Sunday, August 16, 2015

Panggilan Terhadap Hewan Terlantar (2)

(sambungan)

Mengapa demikian? Jawabannya pun sesungguhnya sudah diberikan di dalam Alkitab, sebab Tuhan telah menciptakan segalanya itu bukan sekedar baik saja, tetapi dikatakan "sungguh amat baik." "Maka Allah melihat segala yang dijadikan-Nya itu, sungguh amat baik." (ay 31). Jika Tuhan telah menciptakan segala sesuatu dengan amat sangat baik, dan Dia sudah berpesan agar kita menjaganya dengan baik, bagaimana kita bisa tega memperlakukan alam beserta tumbuhan dan hewan di dalamnya dengan buruk? Dan jika demikian, bukankah Tuhan pun menginginkan kita untuk melakukan hal-hal yang baik bagi ciptaan-ciptaan Tuhan ini?

Selanjutnya mari kita lihat ayat berikut: "Pandanglah burung-burung di langit, yang tidak menabur dan tidak menuai dan tidak mengumpulkan bekal dalam lumbung, namun diberi makan oleh Bapamu yang di sorga. Bukankah kamu jauh melebihi burung-burung itu?" (Matius 6:26) lalu ayat ini: "Bukankah burung pipit dijual dua ekor seduit? Namun seekorpun dari padanya tidak akan jatuh ke bumi di luar kehendak Bapamu." (10:29).

Kedua ayat ini memang berbicara untuk mengingatkan kita bahwa kita tidak perlu takut karena kita semua berada dalam pemeliharaan Tuhan yang penuh kasih. Tetapi perhatikanlah kembali kedua ayat tadi dengan baik, maka kita akan mendapatkan bagaimana Tuhan pun masih meluangkan waktu untuk menjaga kelangsungan hidup burung-burung kecil yang harganya tentu jauh di bawah kita. Ini menunjukkan betapa besarnya perhatian Tuhan bagi hewan-hewan yang bagi manusia mungkin dianggap tidak berguna, atau bahkan hanya dijadikan korban permainan demi kesenangan mereka pribadi.

Sesungguhnya orang-orang yang terpanggil untuk melakukan pekerjaan menyelamatkan hewan dan lingkungan hidup ini dengan dedikasi tinggi pun menunjukkan kasih yang tinggi pula. Ini sejalan dengan Firman Tuhan yang berkata dengan tegas: "Lakukanlah segala pekerjaanmu dalam kasih!" (1 Korintus 16:14). Disamping itu, ingatlah selalu bahwa "Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia." (Kolose 3:23). Apa yang mereka lakukan sejalan dengan ayat-ayat di atas. Jika kita melakukan segala sesuatu dalam kasih dan dengan segenap hati seperti untuk Tuhan maka kita pun tentu menyenangkan hati Tuhan, menjadi berkat dan menyatakan terang kepada orang lain, dan lewat itu Roh Kudus bisa bekerja untuk menyentuh jiwa-jiwa untuk selamat.

Panggilan untuk menyelamatkan hewan-hewan yang menderita dan terbuang pun merupakan tugas mulia yang akan sangat besar nilainya di mata Tuhan. Kita harus ingat bahwa kelestarian dan kelangsungan hidup satwa menjadi tanggungjawab kita. Ada banyak spesies yang terancam punah, ada begitu banyak hewan yang saat ini terancam kelangsungan hidupnya, ada banyak pula diantara mereka yang saat ini hidup ketakutan dalam penderitaan sangat membutuhkan pertolongan dari kita. Melayani manusia dan mewartakan Injil kepada sesama itu penting, tapi melestarikan dan menyelamatkan ciptaan-ciptaan Tuhan seperti hewan dan tumbuhan yang juga Dia nilai baik pun tidak kalah pentingnya. Disana pun Tuhan bisa memakai kita untuk menjadi wakil-wakilNya seperti apa yang diamanatkan Yesus. Itu pun bisa menjadi panggilan yang tujuannya sangat baik bagi kehidupan manusia.

Jika itu merupakan panggilan anda hari ini, jalankanlah dengan penuh sukacita dan serius. Tuhan ingin kita melestarikan ciptaan-ciptaanNya di muka bumi ini, dan lewat karya nyata kita bisa mewujudkannya. Bentuk kepedulian nyata seperti itu pun merupakan wujud pelayanan yang tidak kalah mulianya ketimbang pelayanan untuk sesama manusia.

Menjaga kelestarian alam beserta tumbuhan dan hewan di dalamnya merupakan tugas mulia yang tinggi nilainya dimata Tuhan

Follow us on twitter: http://twitter.com/dailyrho

No comments:

Belajar dari Rehabeam (2)

 (sambungan) Mengharap berkat itu satu hal, tapi ingat bahwa menyikapi berkat itu hal lain. Dan salah menyikapi berkat bukannya baik tapi ma...