Monday, July 18, 2011

Rabun Ayam

Ayat bacaan: Mazmur 119:18
=======================
"Singkapkanlah mataku, supaya aku memandang keajaiban-keajaiban dari Taurat-Mu."

rabunTadi malam ada dua ekor ayam yang nyasar berjalan kesana kemari di halaman rumah saya. Kedua ayam itu tampak kebingungan, dan pada akhirnya "hinggap" di atas pagar, tidak bergerak lagi.Saya tidak tahu keduanya ayam siapa, tetapi mereka terlihat sangat pasrah. Saya pegang pun tidak bergerak. Agaknya kondisi ayam yang tidak lagi bisa melihat dengan baik di malam hari membuat keduanya pasrah diapa-apakan juga. Ayam tahu kalaupun ia melompat turun, ia pasti akan terbang menabrak sana sini karena tidak bisa melihat dengan baik, meski kedua matanya tetap menempel seperti di siang hari. Kedua ayam ini membuat saya berpikir, seperti itu pula terkadang mata rohani kita. Ketidakpahaman terhadap pesan-pesan dan janji-janji yang telah disampaikan Tuhan dan tercatat di dalam Alkitab bisa membuat kita bagaikan ayam rabun senja ini, yang akhirnya harus pasrah bahkan ketika berhadapan dengan bahaya sekalipun. Tidak tahu harus berbuat apa, kalaupun berbuat sesuatu akan menabrak sana sini.

Punya mata tetapi tak bisa melihat, itu pernah dikatakan Yesus dalam menegur murid-muridNya yang juga tidak paham dan mengerti tentang ragi orang Farisi dan Herodes dalam Markus 8:14-21. Punya mata rohani dan berada dekat bersama-sama Kristus ternyata belum juga menjamin para murid untuk paham mengenai ragi-ragi ini. Ragi orang Farisi adalah ragi kemunafikan, ragi yang mengedepankan kerohanian hanya pada penampakan luar saja, sedang ragi Herodes adalah ragi yang mengedepankan keduniawian, daripada kerohanian. Betapa kedua ragi ini masih juga mencemarkan hidup banyak orang percaya hingga hari ini. Meskipun mereka tahu apa kata Tuhan, tetapi mereka tidak paham akan maknanya. Mereka punya mata yang bisa membaca, tetapi sesungguhnya mereka tidak bisa melihat. Dan Yesus pun menegur para murid: "Kamu mempunyai mata, tidakkah kamu melihat dan kamu mempunyai telinga, tidakkah kamu mendengar?" (Markus 8:18).

Alkitab berisi firman Tuhan yang hidup. Penuh keajaiban, penuh kuasa, penuh panduan bagaimana kita dapat memiliki relasi yang benar dengan Dia, dan bagaimana kita harus berjalan dalam meniti kehidupan setiap hari. Di dalam alkitab kita bisa mendapatkan segala jawaban bagi setiap pertanyaan atau permasalahan yang kita hadapi. Aplikasinya bisa beragam-ragam, bahkan satu ayat yang sama bisa berisi solusi untuk banyak keadaan yang berbeda. Tapi bagi sebagian orang, Alkitab tetap saja sulit dimengerti isinya. Bahkan bagi sebagian orang, Alkitab tidak mempunyai kuasa apapun, mereka tidak mendapatkan apapun selain sekumpulan tulisan tanpa makna. Akibatnya Alkitab hanya akan menjadi sebuah bacaan yang membosankan. mereka lebih memilih untuk membaca komik, surat kabar, majalah dan lainnya, yang relatif lebih mudah untuk dimengerti. Orang lebih memilih untuk sibuk bekerja dan beraktivitas ketimbang meluangkan sedikit waktu untuk membaca dan merenungkan firman Tuhan. Sebagian lagi bahkan menjelek-jelekkan Alkitab, karena ketidak-mengertian mereka, dan akibatnya kehilangan banyak hal dalam hidup, dan tentu saja lalu kehilangan kesempatan untuk memperoleh kehidupan kekal. Padahal kita bisa mendapat segalanya dari firman-firman Tuhan yang penuh keajaiban, penuh berkat bagai cahaya yang menerangi hidup. Hidup bersama Firman Tuhan setiap hari selama beberapa tahun terakhir telah membukakan mata saya terhadap begitu banyak hal yang dahulu tidak saya mengerti ketika belum bertobat. Betapa banyaknya rahasia kehidupan baik di bumi dan di surga kelak yang telah dibukakan Tuhan di dalam Alkitab. Panduan-panduan dalam menghadapi sesuatu, ribuan janji Tuhan yang sangat meneguhkan sekaligus cara-cara untuk memperolehnya, jawaban-jawaban atas segala permasalahan yang kita hadapi, semua itu sesungguhnya lengkap tertulis di dalam Alkitab, dan itu bisa kita peroleh kapan saja. Kita bisa mendengar suara Tuhan lewat firmanNya di dalam Alkitab setiap waktu, kapanpun kita mau membaca dan merenungkan firmanNya.

