Thursday, July 10, 2014

Ngengat, Karat, Pencuri

webmaster | 10:00:00 PM |
Ayat bacaan: Matius 6:19-20
======================
"Janganlah kamu mengumpulkan harta di bumi; di bumi ngengat dan karat merusakkannya dan pencuri membongkar serta mencurinya. Tetapi kumpulkanlah bagimu harta di sorga; di sorga ngengat dan karat tidak merusakkannya dan pencuri tidak membongkar serta mencurinya."

Beberapa waktu lalu saya membantu seorang teman dalam mencari rumah. Ada sebuah rumah yang letaknya sebenarnya cukup strategis, lokasinya asri tapi tampaknya si pemilik kurang memperhatikan perawatan rumah. Dinding-dindingnya lembab, banyak bagiannya yang penuh gelembung-gelembung, mengelupas dan ada nodanya. Beberapa bagian yang mempergunakan kayu terutama kusen tampak rapuh dimakan rayap, lantas pagarnya terbuat dari besi dan berkarat. Meski tertarik dari sisi lokasi dan harganya pun cukup murah, teman saya tidak mau membeli rumah itu karena kondisinya karena biaya renovasi yang akan dibutuhkan sama sekali tidak kecil. Mengapa bisa ada karat pada besi dan hama rayap menghancurkan kayu? Besi bisa berkarat karena bereaksi dengan oksigen dari udara dan/atau air. Sedangkan rayap akan selalu menyerang kayu-kayu berkualitas rendah yang tidak diberi bahan anti rayap, terutama apabila berada di lingkungan lembab. Memiliki rumah bagus membuat kita rawan terhadap pencuri atau maling yang bisa membuat semuanya ludes dalam sekejap mata. Ngengat, karat dan maling bisa jadi merupakan musuh utama pemilik rumah mengingat dampak kerusakan yang ditimbulkan bisa sangat merepotkan.

Ngengat dan karat adalah sesuatu yang merusak dan merugikan. Keduanya dipakai oleh Yesus untuk menunjukkan betapa sia-sianya kalau kita berpikir untuk terus menimbun harta demi kepentingan duniawi semata, memiliki fokus yang salah dalam hal harta. KataNya: "Janganlah kamu mengumpulkan harta di bumi; di bumi ngengat dan karat merusakkannya dan pencuri membongkar serta mencurinya." (Matius 6:19). Betapa seringnya manusia keliru dalam menyikapi harta, terlebih ketika dunia jaman sekarang penuh dengan berbagai bentuk penyesatan yang sangat jauh melenceng dari prinsip-prinsip Kerajaan Allah.

Pola pikir manusia hari ini berpusat pada paham konsumerisme, dimana eksistensi dipusatkan pada kepemilikan atas barang atau benda yang dipercaya bisa menaikkan derajat dan harga diri di dunia. Untuk bisa memiliki semua itu tentu saja dibutuhkan banyak uang, maka manusia pun terus berkejar-kejaran memburu kekayaan tanpa henti, tanpa rasa puas dan tanpa rasa syukur. Tidak pernah ada kata cukup dalam kamus orang-orang yang mengejar harta. Apapun siap dikorbankan demi mengejarnya, bahkan kalau perlu keluarga sendiri. Jujur atau curang, baik penipuan maupun lewat berbagai kuasa gelap, semua dihalalkan agar pundi-pundi bisa terus bertambah. Membantu orang sama artinya dengan membuang uang. Pintu hati tertutup, tertimbun oleh uang, uang dan uang. Sadar atau tidak, ketika pola pikir menjadi berubah ke arah seperti ini, itu sama saja dengan membiarkan diri masuk ke dalam jebakan mamon. Dan kita tahu apa kata firman Tuhan mengenai hal ini. "Tak seorangpun dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika demikian, ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain. Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon." (Matius 6:24). Memilih mengikut mamon, menghamba kepada uang berarti memilih untuk meninggalkan Tuhan. Itu resiko atau konsekuensi yang tidak bisa dihindarkan.

