Friday, November 21, 2014

Say No to Sin

Ayat bacaan: Roma 6:12
=================
"Sebab itu hendaklah dosa jangan berkuasa lagi di dalam tubuhmu yang fana, supaya kamu jangan lagi menuruti keinginannya."

Anda tentu masih ingat sebuah partai politik besar yang pernah membuat iklan "katakan tidak pada korupsi" di televisi. Selang beberapa waktu partai ini malah tersandung banyak kasus korupsi, bahkan mengenai tokoh-tokoh yang tampil menyampaikan langsung pada iklan tersebut. Terlepas dari kasus yang melilit partai ini, saya tertarik pada seruan yang mereka sampaikan dalam iklan tersebut. Katakan tidak, say no to, sesuatu yang buruk, something bad. Sesuatu yang bertentangan dengan kebaikan, keadilan dan kebenaran. Kita harus selalu mengatakan tidak terhadap semua itu, meski seringkali sulit karena hal-hal yang jahat, buruk dan sesat biasanya terasa nikmat dan begitu menggoda. Korupsi hanyalah satu dari bentuk dosa yang merugikan banyak orang dan melanggar ketetapan Allah. Ada banyak lagi bentuk-bentuk seperti ini yang bukan saja merugikan orang lain tetapi juga akan menggagalkan pelakunya dari keselamatan kekal. Oleh karena itu kita harus mengatakan tidak kepada pusatnya, yaitu dosa.

Kalau anda digigit serangga, bagian kulit yang gatal akan terus berusaha memaksa anda untuk menggaruknya. Kalau digaruk tentu terasa enak, tetapi hasilnya akan membuat kulit anda terluka dan menjadi lebih sulit untuk sembuh. Ada banyak orang yang kemudian mengakali dengan tidak menggaruk di pusat rasa sakit secara langsung melainkan di pinggir-pinggirnya. Tapi itupun akan membuat luka melebar dan memperparah radang pada kulit. Berbagai bentuk dosa kurang lebih mirip dengan ilustrasi gigitan serangga yang mengakibatkan gatal ini. Ada yang melakukan dosa langsung ke'sumber'nya, ada yang hanya mengais remah-remah kecil agar tidak kelihatan atau agar tidak kelihatan kemaruk. Tapi sebuah dosa tetaplah dosa, yang akan bertambah eskalasinya, melebar dari satu dosa kepada dosa lain dan pada akhirnya menjauhkan kita dari semua rencana baik yang sebenarnya ingin Tuhan berikan kepada manusia.

Dosa sering mengintai dan menyelinap masuk lewat hal-hal yang justru terlihat enak, nikmat dan menyenangkan bagi kedagingan kita. Sekali kita terlena akan kenikmatan-kenikmatan di mana ada dosa bersembunyi di dalamnya, begitu kita memberi toleransi, maka cepat atau lambat akibatnya bisa sangat fatal. Begitu fatal hingga konsekuensinya bisa jadi sudah terlalu sulit untuk diperbaiki.

Paulus secara khusus menyampaikan hal ini dalam suratnya kepada jemaat di Roma. Benar, Tuhan sudah berkata bahwa "di mana dosa bertambah banyak, di sana kasih karunia menjadi berlimpah-limpah" (Roma 5:20). Tetapi itu bukan berarti bahwa kita boleh menjadikannya sebagai alasan untuk terus membiarkan dosa masuk ke dalam diri kita. Playing with sin is dangerous. Bermain dengan dosa itu berbahaya. Paulus mengatakannya seperti berikut ini: "Jika demikian, apakah yang hendak kita katakan? Bolehkah kita bertekun dalam dosa, supaya semakin bertambah kasih karunia itu?" (6:1). Jawabannya tentu saja tidak. Selanjutnya ia berkata: "Sekali-kali tidak! Bukankah kita telah mati bagi dosa, bagaimanakah kita masih dapat hidup di dalamnya?" (ay 2). Kita harus ingat bahwa kita telah dibaptis dalam Kristus, dikuburkan bersama-sama dengan Dia agar kita juga dibangkitkan oleh kemuliaan Bapa bersama-sama Yesus. (ay 3-4). Paulus juga mengingatkan, "Karena kita tahu, bahwa manusia lama kita telah turut disalibkan, supaya tubuh dosa kita hilang kuasanya, agar jangan kita menghambakan diri lagi kepada dosa." (ay 6). Lihatlah bahwa sesungguhnya tidak ada alasan lagi bagi kita untuk terus menerus takluk pada godaan dosa, karena dengan "mati" itu artinya kita pun telah bebas dari dosa. (ay 7). Dosa seharusnya tidak lagi punya kuasa apa-apa kepada kita karena kita sudah menyalibkan manusia baru kita dan telah menjadi ciptaan baru, kecuali kita terus membuka diri bagi dosa-dosa itu untuk masuk. Singkatnya, dosa tidak lagi bisa berkuasa atas kita, kecuali kita membiarkannya, mengatakan ya, atau sedikit-sedikit tidak apa-apa kepada jebakan dosa yang bisa membinasakan ini.

