Ayat bacaan: 1 Petrus 4:11
====================
"Jika ada orang yang berbicara, baiklah ia berbicara sebagai orang yang menyampaikan firman Allah; jika ada orang yang melayani, baiklah ia melakukannya dengan kekuatan yang dianugerahkan Allah, supaya Allah dimuliakan dalam segala sesuatu karena Yesus Kristus. Ialah yang empunya kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya! Amin."
Sejak kecil saya gemar membaca komik-komik superhero keluaran DC Comics dan Marvel. Tokoh-tokoh DC Comics seperti Superman, Batman, Captain Marvel, Wonder Woman, atau tokoh-tokoh superhero rekaan Marvel seperti Spiderman, Hulk, Iron Man, X-Men, Thor, Captain America dan lain-lain. Mereka ini semuanya memiliki kekuatan super yang tidak dimiliki oleh orang lain. Superman malah dikatakan berasal dari planet lain dan ketika di terdampar di bumi ternyata memiliki kekuatan khusus termasuk bisa terbang dengan sangat cepat. Tokoh-tokoh ini seperti memuaskan impian manusia untuk memiliki kekuatan super sehingga bisa berbuat banyak dalam hidupnya. Dari masa ke masa manusia akan selalu memiliki impian menjadi istimewa seperti itu, meski seiring berjalannya waktu manusia menjadi semakin realistis. Dan kita bisa melihat komik-komik superhero dalam perkembangannya pun semakin menonjolkan sisi humanisme lengkap dengan kelemahan-kelemahan masing-masing. Artinya, terlepas dari keistimewaan yang mereka miliki, mereka tetaplah seperti kita manusia biasa yang memiliki kekurangannya sendiri-sendiri.
Menjadi superhero dengan kemampuan istimewa menjadi dambaan banyak orang. Bayangkan punya kekuatan super, tidak mempan ditembak, tidak luka kalau dipukul, bisa terbang, dan lain-lain, siapa yang tidak ingin? Dan jika tidak bisa terbang dan tidak tahan peluru? Itu bukanlah manusia super. Orang lalu lupa bahwa di dalam dirinya masing-masing sebenarnya Tuhan sudah mempersiapkan segala sesuatu, termasuk pula kelebihan atau keistimewaan, karunia dan talenta sendiri-sendiri yang akan bisa menjadi luar biasa ketika dipergunakan untuk melakukan hal-hal yang baik yang bisa memuliakan Tuhan. Bayangan yang terlalu jauh tentang keistimewaan manusia, menganggap superhero-superhero di atas sebagai ukuran dalam mengukur keistimewaan bisa membuat kita lupa mengenai talenta-talenta khusus yang telah diberikan Tuhan kepada kita masing-masing.
Padahal Firman tuhan jelas berkata seperti ini: "Jika ada orang yang berbicara, baiklah ia berbicara sebagai orang yang menyampaikan firman Allah; jika ada orang yang melayani, baiklah ia melakukannya dengan kekuatan yang dianugerahkan Allah, supaya Allah dimuliakan dalam segala sesuatu karena Yesus Kristus. Ialah yang empunya kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya! Amin." (1 Petrus 4:11). Masing-masing dari kita punya kelebihan dan panggilannya sendiri. Dari ayat ini juga kita bisa melihat bahwa kita diminta melakukan bukan atas kehebatan sendiri, melainkan mempergunakan kekuatan yang dianugerahkan Allah kepada masing-masing. Dan itu dipakai bukan untuk tujuan menyombongkan diri sendiri melainkan untuk memuliakan Tuhan di dalamnya. Ayat ini berbicara jelas mengenai kelengkapan istimewa yang disediakan Tuhan, yang berasal hanya daripadanya, dan itu cukup untuk membuat kita bisa melakukan hal-hal yang luar biasa dalam hidup ini, dimana kemuliaan Tuhan bisa dinyatakan di dalamnya.
