(sambungan)
Sebuah kehidupan yang baik tidaklah diukur dari seberapa besar kekayaan yang dimiliki. Kebahagiaan, kesejahteraan dan kenyamanan tidaklah bergantung dari seberapa besar angka yang ada pada kita saat ini. Tuhan Yesus mengingatkan kita untuk memiliki prioritas yang benar, "Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu." (Matius 6:33). Mencari Kerajaan Allah bukan berarti bahwa kita hanya diminta untuk terus berdoa sepanjang waktu tanpa melakukan apa-apa, tapi itu artinya kita harus mulai berpikir untuk menempatkan Tuhan di atas segala sesuatu yang kita lakukan termasuk dalam bekerja. Menjadi agen-agen Tuhan yang melakukan pekerjaan sesuai prinsip-prinsip kebenaran di market place, menunjukkan bahwa dengan mengikuti firman dalam bekerja tidaklah membuat kita menjadi miskin tetapi justru memperoleh apa yang menjadi bagian kita dengan diberkati Tuhan. Kalaupun memang ingin kaya, itu bukanlah kaya akan harta tapi yang terbaik adalah kaya dalam kemurahan. (2 Korintus 8:2).
Kalau saya ditanya apa yang seharusnya dijadikan motivasi untuk bekerja, saya akan berkata bahwa yang terbaik adalah:
- Melakukannya untuk memuliakan Tuhan
- Menggenapi rencana Tuhan dalam hidup saya
- Mempertanggungjawabkan talenta dan panggilan Tuhan
- Menjadi saluran berkat bagi sesama
Bolehkah menjadi kaya? Boleh. Tapi perhatikan benar untuk apa kekayaan itu kita miliki. Apakah untuk memuaskan diri sendiri, untuk menindas orang lain, untuk dipakai sebagai alat kekuasaan, mencari nama, pamor, status atau menganggap harta kekayaan sebagai sumber kebahagiaan, atau sebaliknya untuk memuliakan Tuhan dan memberkati sesama. Perhatikan baik pula darimana kita memperoleh harta itu, apakah lewat jalan-jalan yang keliru, melanggar ketetapan Tuhan dan merugikan orang lain atau lewat usaha yang jujur dan sungguh-sungguh.
Sebuah pekerjaan hendaklah dilakukan dengan sebaik-baiknya tanpa berhitung untung rugi, bahkan diwajibkan untuk melakukan itu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia (Kolose 3:23). Ingatlah bahwa kebahagiaan, kesejahteraan, kenyamanan dan sebagainya semua datang dari Tuhan, bukan dari segala harta kekayaan yang kita kumpulkan. Jangan sampai motivasi bergeser menjadi hamba uang, tetapi lakukanlah pekerjaan dengan sebaik-baiknya disertai rasa syukur akan Tuhan. Muliakan Tuhan disana, jadikan itu sebagai landasan untuk mempertanggungjawabkan semua yang diberikan Tuhan dan jangan lupa memberkati orang lain melalui apa yang telah kita terima. Betapa indahnya jika apa yang kita miliki berasal dari hasil jerih payah lewat kejujuran dan keseriusan dalam bekerja yang diberkati Tuhan. Apapun pekerjaan anda saat ini, selama tidak menyimpang dari firman Tuhan, lakukanlah dengan sungguh-sungguh, walaupun mungkin apa yang anda peroleh belum cukup untuk memenuhi kebutuhan anda sekeluarga. Percayalah Tuhan mampu memberkati anda lewat banyak hal. Dia tidak pernah kekurangan cara untuk mencukupi kebutuhan anda sehingga anda tidak berkekurangan tanpa harus berkejar-kejaran memburu harta dan mengorbankan segalanya.
Money can't buy happiness, because the true happiness lies in God alone
Follow us on twitter: http://twitter.com/dailyrho
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Kacang Lupa Kulit (4)
(sambungan) Alangkah ironis, ketika Israel dalam ayat ke 15 ini memakai istilah "Yesyurun". Yesyurun merupakan salah satu panggil...
-
Ayat bacaan: Ibrani 10:24 ===================== "Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan ...
-
Ayat bacaan: Ibrani 10:24-25 ====================== "Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih ...
-
Ayat bacaan: Mazmur 23:4 ====================== "Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau...
No comments:
Post a Comment