Ayat bacaan: 2 Tawarikh 34:2
=======================
"Ia melakukan apa yang benar di mata TUHAN dan hidup seperti Daud, bapa leluhurnya, dan tidak menyimpang ke kanan atau ke kiri."
Apakah ada umur minimal untuk kita mulai hidup benar? Jawabannya pasti tidak, tapi pada prakteknya banyak orang yang masih bersantai-santai menikmati kehidupan dengan cara dan perilaku keliru karena merasa masih punya banyak waktu. "Ah nanti saja, selagi masih muda nikmati dulu saja." begitu kira-kira. Bahkan ada iklan yang menyampaikan pesannya dengan jargon 'puasin muda lo." Puaskan dengan cara bagaimana? Itu yang jadi pertanyaan. Lalu pertanyaan selanjutnya, apakah dengan hidup benar berarti kita tidak akan pernah bisa menikmati kehidupan baik saat masih muda maupun bagi kita yang sudah dewasa dengan asyik? Can we still able to have some fun by doing everything the right way? Dari anak-anak muda yang aktif melayani Tuhan saya melihat bahwa mereka masih tetap bisa bermain bersama teman-temannya tanpa harus kehilangan kegembiraan sedikitpun. Tidak harus minum-minum, tidak harus bergaya hidup hedonisme, tidak harus melakukan hal-hal yang mengarah kepada tindakan asusila, kriminal, merugikan orang lain dan sebagainya. Status kita sebagai anak Raja berlaku di segala usia, karenanya di segala usia pula kita seharusnya bisa menjalani hidup selayaknya anak Raja dengan kasih Kristus sebagai pondasinya. Muda tapi bisa berprestasi, bahkan sudah bisa ambil bagian dalam hal perbuatan baik yang merupakan aplikasi nyata dari kasih pun sudah bisa dilakukan sejak usia belia.
Mengenai sosok yang sudah bersinar di usia belia, ada seorang raja muda yang dicatat dalam kitab 2 Tawarkih bernama Yosia. Yosia dinobatkan menjadi raja di Yerusalem pada usia yang masih sangat muda yaitu sejak ia masih berumur 8 tahun! Masa pemerintahannya terbilang lama mencapai 31 tahun. Betapa mengagumkan kalau kita melihat bahwa Yosia tercatat memiliki gaya hidup yang lurus sejak kecil. "Ia melakukan apa yang benar di mata TUHAN dan hidup seperti Daud, bapa leluhurnya, dan tidak menyimpang ke kanan atau ke kiri." (2 Tawarikh 34:2). Di ayat berikut kita baca seperti berikut "Pada tahun kedelapan dari pemerintahannya, ketika ia masih muda belia, ia mulai mencari Allah Daud, bapa leluhurnya, dan pada tahun kedua belas ia mulai mentahirkan Yehuda dan Yerusalem dari pada bukit-bukit pengorbanan, tiang-tiang berhala, patung-patung pahatan dan patung-patung tuangan." (ay 3). Pada usia kedelapan dari pemerintahannya, berarti usia Yosia masih 16 tahun ketika ia memutuskan untuk mencari Tuhan. Ini usia yang masih terbilang sangat muda.
Kalau kita lihat ada banyak anak-anak di usia sama masih tidak peduli dengan kebenaran dan merasa tidak perlu mencari Tuhan, maka Yosia terbilang berbeda. Apalagi mengingat statusnya sebagai raja, agenda kegiatannya pasti sangat padat. Selain itu memiliki kekuasaan tertinggi juga bisa membuat orang merasa berhak melakukan apa saja sekehendak hatinya. Kita yang dewasa yang logikanya lebih bijaksana saja masih gampang tergiur dalam berbagai bentuk dosa ketika kita memiliki kekuasaan setinggi itu. Tetapi ternyata Yosia memiliki gaya hidup yang berbeda meski ia punya seribu satu macam alasan untuk hidup seenaknya demi kepuasan diri sendiri. Yosia berbeda dari banyak raja lainnya yang gaya hidupnya tidak berkenan bagi Tuhan.
Pada tahun ke dua belas, ini artinya 4 tahun kemudian saat ia berusia 20 tahun, Yosua sudah mulai mentahirkan Yehuda dan Yerusalem dari berbagai bentuk penyembahan berhala. "Mezbah-mezbah para Baal dirobohkan di hadapannya; ia menghancurkan pedupaan-pedupaan yang ada di atasnya; ia meremukkan dan menghancurluluhkan tiang-tiang berhala, patung-patung pahatan dan patung-patung tuangan, dan menghamburkannya ke atas kuburan orang-orang yang mempersembahkan korban kepada berhala-berhala itu." (ay 4). Pada usia yang masih sangat muda, Yosia sudah berperilaku lurus dan tidak menyimpang kemana-mana, ia mempergunakan statusnya sebagai raja dengan benar, dan tidak menyalahgunakan jabatan yang ia pegang. Di usia mudanya Yosia menjadi pelopor dalam pergerakan reformasi rohani di wilayah pemerintahannya. Bukankah itu luar biasa?
(bersambung)
RenunganHarianOnline.com adalah Renungan Harian Kristen untuk waktu Saat Teduh
Home »Unlabelled » Yosia, Raja Belia (1)
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
Search
Berlangganan (Subscribe)
Menu
Kategori Artikel
Quick News
Hai! kami kembali lagi untuk memberkati para RHO-ers
Renungan Harian Online kini dapat diakses melalui domain berikut: www.RenunganHarianOnline.com
Renungan Harian Online kini dapat diakses melalui domain berikut: www.RenunganHarianOnline.com
Tentang RHO
Renungan di Blog ini dibuat oleh Tim Renungan Harian Online sendiri Copyrighted @ 2007-2022. Saudara boleh membagikan link
blog ini agar dapat menjadi berkat bagi teman-teman saudara, atau me-link-nya di situs/blog saudara:
atau dapat juga menggunakan banner dibawah ini:
Tuhan Memberkati!
Popular Posts
- Jebakan Hutang
- Mengusahakan Kesejahteraan Kota
- Kerjasama dalam Satu Kesatuan
- Kebersamaan Dalam Kasih Yang Menguatkan
- Perempuan Samaria di Sumur
- Hidup yang Berbahgia dan Berhasil
- Tahun Baru, Rahmat Baru, Harapan Baru
- Bersiap Menjelang Natal
- Bangkit dan Menjadi Terang
- Manusia Berencana Tuhan Menentukan
Pendistribusian
RHO hanya memberikan ijin untuk mendistribusikan pada media online (blog, milist, dll) tanpa menghilangkan link source, jika didistribusikan pada media offline, seperti warta jemaat, harus mencantumkan link source-nya. Kami tidak mengijinkan pendistribusian yg bersifat komersil.
No comments :
Post a Comment