Sunday, October 30, 2011

Tuhan Mengerti

Ayat bacaan: Mazmur 139:1
=======================
"TUHAN, Engkau menyelidiki dan mengenal aku"

Tuhan mengertiPernahkah anda merasa kecewa bahwa tidak ada satupun orang yang sepertinya mau mengerti anda? Saya pernah mengalaminya, dan terkadang masih juga merasakan hal itu pada waktu-waktu tertentu. Perasaan seperti ini bisa muncul ketika kita merasa semua orang sibuk dengan dirinya masing-masing. Terkadang kita bisa merasa bahwa orang hanya mementingkan dirinya sendiri dan tidak mau tahu tentang kita. Dalam keluarga sekalipun hal seperti ini bisa kita rasakan. Orang tua terlalu sibuk, mereka hanya menginginkan anak mereka untuk mengikuti perintah mereka secara sepihak tanpa mau melihat apa yang menjadi masalah dalam diri anak-anaknya. Suami terlalu sibuk kerja sehingga tidak lagi punya cukup waktu untuk mendengarkan istrinya. Istri terlalu sibuk mengurusi rumah dan sebagainya sehingga tidak lagi punya waktu untuk suaminya. Teman-teman tidak mengikuti secara serius apa yang anda rasakan, atau bagai lenyap ditelan angin justru disaat anda membutuhkan mereka. Pendeknya, tidak ada orang yang mau mengerti, tidak ada yang peduli apakah anda sedang bergembira atau bersedih. "I'm nobody's child..nobody cares", ucap seorang teman di twitternya hari ini. Apakah anda termasuk orang yang merasakannya saat ini? Apakah benar sama sekali tidak ada satupun yang mengerti dan peduli?

Ada kalanya kita berada dalam situasi seperti itu. Terkadang kita sulit mengharapkan orang untuk mengerti atau peduli keadaan kita, karena mereka pun seringkali bergumul dengan banyak masalah juga. Atau mungkin mereka peduli, tetapi mereka tidak tahu bagaimana menunjukkannya sehingga terlihat seperti tidak bagi kita. Tidak menutup kemungkinan pula mereka memang tidak peduli, dan kita tidak bisa memaksa mereka. Jika anda tengah menghadapi masa-masa seperti itu, ingatlah satu hal: ada Tuhan yang sangat mengenal anda. Dia tahu pasti apa yang menjadi permasalahan anda. Dia mengenal anda luar dalam dengan sangat baik. Tidak ada yang tersembunyi bagiNya, Dia tahu isi hati kita yang terdalam sekalipun. Dia yang menciptakan kita, tentu Dia pula yang paling tahu segalanya tentang kita. Dan Tuhan adalah Bapa yang sangat mengasihi kita. Bentuk kasih itu pun diwujudkan dengan kepedulian yang luar biasa besar pula terhadap anak-anakNya. Dia siap tertawa gembira bersama kita, Dia pun turut bersedih bersama kita. Daud menyadari betul hal itu. "TUHAN, Engkau menyelidiki dan mengenal aku" (Mazmur 139:1). Ayat ini adalah pembuka dari sebuah perikop yang berjudul "Doa di hadapan Allah yang maha tahu" (Mazmur 139:1-24), yang menggambarkan pemahaman Daud akan pengenalan Tuhan tentang dirinya secara penuh. Lanjut Daud lagi: "Engkau mengetahui, kalau aku duduk atau berdiri, Engkau mengerti pikiranku dari jauh. Engkau memeriksa aku, kalau aku berjalan dan berbaring, segala jalanku Kaumaklumi." (ay 2-3).

