofi Bekerja (3)

(sambungan)

Dalam perumpamaan tentang talenta yang diberikan Yesus dalam Matius 25:14-30 kita bisa melihat seperti apa talenta itu diberikan dalam hubungannya dengan penggenapan rencana Tuhan. Jumlah talenta berbeda-beda, yang terkecil adalah satu. Lima memang lebih banyak dari dua, dan dua lebih banyak dari satu. Tapi bukankah satu pun merupakan pemberian yang harus kita syukuri dan kembangkan? Satu talenta itu senilai seribu uang emas. Satu uang emas saja sudah banyak, apalagi seribu. Jadi sesungguhnya satu talenta itu pun sudah merupakan kepercayaan besar yang diberikan Tuhan kepada kita. Berapapun yang diberi, kita harus bersyukur dan mempergunakannya untuk memuliakan Tuhan. Berapapun yang dipercayakan, kita harus mampu mengelolanya dengan baik untuk tujuan-tujuan yang mulia. Berapapun jumlahnya, kita harus mampu melipatgandakannya agar kita bisa diberi kepercayaan lebih lagi oleh Tuhan. Betapa senangnya Tuhan jika kita melakukan dan menyelesaikan pekerjaan dengan baik.

Tuhan menghargai orang-orang yang bersungguh hati dalam menjalankan pemberianNya. Jika kita melakukan seperti itu, maka jawaban "Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia; engkau telah setia dalam perkara kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu" akan kita terima, tidak peduli berapapun talenta yang awalnya dipercayakan kepada kita.

Tidak ada tempat bagi kemalasan bagi anak-anak Tuhan. Jika kita melihat perjalanan para tokoh Alkitab, kita akan melihat pula bahwa mereka semua adalah pekerja keras dan tidak satupun yang bermalas-malasan. Semua pasti lelah, tapi mereka tetap punya kemauan dan semangat karena mereka tahu bahwa semua itu merupakan berkat yang berasal dari Tuhan, dan Tuhan menjanjikan keberhasilan yang gemilang dalam setiap pekerjaan baik yang dilakukan dengan sungguh-sungguh dalam namaNya. Tuhan menjanjikan kita sebagai "kepala dan bukan ekor, tetap naik dan tidak akan turun" (Ulangan 28:13) jika kita setia melakukan segala yang Dia berikan kepada kita.

Selanjutnya lihatlah firman Tuhan ini: "Pernahkah engkau melihat orang yang cakap dalam pekerjaannya? Di hadapan raja-raja ia akan berdiri, bukan di hadapan orang-orang yang hina." (Amsal 22:29). Seperti itulah ganjaran terhadap orang-orang yang cakap dalam pekerjaannya, yang melakukan pekerjaannya dengan serius dan sungguh-sungguh. Jika Tuhan menyertai, apapun yang kita kerjakan akan dibuatNya berhasil. (Kejadian 39:2,3,23). Bersyukurlah atas pekerjaan yang bertumpuk, yang berat, karena semua itu merupakan berkat yang tak ternilai besarnya dari Tuhan, dan dibalik itu semua keberhasilan pun telah Dia sediakan bagi kita.

Adakah diantara anda yang saat ini merasa bahwa usaha yang anda kerjakan seolah berjalan di tempat? Anda merasakan kelelahan yang seperti tidak sebanding dengan yang anda peroleh? Tetap syukuri semua sebagai berkat dari Tuhan, dan syukuri pula karena setidaknya kita sudah lebih baik dari orang yang masih bermalas-malasan tanpa mau melakukan apapun. Selelah apapun, Tuhan menjanjikan kelegaan dan akan selalu memberikan kekuatan. Ketika anda pergi tidur, anda akan bangun dengan berkat yang baru setiap pagi yang berasal dari Tuhan. (Ratapan 3:22-23). Ada banyak pekerjaan yang harus diselesaikan, itu artinya kepercayaan yang Tuhan berikan pun besar. Maka lakukanlah itu dengan sebaik-baiknya, sebab Tuhan telah membekali dengan talenta yang tidak sedikit pula dan sudah menyediakan segala yang diperlukan agar anda bisa berhasil. Pakailah itu untuk memuliakan Tuhan.

Lelah karena banyak kerjaan? Bersyukurlah dan tetap lakukan yang terbaik

Follow us on twitter: http://twitter.com/dailyrho

No comments:

Kacang Lupa Kulit (4)

 (sambungan) Alangkah ironis, ketika Israel dalam ayat ke 15 ini memakai istilah "Yesyurun". Yesyurun merupakan salah satu panggil...