(sambungan)
Saya akan ambil contoh sederhana. Jika anda menuang air ke dalam gelas, tentu air itu akan mengikuti bentuk dari wadahnya bukan? Tidak mungkin air dituang ke dalam gelas tapi berbentuk seperti mangkok. Air akan mengikuti wadah dimana ia dituangkan. Yohanes menyatakan hal itu. "Barangsiapa mengatakan, bahwa ia ada di dalam Dia, ia wajib hidup sama seperti Kristus telah hidup." (1 Yohanes 2:6). Dengan kata lain, siapapun yang berkata bahwa ia hidup bersatu dengan Allah, ia wajib mengikuti jejak Kristus. Melakukan sesuatu sebagaimana keteladanan yang ditunjukkan Yesus sendiri, we do what Jesus would do, we think like what Jesus would think, we conduct in the same way in which He walked and conducted Himself.
Kalau anda ingat pesan Kristus agar kita menjadi terang dan garam, itu menunjukkan sebuah rangkaian cara hidup yang meneladani Kristus. Menjadi terang dan garam merupakan sebuah gambaran bahwa kita tengah dalam proses menjadi serupa dengan Dia. Semakin kita menjadi terang dan semakin berfungsinya kita menggarami dunia, semakin pula kita menjadi semakin serupa seperti Yesus. Dan hal ini tidak bisa berhenti hanya sebatas wacana saja melainkan harus tercermin dalam kehidupan kita secara nyata, lewat perbuatan-perbuatan nyata.
Pertanyaannya, dimana dan bagaimana dengan kita hari ini? Kita mengaku percaya pada Kristus, mengaku tinggal di dalamNya, tapi apakah kita sudah mencerminkan itu lewat perilaku, sikap, perbuatan dan gaya/cara hidup kita? Sayangnya yang sering menjadi gambaran dari pengikut Kristus hari ini justru bertolak belakang dengan tujuan yang paling utama ini. Banyak diantara orang percaya yang menunjukkan perilaku yang jelek, bahkan lebih jelek dari orang-orang dunia sehingga bukannya tertarik tetapi orang malah anti pati atau alergi ketika mendengar namaNya. Di satu sisi gemar ngomong rohani, di sisi lain bersikap buruk terhadap orang lain. Menjadi hamba Tuhan dan melayani, tapi kasar kepada karyawan. Apa benar ada orang-orang seperti ini? Saya harus katakan: banyak. Justru mencari yang mencerminkan Kristus dalam kehidupan sehari-hari di hadapan banyak orang itu sedikit sekali. Bagaimana mau berharap orang mau mengenal Kristus? Jangankan mengenal, mendengar saja sudah menolak.
Banyak orang percaya yang melakukan hal-hal yang bukannya menjadi berkat, tetapi malah sebaliknya menjadi batu sandungan bagi banyak orang. Berhati-hatilah agar jangan terjatuh ke dalam bentuk seperti ini, karena konsekuensi dari kegagalan mencapai tujuan paling utama ini sangatlah berat.
(bersambung)
RenunganHarianOnline.com adalah Renungan Harian Kristen untuk waktu Saat Teduh
Home »Unlabelled » The Ultimate Goal (3)
Wednesday, January 18, 2023
The Ultimate Goal (3)
webmaster | 9:00:00 PM |
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
Search
Berlangganan (Subscribe)
Menu
Kategori Artikel
Quick News
Hai! kami kembali lagi untuk memberkati para RHO-ers
Renungan Harian Online kini dapat diakses melalui domain berikut: www.RenunganHarianOnline.com
Renungan Harian Online kini dapat diakses melalui domain berikut: www.RenunganHarianOnline.com
Tentang RHO
Renungan di Blog ini dibuat oleh Tim Renungan Harian Online sendiri Copyrighted @ 2007-2022. Saudara boleh membagikan link
blog ini agar dapat menjadi berkat bagi teman-teman saudara, atau me-link-nya di situs/blog saudara:
atau dapat juga menggunakan banner dibawah ini:
Tuhan Memberkati!
Popular Posts
- Jebakan Hutang
- Mengusahakan Kesejahteraan Kota
- Kerjasama dalam Satu Kesatuan
- Kebersamaan Dalam Kasih Yang Menguatkan
- Perempuan Samaria di Sumur
- Hidup yang Berbahgia dan Berhasil
- Tahun Baru, Rahmat Baru, Harapan Baru
- Bersiap Menjelang Natal
- Bangkit dan Menjadi Terang
- Manusia Berencana Tuhan Menentukan
Pendistribusian
RHO hanya memberikan ijin untuk mendistribusikan pada media online (blog, milist, dll) tanpa menghilangkan link source, jika didistribusikan pada media offline, seperti warta jemaat, harus mencantumkan link source-nya. Kami tidak mengijinkan pendistribusian yg bersifat komersil.
No comments :
Post a Comment