Tuesday, August 19, 2014

Melakukan Hal Nyata Bagi Bangsa (2)

(sambungan)

1. Do something real, work on it like you really mean it!

Pertama mari kita lihat dari segi urutan kata. Kata "dan" pada ayat ini menunjukkan adanya dua aktivitas berbeda namun saling berhubungan. Usahakanlah kesejahteraan kota, itu ditempatkan di depan, selanjutnya berdoalah untuk kota itu kepada Tuhan. Artinya terlepas dari panggilan kita sebagai anak Tuhan untuk terus memanjatkan doa syafaat atas kota, bangsa dan negara kita, termasuk para pemimpin di dalamnya, adalah sangat penting pula bagi kita untuk melakukan sesuatu secara nyata demi kesejahteraan kota dimana kita tinggal. Sangat disayangkan melihat tidak banyak gereja yang mau keluar dari balik dinding-dindingnya untuk menjangkau kehidupan di luar tembok gereja dengan melakukan sesuatu secara nyata, bahkan tidak jarang pula melihat banyak gereja hari ini masih bergumul di lingkungannya sendiri, belum mampu mengatasi perbedaan dan mengedepankan persatuan yang jelas sangat diperlukan untuk bisa membawa perubahan-perubahan berarti di luar sana. Mendoakan itu perlu dan sesuai firman Tuhan. Tentu saja itu sangat benar. Tetapi firman Tuhan dalam Yeremia 29:7 mengajak kita untuk kembali menyadari apa yang sebenarnya diinginkan Tuhan untuk kita lakukan. Seberapa jauh gereja dan jemaatnya hari ini mau berfungsi nyata dalam kehidupan disekitarnya demi mengusahakan kesejahteraan kota seperti panggilan Tuhan itu? Mendoakan itu sangat penting. Doa punya kuasa yang luar biasa, apalagi jika dilakukan oleh orang benar. (Yakobus 5:16b). Tapi sebuah tindakan nyata yang aktif juga merupakan sesuatu yang sangat penting untuk kita pikirkan dan lakukan, begitu pentingnya bahkan kata "usahakan" itu diletakkan di depan.

Kata "mengusahakan" menurut kamus bahasa Indonesia mencakup 4 hal, yaitu:
- mengerjakan/menciptakan sesuatu
- mengikhtiarkan (berpikir dalam-dalam untuk mencari solusi)
- berusaha sekeras-kerasnya dalam melakukan sesuatu

Mengusahakan bukanlah sebuah hal yang sepele. Jika Tuhan meminta kita untuk mengusahakan kesejahteraan kota dimana kita ditempatkan, itu artinya poin-poin di atas haruslah mendapat perhatian penting bagi kita. Pola pikir diarahkan bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan hidup kita dan keluarga saja tetapi berbuat sesuatu sebagai bagian dari kontribusi dan peran serta kita secara aktif untuk pembangunan kesejahteraan di manapun kita ditempatkan. Masalahnya, mungkinkah kita mau melakukan dan memperjuangkan yang terbaik kalau kita tidak mengasihi seseorang? Demikian pula halnya dengan kota dan dalam skala lebih besar, bangsa.

Kita tidak akan pernah bisa tergerak untuk melakukan peran aktif demi kesejahteraan kota apabila kita tidak mengasihi kota dimana kita tinggal. Mungkinkah kita habis-habisan melakukan yang terbaik jika kita tidak mencintai seseorang? Tentu tidak, bukan?  Sama halnya seperti kota dan bangsa secara keseluruhan. Kita akan memiliki kerinduan untuk mengusahakan sesuatu sesuai dengan kemampuan dan talenta yang kita miliki demi kesejahteraan kota kita hanya apabila kita mengasihi kota, bangsa dan negara kita, termasuk orang-orang yang hidup di dalamnya. Firman Tuhan sudah berkata bahwa "Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya." (Efesus 2:10). Perhatikan bahwa segala yang diperlukan untuk melakukan pekerjaan baik sudah dilengkapi oleh Allah lewat Kristus buat kita. Ini termasuk dalam mengusahakan kesejahteraan dan keselamatan bangsa. Dan Tuhan mengatakan bahwa Dia mau kita hidup di dalamnya. Kemampuan, kesanggupan, kekuatan dan bekal-bekal lainnya sudah Dia persiapkan. Tinggal kesediaan, kesadaran dan kesungguhan kita saja yang dibutuhkan. Oleh karena itu tidak ada alasan bagi kita untuk mengelak dari kewajiban ini. Jalani sesuai panggilan masing-masing. Perbuatan kecil atau besar bukan masalah, selama semuanya dilakukan demi kemuliaan Tuhan dan bukan atas motivasi-motivasi lain. It's time for us to do something real, work on it like we really, really mean it. 

(bersambung)

No comments:

Belajar dari Rehabeam (2)

 (sambungan) Mengharap berkat itu satu hal, tapi ingat bahwa menyikapi berkat itu hal lain. Dan salah menyikapi berkat bukannya baik tapi ma...