Thursday, February 20, 2014

Madu dan Racun

webmaster | 11:00:00 PM |
Ayat bacaan: Ulangan 30:19
=================
"Aku memanggil langit dan bumi menjadi saksi terhadap kamu pada hari ini: kepadamu kuperhadapkan kehidupan dan kematian, berkat dan kutuk. Pilihlah kehidupan, supaya engkau hidup, baik engkau maupun keturunanmu"

Bagi anda yang sudah remaja pada tahun 80an tentu masih ingat dengan sebuah lagu yang menjadi hit besar pada masa itu lewat Bill & Brod yang berjudul Madu dan Racun. Lagu kocak ini berisi lirik yang sangat sederhana tentang pria yang naksir seorang wanita, tapi ia tidak tahu respon apa yang akan ia peroleh, apakah madu atau racun. Jika pilihan itu diberikan kepada kita, apa yang akan kita pilih? Tentu semua orang akan langsung memilih madu. Memilih antara madu dan racun akan mudah karena bentuknya jelas berbeda. Tapi bagaimana jika racun itu terlihat tidak menyeramkan namun dikemas secara menarik sehingga terlihat menggugah selera? Sebaliknya madu yang berkhasiat dan menyehatkan justru terlihat kusam tanpa daya tarik? Wah, bisa-bisa kita salah pilih. Dan itulah kenyataan yang sering terjadi di lapangan. Dan Firman Tuhan pun telah mengingatkan bahwa "Ada jalan yang disangka lurus, tetapi ujungnya menuju maut." (Amsal 14:12, 16:25). Kalau tidak hati-hati melangkah, kita bisa terjebak mengambil pilihan yang salah. Masih bagus jika konsekuensinya tidak berdampak luas, tapi bagaimana sekiranya keputusan kita berdampak fatal untuk jangka waktu yang lama atau berakhir dengan penyesalan yang datang terlambat? Bagaimana kalau pilihan itu membawa kematian yang kekal tanpa bisa diperbaiki sama sekali? Tidak ada jalan lain, kita harus benar-benar peka dalam memilih agar tidak salah dalam menentukan pilihan.

Kita adalah anak-anakNya yang diciptakan berbeda dengan sangat istimewa. Karena itu Tuhan tidak ingin merancang manusia seperti robot dan memberi kita kehendak bebas atau free will. Kebebasan itu seharusnya kita hargai sebagai anugerah luar biasa dan harus mampu pula kita pertanggungjawabkan, bukan malah dijadikan dasar untuk bisa berlaku seenaknya dalam mengambil pilihan dengan hanya mendasarkan kepada hal-hal yang terlihat mendatangkan kesenangan sesaat saja. Begitu pentingnya hal ini, maka saya memutuskan untuk kembali mengangkat ayat bacaan yang sama dalam renungan hari ini.

Serangkaian kotbah diucapkan Musa sebelum ia digantikan Yosua, dan salah satunya berbicara mengenai pilihan."Ingatlah, aku menghadapkan kepadamu pada hari ini kehidupan dan keberuntungan, kematian dan kecelakaan." (ulangan 30:15). Selanjutnya Musa berkata "Aku memanggil langit dan bumi menjadi saksi terhadap kamu pada hari ini: kepadamu kuperhadapkan kehidupan dan kematian, berkat dan kutuk. Pilihlah kehidupan, supaya engkau hidup, baik engkau maupun keturunanmu" (ay 19). Peringatan penting ini disampaikan Musa agar bangsa Israel bisa merenungkan baik-baik terlebih dahulu sebelum mereka memasuki tanah yang dijanjikan Tuhan, supaya keturunan mereka bisa menikmati semuanya kelak tanpa harus kehilangan apapun. Mereka harus menjaga tingkah laku karena jika salah memilih, akibatnya pun bisa sangat berbeda.

Pilih kehidupan dan keberuntungan atau kematian dan kecelakaan? Pilih kehidupan atau kematian, berkat atau kutuk? Pilihan ini sepintas secara teoritis mudah, karena orang paling bodoh sekalipun akan segera memilih kehidupan daripada kematian, memilih berkat daripada kutuk. Tapi faktanya tidaklah semudah itu. Musa tahu bahwa ada banyak hal yang harus mereka jaga agar kutuk tidak jatuh kepada mereka tanpa disadari, dan ia pun menjabarkannya secara jelas, yang bisa kita baca dalam Ulangan 27:11-26. Secara ringkas Musa menyebutkan hal-hal yang bisa mendtangkan kutuk, diantaranya: \
- menyembah berhala (ay 15)
- memandang rendah orang tua (ay 16)
- sikap tamak, mementingkan diri sendiri, merebut milik/hak orang lain dan menyesatkan orang lain (ay 16-19), - penyimpangan-penyimpangan seksual (ay 20-23)
- membunuh (ay 25)
- melanggar ajaran Tuhan dengan perbuatan yang keliru (ay 26)

Jika ini dilakukan, maka itu artinya kita memilih kutuk. Jadi bukan dengan sengaja kita memilih kutuk, tapi pilihan-pilihan keliru seperti poin-poin di atas akan membuat kita jatuh pada pilihan kutuk.

