(sambungan)
Lewat Roh dan iman kita bisa melihat kebenaran yang kita harapkan. Mata kita dicelikan sehingga mampu mengenali Yesus dan segala kebenaran dalam diriNya. Seperti halnya di Bait Allah waktu itu, hari ini pun Yesus hadir ditengah-tengah kita meski tidak lagi secara kasat mata. Yesus hadir dalam ibadah-ibadah yang kita lakukan, baik dalam kebaktian maupun dalam ibadah yang sejati, yaitu kehidupan kita. Tetapi apakah peduli? Apakah kita merasakan kehadiranNya? Apakah kita cukup merindukan kehadiran Yesus seperti halnya kerinduan yang dimiliki Simeon dan Hana? Masihkah kita merindukan kehadiran Yesus ditengah kesibukan sehari-hari dan segala sesuatu yang kita lakukan? Apakah kita mengingatNya saat berhadapan dengan segala yang diinginkan? Apakah kita berada pada posisi Simeon dan Hana atau orang-orang lain yang berada di bait Allah?
Kita harus mengingatkan diri kita untuk beribadah dengan motivasi yang benar. Jangan sampai ibadah-ibadah kita hanya didasari oleh rutinitas atau sekedar menjalankan kebiasaan saja tanpa memiliki kerinduan yang murni akan Tuhan. Sejatinya ibadah yang kita lakukan dengan motivasi yang benar dan sungguh-sungguh akan membawa keuntungan besar bagi diri kita.
Hidup dalam Roh akan membuat kita mampu melihat segala yang kebenaran dalam Yesus. Paulus berkata "Tetapi kamu tidak hidup dalam daging, melainkan dalam Roh, jika memang Roh Allah diam di dalam kamu. Tetapi jika orang tidak memiliki Roh Kristus, ia bukan milik Kristus." (Roma 8:9). Yesus mengatakan "Aku datang ke dalam dunia untuk menghakimi, supaya barangsiapa yang tidak melihat, dapat melihat, dan supaya barangsiapa yang dapat melihat, menjadi buta." (Yohanes 9:39).
Ada cahaya pengharapan dan keselamatan yang sudah Dia sediakan, dan kedatangan Kristus untuk menebus kita seharusnya bisa membuka mata kita dengan jelas untuk melihat segala kebaikan yang dianugerahkan Tuhan kepada kita, ciptaan-ciptaanNya yang teristimewa. Bukan cuma ingin memperoleh berkat dan pertolonganNya semata, tetapi kerinduan untuk mengenalNya dan kemudian mengasihiNya, itulah yang mampu memberikan sukacita penuh rasa syukur dalam hidup kita. Sebab kalau kita tidak kenal dan tidak peduli, bagaimana mungkin kita bisa mengklaim sebagai muridNya? Mari pastikan kualitas dari setiap ibadah yang kita lakukan. Jangan sampai semua ibadah itu tidak ada membawa manfaat apapun alias sia-sia.
Ironis sekali kalau ibadah-ibadah yang kita lakukan ternyata tidak membawa pengenalan akan Kristus
Friday, January 6, 2023
Simeon dan Hanna (3)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Belajar dari Rehabeam (2)
(sambungan) Mengharap berkat itu satu hal, tapi ingat bahwa menyikapi berkat itu hal lain. Dan salah menyikapi berkat bukannya baik tapi ma...
-
Ayat bacaan: Ibrani 10:24 ===================== "Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan ...
-
Ayat bacaan: Ibrani 10:24-25 ====================== "Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih ...
-
Ayat bacaan: Mazmur 23:4 ====================== "Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau...
No comments:
Post a Comment