Mari kita kembali kepada apa yang dikatakan Yesus tentang harta beserta ngengat dan karat serta pencuri yang bisa merusak dan menghabisi harta milik kita. Harta yang dikumpulkan untuk hal-hal duniawi, tidak peduli sebanyak apapun akan tetap beresiko lenyap cepat atau lambat. Ngengat dan karat bisa merusaknya, pencuri pun siap merampas semuanya. Sekaya-kayanya orang, harta di dunia tidak akan pernah ada yang kekal. Kalau begitu, dimana seharusnya kita mengumpulkan harta? Yesus berkata: "Tetapi kumpulkanlah bagimu harta di sorga; di sorga ngengat dan karat tidak merusakkannya dan pencuri tidak membongkar serta mencurinya." (ay 20).

Apa yang dimaksud Yesus dengan mengumpulkan harta di surga? Mengumpulkan harta di surga artinya memberi dan menabur di dunia, bukan menimbun, seperti cara mengumpul harta duniawi. Terus mengasihi dan menjadi terang dan garam di dunia lebih dan lebih lagi hingga kita mendapati bahwa adalah lebih berbahagia memberi daripada menerima seperti yang firman yang disampaikan lewat Paulus berikut: "Dalam segala sesuatu telah kuberikan contoh kepada kamu, bahwa dengan bekerja demikian kita harus membantu orang-orang yang lemah dan harus mengingat perkataan Tuhan Yesus, sebab Ia sendiri telah mengatakan: Adalah lebih berbahagia memberi dari pada menerima." (Kisah Para Rasul 20:35). Ini adalah sebuah prinsip yang sangat berbeda dengan apa yang diajarkan dunia, yang semakin terlupakan, tergerus oleh berbagai hal yang biasanya kita dapati dalam kehidupan di dunia.

Jika anda berpikir bahwa banyak uang akan membawa kebahagiaan, pikirkanlah sekali lagi. Kebahagiaan yang sejati hanyalah berasal dari Tuhan dan tidak akan pernah berasal dari harta. Harta yang ada jika tidak dikelola dengan baik sesuai apa yang diinginkan Tuhan justru hanya akan membawa kehancuran bagi kita. Berorientasi kepada harta hanyalah akan membuat kita menjadi tamak dan melupakan untuk apa sebenarnya Tuhan memberkati kita di dunia ini. Bukan uang lagi yang menjadi hamba kita, tetapi kitalah yang menjadi hamba uang. Fokus pengumpulan harta yang Alkitabiah bukanlah di dunia, melainkan di surga. Ini bukan berarti bahwa Tuhan ingin kita hidup miskin serba kekurangan, tetapi Tuhan mau kita tahu kemana seharusnya kita memfokuskan segala berkat yang Dia berikan. Tuhan siap memberi kelimpahan bahkan hal-hal yang tidak atau belum terpikirkan kepada setiap orang yang mengasihiNya (1 Korintus 2:9), tetapi pastikan bahwa semua itu bukan dipakai demi kehidupan konsumerisme, bukan untuk terus ditimbun dan digunakan untuk memuaskan diri sendiri melainkan dipakai untuk memberkati orang lain atas nama Kerajaan Allah. Jika itu yang dilakukan, itu artinya kita sedang berinvestasi di surga dan itulah yang aman serta membawa manfaat kekal bagi kita.

Tuhan memberkati berkelimpahan, tapi pastikan bahwa kita memiliki fokus yang benar akan harta

Follow us on twitter: http://twitter.com/dailyrho

No comments :

Search

Bagi Berkat?

Jika anda terbeban untuk turut memberkati pengunjung RHO, anda bisa mengirimkan renungan ataupun kesaksian yang tentunya berasal dari pengalaman anda sendiri, silahkan kirim email ke: rho_blog[at]yahoo[dot]com

Bahan yang dikirim akan diseleksi oleh tim RHO dan yang terpilih akan dimuat. Tuhan Yesus memberkati.

Renungan Archive

Jesus Followers

Stats

eXTReMe Tracker