(sambungan)
Kejadian seperti ini dialami oleh banyak orang, terutama ketika beban pergumulan memuncak pada titik yang tinggi. Kita menjadi terombang-ambing antara keadaan ingin percaya tapi tidak mampu meyakininya. Kita ingin ditolong tapi kita ragu apakah mungkin pertolongan itu bisa hadir. Seperti yang saya sampaikan tadi, yang menjadi masalah bukanlah ketidak-inginan kita untuk percaya, tapi justru lebih kepada ketidaksanggupan kita untuk mengimaninya. Beban terkadang menimpa dengan sangat berat sehingga sulit bagi kita untuk tetap fokus dengan iman disertai rasa percaya yang penuh ketika kita menantikan jawaban setelah terus menerus memohon pertolongan Tuhan lewat doa kita. Maka teriakan si ayah pun mewakili apa yang sering kita alami hari ini.
Lantas bagaimana reaksi Tuhan? Bersyukurlah karena Tuhan ternyata bukan Pribadi yang kaku dan hanya memerintah secara sepihak saja. Dia adalah Allah yang peduli akan pergumulan kita dan bersedia untuk membantu kita dalam membangun pengharapan. Coba pikirkan, ketika kita diminta untuk percaya dan kita belum cukup sanggup untuk itu, bukankah sangat melegakan ketika kita mengetahui bahwa Tuhan pun bersedia membantu kita untuk percaya, untuk mengatasi keraguan kita? Dan Tuhan siap untuk melakukannya. Dia bersedia untuk itu, apakah mengingatkan kita secara langsung lewat hati kita, lewat sebuah kejadian atau pengalaman, atau bahkan lewat orang lain. Ketika iman kita belum sampai sebesar biji sesawi, sebuah pengakuan jujur akan kelemahan kita dan meminta Tuhan bekerja atas diri kita ternyata bisa mendatangkan pertolongan Tuhan. Kita tahu bahwa Yesus kemudian menyembuhkan si anak dari pengaruh roh jahat.
Berulang kali Yesus menegur murid-muridNya yang kurang percaya. Sudah hidup bersama Yesus masih juga kurang percaya. Mungkin terdengar aneh bagi kita, tapi bisa jadi jika kita ada disana saat itu kita pun masih mungkin melakukan hal yang sama. Jika kita melihat kejadian lain ketika Yesus menyembuhkan orang sakit kusta (Lukas 5:12-16), kita melihat perbedaan iman dari orang kusta ini dengan ayah dari anak yang kerasukan tadi. Orang berpenyakit kusta ini berkata: "Tuan, jika Tuan mau, Tuan dapat mentahirkan aku." (ay 12). Ada perbedaan besar dari kedua bagian ini. Ayah dari anak yang dirasuki roh jahat berkata "jika Engkau dapat.", tapi orang kusta mengatakan "jika Tuan mau." Tuhan selalu dapat melakukan apapun. Tidak ada yang terlalu sulit bagiNya dan tidak ada yang mustahil untuk diperbuatNya. Jika si ayah ragu akan kemampuan Tuhan, orang kusta itu tahu bahwa Tuhan itu sanggup apabila berkenan.
Sangat penting bagi kita untuk terus melatih diri kita agar bisa memiliki iman yang dipenuhi rasa percaya yang teguh, tidak gampang tergoyahkan. Jika kita masih tidak sanggup memilikinya, berdoalah dan minta Tuhan membantu kita untuk bisa percaya terlebih dahulu sebelum kita mulai memohon pertolonganNya. Yesus sudah mengingatkan kita "Janganlah gelisah hatimu; percayalah kepada Allah, percayalah juga kepada-Ku." (Yohanes 14:1), atau "Jangan takut, percaya saja!" (Markus 5:36) dan banyak lagi firman Tuhan yang menyuruh kita untuk memiliki sebentuk rasa percaya yang cukup untuk bisa mendapatkan jawaban atas permasalahan-permasalahan kita. "Karena itu Aku berkata kepadamu: apa saja yang kamu minta dan doakan, percayalah bahwa kamu telah menerimanya, maka hal itu akan diberikan kepadamu." (Markus 11:24). Begitu pentingnya sebuah iman yang diisi dengan keyakinan atau rasa percaya dalam hal menerima uluran tangan Tuhan.
Jika anda masih berada pada posisi seperti bapak dalam ilustrasi awal di atas atau si ayah dari anak yang dirasuki roh jahat, datanglah pada Tuhan dan bangunlah hubungan yang sehat secara teratur denganNya. Tuhan siap meneguhkan kepercayaan anda kepadaNya agar anda bisa hidup dalam pengharapan sepenuhnya. Ketika anda percaya dengan sungguh-sungguh, tidak akan ada lagi hal yang mustahil bagi anda.
Alami mukjizat Tuhan dengan iman yang percaya penuh, tidak setengah-setengah
Follow us on twitter: http://twitter.com/dailyrho
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Belajar dari Rehabeam (2)
(sambungan) Mengharap berkat itu satu hal, tapi ingat bahwa menyikapi berkat itu hal lain. Dan salah menyikapi berkat bukannya baik tapi ma...
-
Ayat bacaan: Ibrani 10:24 ===================== "Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan ...
-
Ayat bacaan: Ibrani 10:24-25 ====================== "Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih ...
-
Ayat bacaan: Mazmur 23:4 ====================== "Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau...
1 comment:
Luar biasa.sangat diberkati sekali.
Post a Comment