Ayat bacaan: Kolose 4:12
====================
"Salam dari Epafras kepada kamu; ia seorang dari antaramu, hamba Kristus Yesus, yang selalu bergumul dalam doanya untuk kamu, supaya kamu berdiri teguh, sebagai orang-orang yang dewasa dan yang berkeyakinan penuh dengan segala hal yang dikehendaki Allah."
Kita berdoa mengucap syukur dan menyampaikan permohonan-permohonan agar kiranya dikabulkan Tuhan. Lalu bagaimana dengan mendoakan orang lain? Apakah itu penting? Apakah doa untuk orang lain bisa membawa perubahan kepada mereka ke arah yang lebih baik? Saya sudah melihat banyak bukti bagaimana doa yang dipanjatkan buat orang lain ternyata mampu mendatangkan perubahan yang luar biasa, bahkan mukjizat. Doa, seperti halnya saat dilakukan untuk kita sendiri terkadang butuh waktu untuk dikabulkan. Waktunya bisa berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun. Tapi kalau memang yang didoakan merupakan hal baik, saya tidak pernah ragu bahwa cepat atau lambat doa pasti akan dikabulkan.
Sayang banyak orang yang tidak mengetahui kekuatan doa. Tidak mempercayainya, menganggap itu kurang atau tidak penting, tidak mengetahui besarnya kekuatan disana atau mungkin pula tidak cukup sabar untuk menanti dijawabnya sebuah doa. Kalau terhadap diri sendiri sudah tidak sabar menunggu, apalagi doa untuk orang lain. Tidak sedikit pula yang merasa malas tidak peduli terhadap orang lain sehingga merasa tidak perlu mendoakan. Di sisi lain, jangan lupa pula bahwa tidak menutup kemungkinan ada orang-orang yang dengan tekun terus mendoakan kita. Kita mungkin tahu, mungkin bakal tahu, mungkin juga tidak akan pernah tahu. Tapi bisa saja ada orang-orang yang terus bergumul mendoakan kita terus menerus, sehingga jika kita berada dalam keadaan baik hari ini, didalamnya ada andil dari mereka yang peduli terhadap kita lewat doa-doa yang mereka panjatkan untuk diri kita secara sungguh-sungguh dan terus menerus. Misalnya orang tua, saudara, teman-teman, tetangga atau gembala dimana anda bertumbuh, tim pendoa di gereja, teman-teman persekutuan, dan sebagainya. Bisa saja satu atau beberapa orang di antara mereka secara tekun bergumul dalam doa untuk kita setiap harinya.
Ada kalanya dibutuhkan sebuah perjuangan berat diperlukan untuk mendukung sesama orang percaya atau yang belum percaya sekalipun seperti saat melakukannya untuk orang yang keras kepala, keras hati atau yang dosanya 'kambuhan'. Salah satu cara yang terbaik adalah dengan dibawa dalam doa.
Dahulu kala ada seorang hamba Tuhan bernama Epafras yang berada dalam penjara bersama-sama dengan Paulus. Namanya mungkin tidak sering kita dengar dan tidak seterkenal Paulus, Petrus, Barnabas dan beberapa rasul lainnya. Tetapi sangatlah menarik mencermati bahwa apa yang dilakukan Epafras mencerminkan kerinduannya untuk terus memberi dukungan kepada para jemaat lewat doa. Paulus ternyata melihat hal itu dan terkesan sehingga disebutkan langsung oleh Paulus dalam salah satu suratnya. "Salam dari Epafras kepada kamu; ia seorang dari antaramu, hamba Kristus Yesus, yang selalu bergumul dalam doanya untuk kamu, supaya kamu berdiri teguh, sebagai orang-orang yang dewasa dan yang berkeyakinan penuh dengan segala hal yang dikehendaki Allah." (Kolose 4:12). Lewat ayat ini kita bisa melihat bahwa Epafras tidak hanya berdoa ala kadarnya, bukan sambil lalu saja, tetapi dikatakan bergumul dalam doa-doanya untuk kebaikan jemaat. Bukan pula hanya sekali-kali bergumul, tapi dikatakan "selalu bergumul", dan itu ia lakukan untuk jemaat Kolose supaya mereka bisa berdiri teguh seperti orang-orang yang dewasa yang punya keyakinan penuh akan segala yang dikehendaki Allah.
Sekarang mari kita lihat, seperti apa besarnya kuasa doa? Jawabannya bisa kita peroleh dari apa yang dikatakan Yesus sendiri. "Dan apa saja yang kamu minta dalam doa dengan penuh kepercayaan, kamu akan menerimanya." (Matius 21:22). Yesus dengan jelas menyatakan bahwa ada kuasa yang sangat dahsyat dibalik doa yang disertai iman penuh. Mungkin Tuhan tidak menjawabnya dengan segera, tetapi ada saatnya nanti dimana kita akan bersukacita saat doa kita mendapat jawaban dariNya.
(bersambung)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Kacang Lupa Kulit (5)
(sambungan) Kapok kah mereka? Ternyata tidak. Bukan sekali dua kali bangsa ini melupakan Tuhannya. Kita melihat dalam banyak kesempatan mer...
-
Ayat bacaan: Ibrani 10:24 ===================== "Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan ...
-
Ayat bacaan: Ibrani 10:24-25 ====================== "Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih ...
-
Ayat bacaan: Mazmur 23:4 ====================== "Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau...
No comments:
Post a Comment