Sebuah Firman Tuhan dalam Yesaya 29 menggambarkan betapa Tuhan sungguh mengetahui kita, karena kita adalah ciptaanNya sendiri. Jika Tuhan diibaratkan sebagai tukang periuk, dan kita adalah bejana yang dibentuk dari tanah liat olehNya sendiri, mungkinkah Tuhan, Sang Pencipta, tidak mengenal apa-apa tentang kita? "..Apakah tanah liat dapat dianggap sama seperti tukang periuk, sehingga apa yang dibuat dapat berkata tentang yang membuatnya: "Bukan dia yang membuat aku"; dan apa yang dibentuk berkata tentang yang membentuknya: "Ia tidak tahu apa-apa"? (Yesaya 29:16). Jika orang tua kita di dunia saja mengenal kita secara pribadi dan mendalam, apalagi Bapa di Surga. Tuhan sungguh mengenal kita dengan baik, Dia sungguh peduli, namun seringkali kita-lah tidak mau mengenal Dia dengan sungguh-sungguh. Ketika Tuhan peduli, kita malah tidak peduli padaNya dan hanya menggantungkan harapan kepada manusia. Kita hanya berharap bisa dimengerti oleh orang lain dan melupakan kasih Tuhan yang selalu dicurahkan atas kita semua. Manusia bisa mengecewakan, tapi Tuhan tidak akan pernah mengecewakan. Karenanya, andalkanlah Tuhan selalu."Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN, yang menaruh harapannya pada TUHAN!" (Yeremia 17:7). Ayat ini menyebutkan dengan jelas bahwa menaruh pengharapan kepada Tuhan tidak akan pernah berujung sia-sia.

Sebuah penegasan lainnya disampaikan pula oleh Yesus yang mengenal hati BapaNya dengan sangat baik. "Bukankah burung pipit dijual lima ekor dua duit? Sungguhpun demikian tidak seekorpun dari padanya yang dilupakan Allah,bahkan rambut kepalamupun terhitung semuanya. Karena itu jangan takut, karena kamu lebih berharga dari pada banyak burung pipit." (Lukas 12:6-7). Kalau burung saja diperhatikan Tuhan, apalagi kita yang diciptakan secara sangat istimewa menurut gambarNya sendiri. Bayangkan, sampai jumlah rambut kita helai demi helai pun Dia ketahui. Sedekat-dekatnya dan sepeduli-pedulinya manusia, adakah yang sampai tahu jumlah rambut kita? Tuhan tahu itu. Itu menunjukkan bagaimana kepedulian dan pengenalanNya akan kita dengan sangat detail. Betapa indahnya janji Tuhan akan penyertaan dan perlindunganNya atas kita yang tertulis berulang kali di dalam Alkitab. Lihatlah ayat berikut: "Sebab TUHAN, Dia sendiri akan berjalan di depanmu, Dia sendiri akan menyertai engkau, Dia tidak akan membiarkan engkau dan tidak akan meninggalkan engkau; janganlah takut dan janganlah patah hati." (Ulangan 31:8). Atau lihatlah pesan berikut: "Jauhilah yang jahat dan lakukanlah yang baik, maka engkau akan tetap tinggal untuk selama-lamanya; sebab TUHAN mencintai hukum, dan Ia tidak meninggalkan orang-orang yang dikasihi-Nya. Sampai selama-lamanya mereka akan terpelihara.." (Mazmur 37:27-28). Peringatan yang disampaikan Penulis Ibrani pun mengacu akan hal ini: Karena Allah telah berfirman: "Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau." (Ibrani 13:5). Tuhan Yesus sendiri sudah berjanji untuk menyertai kita senantiasa sampai kepada akhir zaman (Matius 28:20), dan siap memberi kita kelegaan. "Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu." (11:28). Ini janji yang menunjukkan betapa Tuhan mengenal kita dan betapa Dia peduli terhadap segala pergumulan kita.

Ketika tidak ada orang mengerti, ada Tuhan yang mengerti. Ketika tidak ada yang peduli, Tuhan selalu peduli. Ketika tidak ada yang mau mengenal anda lebih jauh, Tuhan sudah mengenal anda bahkan lebih dari anda mengenal diri anda sendiri. Tuhan tahu pasti apa yang menjadi pergumulan anda saat ini. Bahkan hal-hal yang mungkin terlalu berat untuk dikemukakan, sulit untuk diucapkan, Tuhan pun mengetahui itu semua. Tuhan sungguh mendengar jeritan hati kita. Anda merasa sendirian saat ini menghadapi segala sesuatu? Datanglah pada Tuhan. Dia sangat mengenal anda, mengerti anda, dan peduli.

Tuhan tidak pernah mengecewakan, Dia sangat mengenal kita

Follow us on twitter: http://twitter.com/dailyrho

No comments:

Dua Ibu Janda dan Kemurahan Hatinya (8)

 (sambungan) Dua janda yang saya angkat menjadi contoh hari ini hendaknya mampu memberikan keteladanan nyata dalam hal memberi. Adakah yang ...