Saturday, April 25, 2015

Father of All Lies (1)

webmaster | 10:00:00 PM |
Ayat bacaan: Yohanes 8:44
===================
"... When he speaks a falsehood, he speaks what is natural to him, for he is a liar [himself] and the father of lies and of all that is false." (English Amplified)

Saya bertemu dengan banyak orang yang sulit keluar dari kesalahan yang pernah mereka buat di masa lalunya. Mereka terus saja merasa tidak layak untuk menerima kasih karunia karena menganggap kesalahan yang dahulu mereka buat terlalu besar untuk bisa dimaafkan. Ada perasaan tertuduh yang menyiksa, hidup dengan dihantui perasaan bersalah. Apakah benar manusia tidak bisa menerima pengampunan Tuhan atas perbuatan-perbuatan yang buruk di masa lalu? Apakah turunnya pengampunan dari Tuhan sampai pada batas tertentu saja, alias pengampunan hanya turun tergantung dari besar kecilnya kesalahan?

Faktanya, Firman Tuhan berkata seperti ini. "Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan." (1 Yohanes 1:9). Lantas, "di dalam Kristus sesungguhnya kita memperoleh pengampunan dosa." (Kolose 1:14) dan firman Tuhan juga berkata "Karena dengan hati orang percaya dan dibenarkan, dan dengan mulut orang mengaku dan diselamatkan." (Roma 10:10). Dari kedua ayat ini saja kita bisa melihat bahwa pengampunan akan selalu diberikan kepada kita sebagai wujud kasih Tuhan setiap kita mengakui semua dosa-dosa kita. Itu tidak sulit kita ketahui karena jelas tertulis di dalam Alkitab yang bisa kita baca dan renungkan kapan saja. Tetapi mengapa masih saja ada orang yang tetap merasa sebagai tertuduh? Jika tidak ada orang yang terlihat menuduh tetapi hati kita masih terus dikejar perasaan bersalah yang tidak ada habisnya, seolah ada yang terus mengarahkan telunjuknya ke arah kita untuk membuat kita terus didera rasa tidak layak dan tidak bisa bangkit, itu artinya ada sesuatu disana yang menghalangi kita untuk menjalani hidup baru.

Sadar atau tidak, itu semua bersumber dari si jahat. Iblis akan dengan senang hati memanfaatkan kesalahan kita di masa lalu untuk menggagalkan kita dari kasih karunia Allah. Semakin kita biarkan, semakin dia memiliki ruang yang cukup untuk terus menjadikan kita tertuduh. Dia akan terus memperbesar perasaan bersalah dalam diri kita, mempergunakan setiap hal buruk yang pernah kita lakukan untuk menjadikan kita tersangka abadi. Ia akan terus menanamkan dusta bahwa tidak ada pengampunan lagi yang tersedia, bahwa kita akan selamanya menjadi residivis dan tidak akan pernah bisa dipulihkan. Tujuannya? Menjauhkan manusia dari kebenaran, membuat manusia berpaling dari Tuhan karena merasa tidak layak lagi menerima anugerah daripadaNya.

Seorang teman saya pernah mengalami bentuk tuduhan iblis ini yang hampir menggerakkannya untuk bunuh diri. Lewat kesaksiannya kepada saya, ia bercerita bahwa itu berawal dari kesalahannya tergiur untuk ikut main valuta asing. Di awal ia meraup keuntungan besar shingga puluhan juta sehari bukan lagi hal baru baginya. Ia merasa pintar dalam memprediksi pergerakan nilai tukar. Dari puluhan juta, ia ingin meraup ratusan juta. Dan jebakan pun datang. Ia mengajak teman-temannya untuk ikut bergabung agar jumlah uang yang ia putar lebih banyak. Kesalahan fatalnya, ia menjanjikan dalam bentuk tertulis, hitam di atas putih bahwa ia menjamin temannya untuk dapat uang dalam jumlah tertentu per bulan. Menurutnya, itu sudah angka aman, karena apa yang ia janjikan hanyalah sekitar 30% dari potensi keuntungan yang bisa didapat, dan itu adalah hanya sedikit dari angka yang sudah sangat pasti ia dapat berdasarkan pengalamannya terdahulu.

Tidak lama setelah ia melakukan itu, musibah pun datang. Uangnya dibawa lari oleh broker. Ia pun tiba-tiba berhutang sebanyak sekitar 3 milyar kepada sekian banyak teman. Dikejar banyak orang, diancam mau dibunuh, ia bercerita bahwa bisikan-bisikan iblis mulai terdengar sangat kuat. "Ah, kamu ngapain pusing, kan ada kehidupan setelah kematian.. kamu toh sudah terlalu besar kesalahannya dan tidak bisa lagi diperbaiki, jadi hidup yang sekarang sudahi saja." Itu yang ia dengar berulang-ulang. Ia sempat ngebut di jalan tol sambil menutup mata agar hidupnya berakhir, tapi ternyata Tuhan masih sayang kepadanya dan mau memberikannya kesempatan kedua. Ia terus dituduh dan dikondisikan untuk bunuh diri, tapi pada akhirnya ia memilih untuk menyerahkan nasibnya kepada Tuhan sepenuhnya.

Tidak butuh waktu lama ia mengalami pemulihan. Teman-temannya yang tadinya sempat mengancam memperkarakan bahkan mengancam menghabisinya satu persatu memaafkannya. Ia masih dalam posisi hutang, tapi mereka tidak lagi mempermasalahkannya. Ia berkata bahwa iblis bisa begitu pintar menggoda orang untuk melakukan hal buruk seolah apa yang dikatakan itu baik. Tapi disisi lain, tuduhan demi tuduhan itu begitu intens menerpa, sehingga orang yang terkena bisa tergiur untuk menuruti si jahat.

Sebetulnya Yesus telah mengingatkan kita akan tipu muslihat iblis ini. Lihatlah apa kata Yesus ketika ia menegur orang-orang Yahudi, keturunan-keturunan Abraham yang dikatakan tidak berasal dari Allah karena perbuatan mereka yang terus berusaha membunuh Yesus. Yesus menegur mereka seperti ini: 

"Iblislah yang menjadi bapamu dan kamu ingin melakukan keinginan-keinginan bapamu. Ia adalah pembunuh manusia sejak semula dan tidak hidup dalam kebenaran, sebab di dalam dia tidak ada kebenaran. Apabila ia berkata dusta, ia berkata atas kehendaknya sendiri, sebab ia adalah pendusta dan bapa segala dusta." (Yohanes 8:44).

Yesus sudah membuka pemahaman kita bahwa iblis sejak semula memang sudah berusaha membunuh kita. Menjauhkan kita dari keselamatan, menjauhkan kita dari kebenaran. Di dalam iblis tidak pernah ada kebenaran.

(bersambung)

No comments :

Search

Bagi Berkat?

Jika anda terbeban untuk turut memberkati pengunjung RHO, anda bisa mengirimkan renungan ataupun kesaksian yang tentunya berasal dari pengalaman anda sendiri, silahkan kirim email ke: rho_blog[at]yahoo[dot]com

Bahan yang dikirim akan diseleksi oleh tim RHO dan yang terpilih akan dimuat. Tuhan Yesus memberkati.

Renungan Archive

Jesus Followers

Stats

eXTReMe Tracker