Tuesday, November 29, 2022

Ciri/Indikator Kasih (4)

 (sambungan)

Kasih dalam kekristenan harus memiliki coverage area yang jauh lebih luas dari sekedar menyayangi orang-orang terdekat kita atau yang kita kenal baik. Artinya, ukuran kasih yang diwajibkan itu jauh lebih besar dari apa yang dipercaya oleh  dunia secara umum. Yesus sudah memberikan tingkatan yang harus kita capai dalam Yohanes 13:34, yaitu kita harus mampu mengasihi setingkat dengan Yesus. Kalau saat ini belum, setidaknya kita harus paham bahwa itulah level yang harus kita capai. Pancaran kasih kita harus terus dilatih dan ditingkatkan dengan target mencapai tingkatan kasih Kristus atas diri kita.

Yesus bukan datang ke bumi untuk sekedar menyembuhkan banyak orang dan melakukan mukjizat-mukjizat dimana-mana saja, tetapi kasih yang dimiliki Kristus membuatnya rela untuk menjalani penderitaan dan kesakitan hingga mati di atas kayu salib untuk menyelamatkan kita. Lewat karya penebusanNya kita dianugerahkan keselamatan, sebuah bentuk dari kasih karunia yang justru diberikan pada saat kita tengah penuh dosa. Paulus menyatakan hal itu lewat kalimat berikut: "Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa." (Roma 5:8).

Waktu Yesus berkata "Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya." (Yohanes 15:13), Yesus sudah menerapkannya sendiri secara nyata. Sesuai dengan pesan Yesus tentang level kasih, maka kita diminta untuk bisa mencapai tingkatan tersebut. Kalau masih belum, setidaknya semakin mendekati dari hari kehari.  Ada banyak aspek di dalamnya yang bukan hanya sekedar menyampaikan ungkapan rasa cinta, tetapi juga mengandung pengorbanan, kerelaan untuk menderita dan kesanggupan untuk mengampuni. Sangat sulit, tetapi kasih seperti itulah yang seharusnya menjadi dasar hidup orang percaya.

Sejatinya, sejauh mana iman kita kita akan tergambar dari sejauh mana kasih bekerja dalam hidup kita masing-masing. Yesus telah mengingatkan kita untuk saling mengasihi, seperti halnya Dia sendiri mengasihi kita. Dan itulah yang akan bisa menunjukkan kualitas hidup sebagai murid Yesus. "Dengan demikian semua orang akan tahu, bahwa kamu adalah murid-murid-Ku, yaitu jikalau kamu saling mengasihi." (Yohanes 13:35). Dan ingatlah bahwa Kristus akan tergambar di dunia lewat perilaku dan perbuatan kita. Tanpa kasih, kita bukan saja akan mengalami banyak kerugian tetapi juga berpotensi mengenalkan sosok Kristus yang keliru. Lewat indikator-indikator ini, mari kita periksa sejauh mana kasih bekerja dalam diri kita. Sejauh mana kita sudah menerapkannya dan mana yang masih harus kita tingkatkan atau perbaiki?

Mengenali ciri kasih akan membuat kita tahu apa yang harus kita lakukan dan tingkatkan. Mengetahui indikator kasih akan membantu kita menganalisa pencapaian dan pertumbuhan kasih agar bisa mencapai level seperti Yesus

No comments:

Kacang Lupa Kulit (5)

 (sambungan) Kapok kah mereka? Ternyata tidak. Bukan sekali dua kali bangsa ini melupakan Tuhannya. Kita melihat dalam banyak kesempatan mer...