Selanjutnya Paulus menasihatkan agar kita menjaga benar-benar diri kita. "Sebab itu hendaklah dosa jangan berkuasa lagi di dalam tubuhmu yang fana, supaya kamu jangan lagi menuruti keinginannya." (ay 12). Sudah diserukan pula agar kita jangan pernah memberi peluang kepada iblis untuk menghancurkan kita. "dan janganlah beri kesempatan kepada Iblis." (Efesus 4:27). Perhatikanlah bahwa meski jelas dikatakan bahwa dosa tidak lagi bisa menguasai kita, tetapi jika kita membuka celah mengijinkannya masuk maka dosa itu bisa kembali menguasai kita. Dan kalau dosa itu berkuasa, kita pun akan terjebak untuk terus menuruti keinginan-keinginannya, dan itu akan berakibat buruk bahkan bisa fatal bagi kita.

Senada dengan itu Yakobus pun mengingatkan kita agar tidak terjebak oleh keinginan-keinginan kita sendiri, terseret dan terpikat olehnya karena terus mengejar kenikmatan.  Perhatikan kata-kata Yakobus selanjutnya: "Dan apabila keinginan itu telah dibuahi, ia melahirkan dosa; dan apabila dosa itu sudah matang, ia melahirkan maut." (ay 15). Maut. Bukankah itu mengerikan? Yang lebih parah, maut itu sifatnya bisa kekal. Itulah yang akan menjadi akibatnya apabila kita terus menuruti keinginan-keinginan dari dosa. Kita harus bisa menghentikan dosa-dosa itu untuk terus memiliki taring atas kita. Kita harus tegas menolak dosa untuk berkuasa atas tubuh kita dan menyadari betul sebuah kehidupan yang baru sebagai ciptaan baru seperti yang telah Dia anugerahkan bagi kita.

Tidak semua yang nikmat, enak dan menyenangkan itu baik ujungnya. Kita harus benar-benar memperhatikan apapun yang kita lakukan dengan cermat. Gatal akan terasa sangat nikmat ketika digaruk, tetapi dampaknya bisa buruk bagi kulit maupun kesehatan kita. Korupsi bisa jadi seolah mampu menjawab segala kebutuhan kita, tetapi akibatnya bisa sangat menghancurkan baik buat kita sendiri maupun keluarga. Begitu pula halnya dengan dosa yang mungkin awalnya terasa nikmat namun akibatnya bisa sangat fatal bagi masa depan kita tidak saja di bumi ini tetapi juga pada kehidupan selanjutnya yang kekal nanti. Dosa seharusnya tidak lagi punya tempat bagi kita dan tidak pernah boleh diijinkan untuk kembali berkuasa atas diri kita. Jika demikian, selalu katakan tidak kepada dosa, tak peduli sekecil apapun. Dan jangan cuma katakan saja, tapi lakukanlah sepenuhnya pula.

No matter how small it is, always say no to the temptation of sins

Follow us on twitter: http://twitter.com/dailyrho

No comments:

Kacang Lupa Kulit (5)

 (sambungan) Kapok kah mereka? Ternyata tidak. Bukan sekali dua kali bangsa ini melupakan Tuhannya. Kita melihat dalam banyak kesempatan mer...