Thursday, April 30, 2015

Tidak Mengenal Allah dengan Pikiran Sia-Sia

webmaster | 10:00:00 PM |
Ayat bacaan: Efesus 4:17
======================
"Sebab itu kukatakan dan kutegaskan ini kepadamu di dalam Tuhan: Jangan hidup lagi sama seperti orang-orang yang tidak mengenal Allah dengan pikirannya yang sia-sia"

Takut sendirian di kegelapan karena takut didatangi hantu. Jangan tinggal di lokasi dekat kuburan, nanti bisa sakit. Perhatikan layout rumah baik dari sisi luar maupun dalam. Dimana pintu terletak bisa menentukan rejeki. Pakai pakaian terbalik kalau rasanya mulai tersesat di jalan. Pakai boneka dengan hewan tertentu sebagai penarik tamu biar usaha sukses. Pernah mendengar dan melihat hal-hal ini? Setidaknya sebagian dari apa yang saya sampaikan itu tentu bukan lagi hal yang baru bagi kita. Masuk akal kalau pemikiran itu diadopsi oleh yang bukan orang percaya, tapi anehnya diantara orang percaya pun pemikiran yang sama masih saja diyakini. Ada yang masih terus khawatir, hidup dengan penuh rasa takut, curigaan atau mudah berburuk sangka, gemar bergosip dan lain-lain meski mengaku percaya Kristus. Kalau kita mengacu pada Firman-firman Tuhan, jelaslah bahwa itu semua seharusnya tidak menjadi bagian lagi dari orang yang percaya. Tapi faktanya hal-hal seperti itu masih saja ada di pikiran mereka. Dalam banyak hal mereka ini sudah banyak berubah menjadi lebih baik setelah mengetahui Firman Tuhan, tetapi masih saja ada yang tinggal. Sebagian dari mereka percaya, tapi sebagian lagi seolah tidak mengenal Allah.

Kita bisa menemukan sentilan Paulus tentang hal ini dalam Efesus. Ketika ia berbicara mengenai manusia baru, ia mengingatkan orang-orang disana agar jangan lagi hidup seperti orang-orang yang tidak mengenal Allah melalui pikiran yang tidak-tidak atau tidak sesuai dengan kebenaran Allah. Paulus berkata: "Sebab itu kukatakan dan kutegaskan ini kepadamu di dalam Tuhan: Jangan hidup lagi sama seperti orang-orang yang tidak mengenal Allah dengan pikirannya yang sia-sia." (Efesus 4:17). Lihatlah bahwa ternyata masalah yang sama terjadi pada waktu itu. Sebuah proses pengenalan akan kebenaran jika tidak diperhatikan dengan sungguh-sungguh membuat transformasi secara menyeluruh atau total menjadi gagal. Ada bagian-bagian tertentu yang bisa tertinggal dalam pikiran yang masih harus dibereskan. Mungkin kebiasaan-kebiasaan lama termasuk pola pikir lama masih belum ditanggalkan sepenuhnya sehingga dengan biasa saja terus dilakukan.

Kita harus benar-benar hati-hati menjaga pikiran kita, jangan sampai gara-gara kita pikirkan hal buruk, itulah yang benar-benar terjadi. Ada ayat yang berkata: "Sebab seperti orang yang membuat perhitungan dalam dirinya sendiri demikianlah ia." (Amsal 23:7) Ayat ini mengingatkan kita bahwa seperti apa yang kita pikirkan, seperti itulah jadinya. Lebih lanjut lewat Ayub kita bisa melihat pula hal yang sama: "Karena yang kutakutkan, itulah yang menimpa aku, dan yang kucemaskan, itulah yang mendatangi aku." (Ayub 3:25). Apa yang kita alami akan sangat tergantung dari pola pikir kita, dari apa yang kita pikirkan. Pikiran kita akan sangat menentukan seperti apa kita jadinya, karena itulah sebuah perubahan pola pikir, meninggalkan pola pikir lama dan masuk kepada pola pikir Kristus menjadi sesuatu yang sangat penting untuk kita cermati.