Kepada jemaat di Korintus, Paulus mengatakan bahwa karunia-karunia Allah bisa ditafsirkan bukan oleh hikmat manusia, tapi oleh Roh. Orang duniawi yang tidak memiliki Roh Kudus akan menganggap semuanya sebagai suatu kebodohan yang sulit dipahami (1 Korintus 2:13-14). Karena itu kita perlu berdoa dan meminta Roh Kudus untuk memberi hikmat agar mengerti berbagai kandungan yang terdapat di dalam Alkitab, baik secara eksplisit maupun implisit. Daud berdoa dan meminta Tuhan agar matanya disingkapkan sehingga ia bisa menyaksikan sendiri berbagai keajaiban yang berasal dari firman Tuhan. "Singkapkanlah mataku, supaya aku memandang keajaiban-keajaiban dari Taurat-Mu." (Mazmur 119:18). Firman Tuhan menuntun kita bukan hanya untuk menuju keselamatan tapi juga mengajarkan kita bagaimana hidup penuh berkat dan kelimpahan ditengah dunia yang semakin sulit. Penuh bimbingan bagaimana kita bisa hidup sehat dengan sukacita berlimpah, bagaimana dosa bisa merusak hubungan kita dengan Allah dan berbagai bentuk dosa. Semua ini tetap relevan hingga kini. Saya mendapati bahwa kunci kehidupan yang benar sudah tertulis lengkap di Alkitab. Ada jawaban dari berbagai pertanyaan kita. Ada jalan keluar disana, ada banyak keajaiban luar biasa yang akan terungkap jika kita memahami Alkitab dengan benar. Firman Allah hidup. Dan itu sudah Dia berikan kepada kita, semudah kita membuka Alkitab, berdoa agar Roh Kudus mencelikan mata kita, lalu melihat sendiri betapa luar biasa ajaibnya kuasa firman Tuhan itu.

Ayam yang rabun tidak tahu bahaya seperti apa yang mengancam di depan mata mereka. Seperti itu pula kita yang rabun tidak mengetahui, melihat atau mendengar suara Tuhan. Alangkah sayangnya apabila kita memilih untuk tetap rabun meski Alkitab tinggal sejengkal di depan mata. Hidup di dunia yang penuh tantangan akan menjadi jauh lebih sulit jika kita tidak memiliki hikmat yang bisa melihat dan menyingkapkan rahasia-rahasia yang terkandung di balik firmanNya. Iman kita pun tidak akan bisa bertumbuh tanpa itu, sebab dikatakan: "iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus." (Roma 10:17). JKepada jemaat di Korintus, Paulus mengatakan bahwa karunia-karunia Allah bisa ditafsirkan bukan oleh hikmat manusia, tapi oleh Roh. "Karena kepada kita Allah telah menyatakannya oleh Roh, sebab Roh menyelidiki segala sesuatu, bahkan hal-hal yang tersembunyi dalam diri Allah. Siapa gerangan di antara manusia yang tahu, apa yang terdapat di dalam diri manusia selain roh manusia sendiri yang ada di dalam dia? Demikian pulalah tidak ada orang yang tahu, apa yang terdapat di dalam diri Allah selain Roh Allah. Kita tidak menerima roh dunia, tetapi roh yang berasal dari Allah, supaya kita tahu, apa yang dikaruniakan Allah kepada kita. Dan karena kami menafsirkan hal-hal rohani kepada mereka yang mempunyai Roh, kami berkata-kata tentang karunia-karunia Allah dengan perkataan yang bukan diajarkan kepada kami oleh hikmat manusia, tetapi oleh Roh." (1 Korintus 2:10-13). Karena itu jika alkitab masih sulit anda mengerti, berdoalah sekarang juga, mintalah Roh Kudus memberi hikmat dan membuka mata anda, sehingga rahasia-rahasia di balik firman yang hidup itu bisa disingkapkan. Berdoalah agar anda dipenuhi Roh Kudus yang akan membimbing anda untuk mengerti kata demi kata yang tertulis dalam firman Tuhan.

Roh Kudus membimbing kita untuk memandang keajaiban indah dari firman Tuhan

Follow us on twitter: http://twitter.com/dailyrho

No comments:

Belajar dari Rehabeam (2)

 (sambungan) Mengharap berkat itu satu hal, tapi ingat bahwa menyikapi berkat itu hal lain. Dan salah menyikapi berkat bukannya baik tapi ma...