Ayat bacaan: Markus 1:12
=====================
"Segera sesudah itu Roh memimpin Dia ke padang gurun."
Game first-person shooter punya banyak penggemar. Permainan dengan jenis seperti ini punya tampilan dari perspektif atau sudut pandang kita sendiri sehingga ketika sedang asyik kita akan merasa seolah kita sendirilah yang berjalan kesana kemari menembaki musuh satu persatu. Ada satu game sejenis yang sudah lumayan lama saya mainkan mengambil setting di dunia wild-wild west nya koboi. Setelah melewati beberapa ronde yang relatif mudah, maka saya biasanya akan masuk ke daerah gurun tandus dimana musuh berlipat-lipat kali banyaknya dan tingkat kesulitannya pun menjadi jauh lebih tinggi. Suka tidak suka, mau tidak mau orang yang memainkannya memang harus melewati fase ronde ini. Tapi meski sulit, saya justru menyukai ronde padang gurun ini karena angka atau score bisa sangat tinggi pula setelah melewatinya, ada banyak bonus disana dan terlebih lagi saya mempergunakannya sebagai sarana latihan ketepatan menembak. Yang jelas, setelah sering berada disana, saya lebih terampil dan semakin bisa membidik sasaran dengan tepat dan cepat.
Fase kehidupan pun punya ronde seperti itu, dan rondenya disebut kurang lebih sama, yaitu fase padang gurun. Fase seperti ini kerap datang pada waktu-waktu yang tak terduga, bahkan seringkali muncul di saat hidup sedang terasa baik-baik saja. Itu tidak enak rasanya, bisa membuat kita menderita dan bisa saja saat beban terasa sangat berat, kita merasa seolah Tuhan diam saja dan membiarkan kita berada disana. Kalau kita memandang penderitaan saat berada pada fase padang gurun, tentu yang kita rasakan hanyalah rasa sakit saja. Tetapi kalau kita melihat lebih jauh ke depan, akan ada begitu banyak hasil yang sangat bermanfaat bagi kita yang tidak akan bisa kita dapatkan tanpa melewati fase ini.
Ada kalanya Tuhan mengijinkan anak-anakNya untuk masuk ke dalam padang gurun, sebuah tempat yang jauh dari kenyamanan. Bayangkan diri anda berada sendirian di tengah padang gurun yang amat panas. Pasir yang begitu menyiksa ketika anda berjalan di atasnya. Belum lagi potensi dehidrasi dan bahaya-bahaya yang mengancam disana. Berada di padang gurun membutuhkan kerja keras dan perjuangan yang lebih dari biasanya, dan seringkali disana kesabaran dan iman kita diuji. Berjalan di padang gurun berarti kita dihadapkan pada tantangan, situasi yang sulit dan beragam hal lain yang menyakitkan. Fase padang gurun kerap mendatangkan sebuah situasi dimana kita akan tahu bahwa kekuatan dan kepintaran kita tidak lagi berarti. Di saat seperti itulah kita seharusnya mulai sadar bahwa satu-satunya cara untuk selamat adalah dengan bergantung sepenuhnya pada Tuhan.
Begitu banyak tokoh-tokoh Alkitab yang harus mengalami masa-masa padang gurun terlebih dahulu sebelum mereka dipakai secara luar biasa. Yusuf, Abraham, Musa, Daniel, Daud, Paulus dan murid-murid Yesus lainnya, bahkan Yesus sendiri, seperti ayat bacaan hari ini, pernah melewati masa kelam melewati padang gurun untuk sebuah proses. Orang Israel juga harus melewati padang gurun selama 40 tahun sekeluarnya mereka dari Mesir untuk memasuki tanah terjanji yang berlimpah berkat, yaitu tanah Kanaan.
(bersambung)
RenunganHarianOnline.com adalah Renungan Harian Kristen untuk waktu Saat Teduh
Home »Unlabelled » Fase Padang Gurun (1)
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
Search
Berlangganan (Subscribe)
Menu
Kategori Artikel
Quick News
Hai! kami kembali lagi untuk memberkati para RHO-ers
Renungan Harian Online kini dapat diakses melalui domain berikut: www.RenunganHarianOnline.com
Renungan Harian Online kini dapat diakses melalui domain berikut: www.RenunganHarianOnline.com
Tentang RHO
Renungan di Blog ini dibuat oleh Tim Renungan Harian Online sendiri Copyrighted @ 2007-2022. Saudara boleh membagikan link
blog ini agar dapat menjadi berkat bagi teman-teman saudara, atau me-link-nya di situs/blog saudara:
atau dapat juga menggunakan banner dibawah ini:
Tuhan Memberkati!
Popular Posts
- Jebakan Hutang
- Mengusahakan Kesejahteraan Kota
- Kerjasama dalam Satu Kesatuan
- Kebersamaan Dalam Kasih Yang Menguatkan
- Perempuan Samaria di Sumur
- Hidup yang Berbahgia dan Berhasil
- Tahun Baru, Rahmat Baru, Harapan Baru
- Bersiap Menjelang Natal
- Bangkit dan Menjadi Terang
- Manusia Berencana Tuhan Menentukan
Pendistribusian
RHO hanya memberikan ijin untuk mendistribusikan pada media online (blog, milist, dll) tanpa menghilangkan link source, jika didistribusikan pada media offline, seperti warta jemaat, harus mencantumkan link source-nya. Kami tidak mengijinkan pendistribusian yg bersifat komersil.
No comments :
Post a Comment