Saturday, January 21, 2023

The Ultimate Goal (6)

 (sambungan)

Tidak akan ada gunanya kita mengaku sebagai orang Kristen apabila kita tidak mencerminkan pribadi Kristus dalam kehidupan kita. Menjadi serupa dengan Kristus akan mampu mengarahkan kita untuk masuk ke dalam Kerajaan dan kemuliaan Tuhan. Dengan menerima Kristus kita "telah menanggalkan manusia lama serta kelakuannya, dan telah mengenakan manusia baru yang terus-menerus diperbaharui untuk memperoleh pengetahuan yang benar menurut gambar Khaliknya." (Kolose 3:9-10). Artinya, dari hari ke hari seharusnya kita terus mengalami pembaharuan dan semakin mendapatkan gambaran yang benar akan Kristus. Dengan demikian kita terus berproses untuk semakin menyerupaiNya.

Sejak awal Tuhan menciptakan kita dengan grand design dan tujuan besar. Kita secara istimewa diciptakan sesuai gambar dan rupaNya, dan hanya kitalah yang dirancangNya seperti demikian. Dan kini setelah diselamatkan, kita dipanggil untuk menjadi serupa dengan gambaran AnakNya, Yesus Kristus, menjadikan Yesus sebagai yang sulung, dan kita meneladani Dia dengan serius dan sungguh-sungguh. Itu panggilan spesifik yang diberikan Tuhan kepada setiap orang percaya.

Sudahkah kita mencerminkan Yesus dalam perbuatan, perilaku dan dalam kehidupan kita sehari-hari? Apakah kita masih mengeluarkan perkataan-perkataan yang menyakiti orang lain? Mengeluarkan kutuk, kata-kata kotor? Masih menyimpan sakit hati, dendam dan sulit mengampuni? Gampang tersinggung? Mentolerir dan berkompromi dengan dosa? Melakukan kecurangan? Tampil dengan topeng rohani padahal kehidupan jauh dari kebenaran? Suka berbohong? Tidak fokus kepada tugas dan tujuan? Berhitung untung rugi atau pamrih dalam memberi? Suka meninggikan diri? Masih terjebak kesombongan? Manipulatif? Licik dan tidak tulus? Berat untuk melayani, pasang argo tinggi? Hidup masih terombang-ambing antara percaya dan ragu? Masih sering merasa cemas, kuatir, was-was atau malah panik saat terguncang sedikit saja? Kalau ya, berarti kita masih jauh dari tujuan yang paling utama. Kita harus mampu mengenal gambaran Kristus secara utuh, dan itu tidaklah sulit untuk didapati dalam Alkitab.

Selanjutnya, proses pertumbuhan untuk terus menjadi seperti Kristus akan memampukan kita untuk menghasilkan buah-buah Roh, antara lain "kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu." (Galatia 5:22-23). Itu adalah buah-buah yang seharusnya muncul dari kita. Bayangkan apabila buah-buah ini dihasilkan oleh orang percaya di berbagai penjuru bumi, bukankah itu luar biasa indahnya? Tapi itu tidak akan bisa terjadi jika orang percaya masih belum menyadari apa sebenarnya yang menjadi tujuan mereka yang paling utama. Bagaimana mau fokus dan berhasil kalau tahu saja tidak?  

Karena itu, hari ini mari kita ingat dengan serius apa yang menjadi tujuan utama kita sebagai orang percaya. Kalau sudah tahu, fokuslah dalam mengejar tujuan tersebut. Diperlukan sebuah proses berkesinambungan untuk bisa mencapai sebuah kepenuhan dalam menggenapinya, oleh karena itu bertekunlah dan sungguh-sungguhlah dalam setiap sekuensnya. Seriuslah menjalani proses, jangan buang waktu, dan nikmati. Teladani Yesus dalam segala yang kita perbuat atau kerjakan, dalam segenap aspek kehidupan kita, dan teruslah lebih baik
lagi sampai kita bisa mencapai sebuah tingkatan serupa seperti Yesus.

You're created and equipped to become like Christ

No comments:

Lanjutan Sukacita Kedua (5)

 (sambungan) Satu jiwa pun begitu berharga di mata Tuhan. Ketika jiwa itu kembali ditemukan, sang gembala akan menggendongnya dengan gembira...