Betapa seringnya kita menolak untuk melakukan sesuatu terutama dalam melayani Tuhan karena seribu satu macam alasan. Kita merasa tidak cukup punya kemampuan, kita merasa belum siap, kita merasa tidak cukup kaya, masih terlalu muda, masih mementingkan banyak hal lain atau bahkan merasa tidak pantas untuk melakukannya. Akibatnya? Kita mengabaikan panggilan Tuhan dalam hidup kita. Kita tidak mempedulikan Amanat Agung yang telah ditugaskan Yesus sendiri. Dan itu bukan saja menjadi masalah kita, tetapi ada banyak pula contoh dari tokoh-tokoh Alkitab sendiri yang melakukan hal sama. Lihat apa kata Musa ketika diminta Tuhan untuk memimpin bangsa Israel keluar dari perbudakan untuk masuk ke tanah perjanjian. "Lalu kata Musa kepada TUHAN: "Ah, Tuhan, aku ini tidak pandai bicara, dahulupun tidak dan sejak Engkau berfirman kepada hamba-Mupun tidak, sebab aku berat mulut dan berat lidah." (Keluaran 4:10). Yeremia pun ragu dan berkata "Maka aku menjawab: "Ah, Tuhan ALLAH! Sesungguhnya aku tidak pandai berbicara, sebab aku ini masih muda." (Yeremia 1:6). Bagaimana dengan Gideon? Sama. Ia pun ragu ketika mendapat panggilan Tuhan pada mulanya. "Tetapi jawabnya kepada-Nya: "Ah Tuhanku, dengan apakah akan kuselamatkan orang Israel? Ketahuilah, kaumku adalah yang paling kecil di antara suku Manasye dan akupun seorang yang paling muda di antara kaum keluargaku." (Hakim Hakim 6:15). Ini baru beberapa contoh yang bisa kita baca di dalam Alkitab. Bukankah contoh-contoh ini mencerminkan pola pikir kita juga dalam menolak panggilan Tuhan? Bukankah kita pun sering berkata hal yang sama?
Menjadi hamba Tuhan di gereja tentu baik. Anda tidak harus selalu berkotbah atau menguasai terlebih dahulu segalanya secara rinci dengan masuk sekolah Alkitab misalnya, tetapi menjadi pemusik, penerima tamu, atau usher yang merapikan bangku sekalipun, itu juga berharga di mata Tuhan. Lalu ingat pula bahwa melayani bukanlah harus selalu di gereja. Di luar gereja ada banyak tugas yang menanti kita, dan Tuhan telah menyediakan kepada kita talenta atau bakat-bakat tertentu sesuai dengan kapasitas dan panggilan kita masing-masing pula. Paulus dalam surat Efesus berkata "Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar, untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus" (Efesus 4:11-12). Siapa yang memberikan? Tuhan. Sudahkah Dia memberikannya? Sudah. Dan Petrus pun berkata "Layanilah seorang akan yang lain, sesuai dengan karunia yang telah diperoleh tiap-tiap orang sebagai pengurus yang baik dari kasih karunia Allah." (1 Petrus 4:10).
Untuk melakukan sesuatu tidak perlu menunggu sampai kita punya keahlian-keahlian seperti superhero di atas. Ada skil atau keahlian-keahlian yang telah diberikan Tuhan yang seharusnya bisa kita asah untuk menjadi tajam sehingga kita bisa mulai memuliakan Tuhan sesuai panggilan yang telah dibebankan Tuhan kepada kita masing-masing. Anda tidak bisa terbang? Anda tidak tahan peluru atau pukulan? Itu bukanlah maslah, karena apa yang kita miliki sudah cukup untuk menolong orang lain, berkarya di tempat tinggal kita, melakukan pekerjaan Tuhan dan memuliakan Tuhan di dalamnya. Spirit superhero sesungguhnya bukanlah terus menanti hingga kita lengkap dan siap, karena itu tidak akan ada habis-habisnya, tetapi menyadari apa karunia Tuhan kepada kita, mengasahnya dan segera mempergunakannya dalam melakukan pekerjaan-pekerjaan Tuhan di dunia ini. Kita bisa menjadi superhero di bidang kita masing-masing dengan segala yang telah Tuhan persiapkan, dan itu bukan untuk memamerkan kehebatan kita melainkan demi nama Tuhan. Mari mulai dari sekarang. Ada banyak tugas menanti kita, dan jangan tunda lebih lama lagi.
Tuhan telah melengkapi kita untuk melakukan panggilan demi kemuliaanNya
Follow us on twitter: http://twitter.com/dailyrho
Wednesday, July 13, 2011
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Belajar dari Rehabeam (2)
(sambungan) Mengharap berkat itu satu hal, tapi ingat bahwa menyikapi berkat itu hal lain. Dan salah menyikapi berkat bukannya baik tapi ma...
-
Ayat bacaan: Ibrani 10:24 ===================== "Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan ...
-
Ayat bacaan: Ibrani 10:24-25 ====================== "Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih ...
-
Ayat bacaan: Mazmur 23:4 ====================== "Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau...
No comments:
Post a Comment