Lalu bagaimana caranya kita bisa mereformasi pikiran? Dalam Efesus 4 Paulus tidak hanya mengingatkan tapi juga memberikan jawaban. "Karena kamu telah mendengar tentang Dia dan menerima pengajaran di dalam Dia menurut kebenaran yang nyata dalam Yesus, yaitu bahwa kamu, berhubung dengan kehidupan kamu yang dahulu, harus menanggalkan manusia lama, yang menemui kebinasaannya oleh nafsunya yang menyesatkan, supaya kamu dibaharui di dalam roh dan pikiranmu, dan mengenakan manusia baru, yang telah diciptakan menurut kehendak Allah di dalam kebenaran dan kekudusan yang sesungguhnya." (ay 21-24). Dari ayat ini kita bisa melihat solusinya. Kita harus menanggalkan manusia lama kita yang seharusnya binasa lewat keinginan-keinginan yang menyesatkan dengan menjadi manusia baru, agar kita diperbaharui dalam roh dan pikiran, lalu mengenal atau mengetahui kebenaran yang sesungguhnya. Menjadi ciptaan baru adalah anugerah buat siapapun yang berada di dalam Kristus (2 Korintus 5:17), dan menjadi ciptaan atau manusia baru seharusnya berupa sebuah transformasi menyeluruh hingga menyentuh roh dan pikiran kita. Jadi apabila masih ada sisa-sisa pikiran yang sia-sia, itu harus secepatnya dibereskan agar pikiran kita pun bisa mengikuti sebuah proses perubahan dari manusia lama ke dalam manusia baru dengan sepenuhnya.

Adalah penting bagi kita untuk hidup sepikir dan seperasaan seperti Yesus. Dengan kata lain, agar pikiran kita tetap terjaga, tidak terkontaminasi dari pola pikir lama kita harus menaruh pikiran dan perasaan kita selaras dengan Kristus. Dan itu sudah disebutkan pula di dalam Alkitab. "Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus" (Filipi 2:5). Jangan lupa pula bahwa damai sejahtera Allah akan selalu memelihara hati dan pikiran kita dalam Yesus Kristus seperti yang tertulis dalam Filipi 4:7.

Lantas bagaimana caranya mendapatkan damai sejahtera Allah? Bacalah ayat berikut ini: "dimana ada kebenaran disitu akan tumbuh damai sejahtera, dan akibat kebenaran adalah ketenangan dan ketenteraman." (Yesaya 32:17). Damai sejahtera akan tumbuh sebagai efek atau dampak dari kebenaran, dan itu bukan hanya untuk sementara tapi selamanya. Jadi jelas bahwa damai sejahtera akan menjadi milik dari setiap orang yang melakukan apa yang benar, mematuhi dan melaksanakan ketetapan-ketetapan Tuhan dengan sepenuh hati, sungguh-sungguh dan tidak pilih-pilih.

Mari periksa pikiran kita apakah masih ada hal-hal yang menyimpang dari kebenaran Allah di dalamnya. Apakah ada tahyul, mitos dan kepercayaan-kepercayaan yang tidak sesuai dengan Firman Tuhan yang masih kita anggap benar dalam pikiran kita? Jika masih ada, perbaikilah segera. Ketahuilah bahwa anda sudah menjadi ciptaan baru, maka pikiran pun seharusnya sudah menjadi baru. Taklukkan pikiran dan perasaan anda dalam Yesus Kristus dan biarkan damai sejahtera tumbuh untuk memeliharanya sebagai hasil dari kebenaran dari Allah berdasarkan iman kita. Jangan tunggu lagi, sekarang saatnya membersihkan pikiran kita dari segala yang sia-sia seperti orang yang tidak mengenal Allah. Pahami dengan benar segala sesuatu tentang kebenaran dan hiduplah dengan itu.

Pelajari kebenaran firman dan sesuaikan dengan segala yang kita pikirkan

Follow us on twitter: http://twitter.com/dailyrho

No comments :

Search

Bagi Berkat?

Jika anda terbeban untuk turut memberkati pengunjung RHO, anda bisa mengirimkan renungan ataupun kesaksian yang tentunya berasal dari pengalaman anda sendiri, silahkan kirim email ke: rho_blog[at]yahoo[dot]com

Bahan yang dikirim akan diseleksi oleh tim RHO dan yang terpilih akan dimuat. Tuhan Yesus memberkati.

Renungan Archive

Jesus Followers

Stats

eXTReMe Tracker