Sunday, July 6, 2014

The Smallest of Coins (1)

webmaster | 10:00:00 PM |
Ayat bacaan: Markus 12:44
=========================
"Sebab mereka semua memberi dari kelimpahannya, tetapi janda ini memberi dari kekurangannya, semua yang ada padanya, yaitu seluruh nafkahnya."

Berbagai pemilihan pemimpin di negara ini semakin saja semrawut. Lihatlah berbagai muka dipampang di jalan mulai dari di kota besar sampai ke pelosok daerah seolah tampangnya bisa membuat mereka menang. Presiden, calon legislatif, calon kepala daerah mulai dari gubernur, walikota, bupati, camat sampai kepala RT/RW pun sekarang sudah ikut-ikutan heboh mencetak wajah mereka dalam berbagai ukuran, membuat negara ini menjadi seperti negara seribu topeng. Kita bisa bayangkan berapa biaya yang keluar untuk itu, belum lagi 'mahar' agar bisa menempati nomer urut yang baik atau bahkan bisa masuk sebagai calon untuk dipilih. Semakin mendekati pemilihan, maka semua pun semakin giat berlomba untuk memberi. Saweran dalam amplop, undangan makan-makan, bingkisan, kaos gratis dan sebagainya masih saja dipercaya mampu membuat penerimanya segan untuk tidak memilih yang memberi. Berbagai janji dilemparkan, mau ditepati atau janji palsu nanti saja dipikirkan, toh belum tentu terpilih. Ini adalah salah satu contoh bahwa manusia saat ini cenderung memberi karena mengharapkan balas jasa atau imbalan alias pamrih. Ada yang memberi karena politik pencucian uang atau bahkan mengira bahwa mereka bisa mencuci dosa, percaya bahwa Tuhan akan memalingkan muka dari kecurangan-kecurangan mereka dengan mempergunakan secuil dari hasil korupsi untuk orang lain. Berapa persen dari harta yang dipakai untuk orang lain atau hal-hal diluar kepentingan pribadi? Kalau ada 10% saja itu sudah sangat hebat, bisa dianggap sangat dermawan. Sayangnya perilaku ini pun sudah menjangkiti banyak orang percaya. Bisa foya-foya tapi sulit membantu yang susah, atau perpuluhan pun dijadikan perdebatan, apakah harus tepat 10% atau bebas, kalau memang 10% apakah 10% sebelum dipotong pengeluaran atau dalam jumlah bersih. Memberi tanpa mengharapkan balasan, memberi dengan ikhlas, memberi dengan sukacita, memberi karena mengasihi semakin lama semakin langka. Seperti apa sebenarnya pandangan Tuhan tentang memberi?

Akan hal ini kita bisa belajar dari Injil Markus 12:41-44. Disana tertulis bahwa pada suatu hari Yesus sedang duduk-duduk di Rumah Tuhan dan mengamati orang lalu lalang memberikan persembahan mereka. Bisa jadi ada beberapa di antara jemaat dengan sengaja "beraksi" agar orang bisa melihat betapa besar nilai yang mereka berikan. Tapi kemudian diantara mereka ternyata ada seorang janda miskin. Meski miskin, janda ini ternyata masih rela memberikan persembahan. Markus mencatat kejadian itu berikut jumlah uang yang ia masukkan. "Lalu datanglah seorang janda yang miskin dan ia memasukkan dua peser, yaitu satu duit." (ay 42)

Dua peser. Itulah yang ia berikan disana. Dua peser merupakan satuan koin terkecil yang berlaku pada masa itu. The smallest of coins, half a cent alias seengah sen saja.  Di mata manusia mungkin apa yang diberikan ibu janda tersebut tidaklah punya nilai berarti jika dibandingkan dengan nilai pemberian orang-orang kaya. Jumlah itu jauh nilainya dibawah pemberian orang-orang kaya pada saat bersamaan. (ay 41). Ia tidak akan dianggap, kalau tidak dilecehkan atau disepelekan oleh orang-orang yang melihatnya. Orang bisa dengan mudah berkata, "bisa beli apa dengan setengah sen?" Tapi ternyata tidaklah demikian menurut Tuhan. Tuhan ternyata melihat apa yang tidak dilihat oleh orang. Dan itu disampaikan secara jelas oleh Yesus sendiri. "Maka dipanggil-Nya murid-murid-Nya dan berkata kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya janda miskin ini memberi lebih banyak dari pada semua orang yang memasukkan uang ke dalam peti persembahan." (ay 43). Setengah sen dianggap lebih banyak dari pemberian orang-orang kaya yang gemerincingnya terdengar ramai itu? Mengapa bisa demikian? Yesus pun memberitahukan alasannya. "Sebab mereka semua memberi dari kelimpahannya, tetapi janda ini memberi dari kekurangannya, semua yang ada padanya, yaitu seluruh nafkahnya." (ay 44). Si ibu janda berbeda karena ia memberikan semua yang ada padanya. Ibu itu tidak bermaksud untuk mencari perhatian dari orang. Dia hanya melakukan apa yang bisa dia lakukan, memberi dengan iklas sesuai gerakan hatinya. Dan Yesus melisa ihat dan mengetahuinya. Maka si ibu pun dihargai Tuhan begitu besar. Kita tidak tahu seperti apa rupanya, siapa ibu itu, bahkan kita tidak tahu namanya, tapi yang pasti ia dicatat di dalam Alkitab yang akan selalu bisa dibaca sampai dunia ini berakhir.

Dari kisah si ibu janda yang memberi dua peser nafkahnya ini kita bisa belajar bahwa ternyata memberi bukanlah masalah kita berkelimpahan, cukup atau masih susah, tapi justru berhubungan dengan sikap hati. Sebuah hati yang tergerak yang kemudian direspon secara nyata, didasari kasih dan salah satu outputnya yaitu kemurahan hati. Artinya, berapa pun yang ada pada kita itu bukan masalah sama sekali untuk bisa turun tangan meringankan beban orang yang tengah membutuhkan uluran tangan kita. Kita selalu bisa menunjukkan kepedulian dan tergerak untuk memberi, karena seringkali bukan masalah ada dan tidak ada atau cukup dan tidak cukup, melainkan masalahnya adalah hati kita. Pada akhirnya kita harus sampai kepada pola pemikiran yang tepat sesuai Firman Tuhan, seperti yang tertulis dalam ayat berikut ini: "Dalam segala sesuatu telah kuberikan contoh kepada kamu, bahwa dengan bekerja demikian kita harus membantu orang-orang yang lemah dan harus mengingat perkataan Tuhan Yesus, sebab Ia sendiri telah mengatakan: Adalah lebih berbahagia memberi dari pada menerima." (Kisah Para Rasul 20:35).

(bersambung)

No comments :

Search

Bagi Berkat?

Jika anda terbeban untuk turut memberkati pengunjung RHO, anda bisa mengirimkan renungan ataupun kesaksian yang tentunya berasal dari pengalaman anda sendiri, silahkan kirim email ke: rho_blog[at]yahoo[dot]com

Bahan yang dikirim akan diseleksi oleh tim RHO dan yang terpilih akan dimuat. Tuhan Yesus memberkati.

Renungan Archive

Jesus Followers

Stats

eXTReMe Tracker