Saturday, January 28, 2023

Menguji (3)

 (sambungan)

Kalau kita terus belajar untuk hidup sebagai anak terang dengan pengalaman hidup bersama Tuhan yang terus bertambah, disanalah kita akan mampu membedakan mana yang berkenan di hadapan Tuhan dan mana yang tidak. Kepekaan itu akan memungkinkan kita untuk tidak mudah disesatkan, meskipun tiap hari kita hidup berdampingan dengan orang-orang yang mengejar kedagingan di dunia yang gelap ini, atau di dunia yang berisi penuh penyesatan, penyimpangan dan penipuan yang bertentangan dengan firman Tuhan.

Lebih jauh lagi kita akan mampu menelanjangi perbuatan-perbuatan kegelapan, tipu daya iblis meski terbungkus rapi dalam kemasan yang menipu sekalipun. "Tetapi segala sesuatu yang sudah ditelanjangi oleh terang itu menjadi nampak, sebab semua yang nampak adalah terang" (Efesus 5:13).

Adalah sebuah fakta bahwa kita hidup dalam sebuah jaman dimana penyesatan hadir dimana-mana. Bentuknya beragam, jalan masuknya pun banyak. Bisa lewat apa saja yang kita dengar maupun yang kita lihat, juga atas dasar alasan ini dan itu. Berbagai hal menggiurkan ditawarkan dunia setiap saat. Terkadang kita akan berhadapan dengan jalan-jalan yang kelihatannya baik, namun ternyata berujung pada maut, seperti yang tertulis dalam Amsal: "Ada jalan yang disangka orang lurus, tetapi ujungnya menuju maut" (Amsal 14:12). Tanpa kepekaan rohani, kita akan mudah terjerumus dalam dosa dan mengarah kepada kebinasaan.

Karena itu adalah penting untuk memiliki kepekaan. Itu bisa dicapai dengan tetap hidup sebagai anak-anak Terang. Menjalani hidup sesuai firman Tuhan, tetap bertekun dalam doa dan terus berada dalam bimbingan Roh Kudus. Jangan lupa bahwa Paulus sudah mengingatkan "Latihlah dirimu beribadah." (1 Timotius 4:7). Sebuah proses latihan berarti sesuatu yang dilakukan secara berkesinambungan, kontinu atau terus menerus, secara serius untuk bisa meningkatkan sesuatu yang dengan tekun kita lakukan.

Sejauh mana kepakaan rohani kita hari ini? Kita anak-anak Tuhan diingatkan untuk bangun dari tidur dan bangkit dari kematian dan terus berusaha untuk menjadi anak terang, dimana Kristus akan bercahaya di atas kita (ay 14). Dari sanalah kita bisa menguji what pleases God then do it. Miliki kepekaan agar dapat menguji apa yang berkenan kepada Tuhan dan apa yang tidak.

Menguji didasari kepekaan, bukan asal-asalan

No comments:

Belajar dari Rehabeam (2)

 (sambungan) Mengharap berkat itu satu hal, tapi ingat bahwa menyikapi berkat itu hal lain. Dan salah menyikapi berkat bukannya baik tapi ma...