(sambungan)
"Sesudah itu datanglah setiap orang yang tergerak hatinya, setiap orang yang terdorong jiwanya, membawa persembahan khusus kepada TUHAN untuk pekerjaan melengkapi Kemah Pertemuan dan untuk segala ibadah di dalamnya dan untuk pakaian kudus itu. Maka datanglah mereka, baik laki-laki maupun perempuan, setiap orang yang terdorong hatinya, dengan membawa anting-anting hidung, anting-anting telinga, cincin meterai dan kerongsang, segala macam barang emas; demikian juga setiap orang yang mempersembahkan persembahan unjukan dari emas bagi TUHAN." (ay 21-22).
Ayat-ayat selanjutnya melanjutkan apa saja jenis persembahan khusus yang mereka serahkan sebagai respon perintah Tuhan tersebut. Dan, "Semua laki-laki dan perempuan, yang terdorong hatinya akan membawa sesuatu untuk segala pekerjaan yang diperintahkan TUHAN dengan perantaraan Musa untuk dilakukan--mereka itu, yakni orang Israel, membawanya sebagai pemberian sukarela bagi TUHAN." (ay 29).
Sebuah persembahan atau pemberian yang benar pada hakekatnya lahir dari kerelaan untuk memberikan yang terbaik bagi Tuhan tanpa menonjolkan diri atau mengharap imbalan. Ada banyak yang memberi, tapi sedikit yang benar motivasinya. Ada banyak orang yang memberi persembahan seolah seperti sogokan agar bisnis lancar, agar bisa berhasil, agar diberkati terutama secara finansial dan lain-lain. Mereka ini menganggap Tuhan seolah bank yang membuka deposito atau bahkan asuransi dengan premi tertentu. Makin besar yang diberi, makin besar pula yang diperoleh. Dan ironisnya, banyak hamba Tuhan yang memakai paradigma berpikir keliru seperti itu demi keuntungan mereka.
Meski Tuhan bisa memberi kelimpahan dan kepenuhan, cara kita memperolehnya bukanlah seperti itu. Kerelaan yang lahir dari kerinduan untuk memberi yang terbaik kepada Tuhan sebagai wujud ucapan syukur dan mengasihi Tuhan seharusnya tidak boleh terkontaminasi oleh kekeliruan-kekeliruan cara berpikir seperti itu. Dalam hal memberi kepada orang lain, banyak yang menjadikan itu sebagai sarana untuk memperoleh apa yang mereka inginkan. Ingin dilancarkan urusan, ingin naik pangkat, ingin menang dalam pemilihan untuk jadi pemimpin atau anggota dewan dan banyak motivasi keliru lainnya. Sebuah pemberian yang baik bukanlah pemberian yang punya motivasi terselubung atau agenda-agenda dibelakangnya, bahkan dikatakan bahwa kalau kita memberi, seharusnya itu kita lakukan diam-diam saja bukan harus dipublikasikan atau ditunjukkan ke orang lain untuk mendapatkan pujian.
(bersambung)
RenunganHarianOnline.com adalah Renungan Harian Kristen untuk waktu Saat Teduh
Home »Unlabelled » Tergerak - Bergerak (4)
Saturday, January 14, 2023
Tergerak - Bergerak (4)
webmaster | 9:00:00 PM |
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
Search
Berlangganan (Subscribe)
Menu
Kategori Artikel
Quick News
Hai! kami kembali lagi untuk memberkati para RHO-ers
Renungan Harian Online kini dapat diakses melalui domain berikut: www.RenunganHarianOnline.com
Renungan Harian Online kini dapat diakses melalui domain berikut: www.RenunganHarianOnline.com
Tentang RHO
Renungan di Blog ini dibuat oleh Tim Renungan Harian Online sendiri Copyrighted @ 2007-2022. Saudara boleh membagikan link
blog ini agar dapat menjadi berkat bagi teman-teman saudara, atau me-link-nya di situs/blog saudara:
atau dapat juga menggunakan banner dibawah ini:
Tuhan Memberkati!
Popular Posts
- Jebakan Hutang
- Mengusahakan Kesejahteraan Kota
- Kerjasama dalam Satu Kesatuan
- Kebersamaan Dalam Kasih Yang Menguatkan
- Hidup yang Berbahgia dan Berhasil
- Perempuan Samaria di Sumur
- Tahun Baru, Rahmat Baru, Harapan Baru
- Bersiap Menjelang Natal
- Bangkit dan Menjadi Terang
- Manusia Berencana Tuhan Menentukan
Pendistribusian
RHO hanya memberikan ijin untuk mendistribusikan pada media online (blog, milist, dll) tanpa menghilangkan link source, jika didistribusikan pada media offline, seperti warta jemaat, harus mencantumkan link source-nya. Kami tidak mengijinkan pendistribusian yg bersifat komersil.
No comments :
Post a Comment