Akibat dari kutuk ini tidak main-main. Semua itu tertulis dalam Ulangan 28:15-46 secara terperinci. Kutuk akan jatuh atas:
- kota/ladang, pekerjaan (ay 16-17)
- buah kandungan, penghasilan (ay 18)
- segala usaha (ay 19)
- dalam kehidupan akan penuh bencana, kekacauan dan kesulitan hingga binasa dengan segera (ay 20)
- kesehatan, dengan hadirnya berbagai sakit penyakit yang membinasakan (ay 21-22)
- kesejahteraan, dengan tidak ada kemakmuran melainkan hanya akan ada kekeringan dan kegersangan (ay 23-24)
- kesempatan atau keberuntungan tertutup. Kita akan terus gagal, ditipu atau dihancurkan orang lain tanpa ada lagi perlindungan Tuhan (ay 25)
- kehilangan akal sehat dan kewarasan (ay 28-29)
- hak kemerdekaan, karena akan terus ditindas (ay 29)
- hadirnya kehancuran rumah tangga (ay 30,32)
- kepemilikian, segalanya dirampas orang lain (ay 31)
dan banyak lagi.

Anda bisa lihat bahwa setiap poin membawa konsekuensi mengerikan yang tentu saja tidak satupun dari kita ingin mengalaminya. Saya sudah melihat sendiri jatuhnya beberapa poin ini kepada orang-orang yang berkhianat menjual hak kesulungannya atau yang melanggar terang-terangan perintah, ketetapan atau larangan Tuhan, jadi semua yang mengerikan di atas itu sama sekali tidak main-main dan bukan sekedar ancaman kosong. Bagaimana jika anda memilih untuk taat? Maka berkat akan menjadi bagian anda, dan itu sangat berbanding terbalik. Keuntungan dari orang yang memilih kehidupan dan berkat ditulis secara terperinci dalam Ulangan 28:1-14. Bacalah maka anda akan melihat perbedaan yang sangat kontras antara keduanya.

Bagaimana cara kita memilih kehidupan atau berkat ini? Musa mengatakan sesungguhnya caranya tidaklah terlalu sulit untuk dilakukan, karena sangat dekat dengan keseharian kita. (30:11-14). Caranya tidak lain dengan "mengasihi TUHAN, Allahmu, dengan hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya dan berpegang pada perintah, ketetapan dan peraturan-Nya.." (ay 16), dan dalam kesempatan lain dikatakan: "Jika engkau baik-baik mendengarkan suara TUHAN, Allahmu, dan melakukan dengan setia segala perintah-Nya yang kusampaikan kepadamu pada hari ini.." (28:1). Dengan melakukan itu, artinya kita memilih kehidupan dan bukan kematian, keselamatan dan bukan kebinasaan, memilih berkat dan bukan kutuk.

Hidup akan selalu penuh dengan pilihan. Kebanyakan akan terlihat mudah secara sepintas tapi pada prakteknya seringkali sulit. Apa yang kita pilih hari ini akan sangat menentukan bagaimana kita dan keturunan kita kelak di kemudian hari. Apa yang menjadi pilihan anda? Seriuslah dalam menentukan pilihan di setiap langkah agar jangan sampai salah pilih.

Berhati-hatilah mengambil pilihan karena akan berdampak jauh pada masa depan anda dan keturunan

Follow us on twitter: http://twitter.com/dailyrho

No comments :

Search

Bagi Berkat?

Jika anda terbeban untuk turut memberkati pengunjung RHO, anda bisa mengirimkan renungan ataupun kesaksian yang tentunya berasal dari pengalaman anda sendiri, silahkan kirim email ke: rho_blog[at]yahoo[dot]com

Bahan yang dikirim akan diseleksi oleh tim RHO dan yang terpilih akan dimuat. Tuhan Yesus memberkati.

Renungan Archive

Jesus Followers

Stats

eXTReMe Tracker