Wednesday, July 6, 2011

Menghadapi Sekumpulan Raksasa

Ayat bacaan: 2 Tawarikh 20:15
=========================
"...Camkanlah, hai seluruh Yehuda dan penduduk Yerusalem dan tuanku raja Yosafat, beginilah firman TUHAN kepadamu: Janganlah kamu takut dan terkejut karena laskar yang besar ini, sebab bukan kamu yang akan berperang melainkan Allah."

menghadapi sekumpulan raksasaSeberapa kuat daya tahan kita dalam menghadapi tekanan? Jawabannya bagi setiap orang akan berbeda-beda. Faktor mental, keyakinan, ketabahan, pengalaman dan sebagainya akan sangat berpengaruh akan hal ini, dan tentu saja sebuah faktor lain yang sesungguhnya sangat penting, yaitu faktor iman. Kita sudah menyaksikan sendiri kejatuhan banyak tokoh besar karena tidak lagi tahan menghadapi berbagai tekanan. Entah itu desakan dari luar, rasa malu akibat melakukan kesalahan, deraan masalah yang beruntun dan lain-lain. Bahkan ada yang akhirnya mengambil jalan pintas dengan mengakhiri hidupnya karena sudah tidak tahan atau tidak kuat lagi menanggung beban-beban hidup. Mungkin ada di antara kita yang hari ini pun tengah mengalami situasi sulit. Terjepit di tengah-tengah himpitan beberapa masalah sekaligus, tidak bisa maju dan mundur pun sudah terlambat. Atau harus terus maju, tetapi tidak lagi punya kekuatan dan keyakinan untuk melangkah setapak pun. Beberapa waktu yang lalu saya sudah pernah menyampaikan apa yang harus kita lakukan dalam menghadapi situasi terjepit seperti halnya bangsa Israel yang terperangkap di antara bentangan laut Teberau dan ratusan tentara Mesir yang dipimpin Firaun sendiri. Itu bisa kita baca selengkapnya dalam Keluaran 14. Disana pula kita bisa mendapati kunci untuk melepaskan diri dari situasi terjepit seperti yang dikatakan Musa: "Janganlah takut, berdirilah tetap dan lihatlah keselamatan dari TUHAN, yang akan diberikan-Nya hari ini kepadamu; sebab orang Mesir yang kamu lihat hari ini, tidak akan kamu lihat lagi untuk selama-lamanya." (ay 13). Jangan takut, tetap berdiri dan fokus pada penyertaan Tuhan, itulah ketiga kunci yang diberikan Musa agar bisa melepaskan diri dari situasi terjepit itu. Lalu selanjutnya saya pun sudah menyampaikan bahwa Tuhan telah berjanji kepada setiap anak-anakNya yang patuh dan yakin kepadaNya bahwa Dia tidak akan pernah meninggalkan, meski harus melalui kesulitan-kesulitan besar bagai derasnya air atau panasnya api sekalipun dalam hidup ini. "Apabila engkau menyeberang melalui air, Aku akan menyertai engkau, atau melalui sungai-sungai, engkau tidak akan dihanyutkan; apabila engkau berjalan melalui api, engkau tidak akan dihanguskan, dan nyala api tidak akan membakar engkau." (Yesaya 42:2-3a). Saya ingin melanjutkan sedikit lagi mengenai hal ini dari sebuah contoh dalam kitab 2 Tawarikh yang mencatat sekelumit kisah pada masa raja Yosafat.

Mari kita lihat apa yang terjadi pada suatu ketika di masa pemerintahan raja Yosafat tersebut. Pada waktu itu bangsa Yehuda tengah mengalami situasi pelik dan terjepit akibat ancaman bani Moab dan Amon juga sepasukan tentara Meunim sekaligus. (2 Tawarikh 20:1). Ini situasi yang tidak mudah, karena jelas kekuatan mereka tidaklah seimbang dalam menghadapi serangan sebesar itu. Dalam keadaan kalut dan takut, Yosafat pun mengajak seluruh bangsa Israel untuk mencari Tuhan dan berpuasa (ay 3), lalu berseru kepada Allah. (ay 6-12). Dan lihatlah, Tuhan menjawab seruan mereka! Lewat Yahezkiel bin Zakharia bin Benaya bin Matanya, seorang Lewi dari bani Asaf, Tuhan pun berseru: "Camkanlah, hai seluruh Yehuda dan penduduk Yerusalem dan tuanku raja Yosafat, beginilah firman TUHAN kepadamu: Janganlah kamu takut dan terkejut karena laskar yang besar ini, sebab bukan kamu yang akan berperang melainkan Allah." (ay 15). Kondisi sulit, situasi pelik, ancaman besar, keadaan terjepit, logika tidak berpihak sama sekali kepada kita untuk memenangkannya, tetapi lihatlah janji Tuhan yang sangat melegakan itu. Tuhan berkata bahwa kita tidak perlu takut meski situasinya sama sekali tidak berpihak kepada kita. Mengapa? Sebab bukan kita yang berperang, melainkan Allah. Ancaman persoalan dalam hidup bisa bagai bersatu padu menyerang kita sekaligus seperti serangan laskar gabungan yang besar. Tapi kita tidak perlu takut, sebab bukan kita yang berperang melainkan Tuhan sendiri.

Lalu lihatlah dalam Keluaran 23, kita kembali mendapatkan suara Tuhan yang melegakan dalam menghadapi serangan besar sekaligus. Firman Tuhan berkata: "Sebab malaikat-Ku akan berjalan di depanmu dan membawa engkau kepada orang Amori, orang Het, orang Feris, orang Kanaan, orang Hewi dan orang Yebus, dan Aku akan melenyapkan mereka." (Ulangan 23:23). Orang Amori, orang Het, orang Kanaan dan sebagainya, itu menggambarkan orang-orang raksasa yang siap merontokkan kita dalam sekali pukul. Logikanya? Jelas kita kalah. Namanya juga dikepung dari berbagai sisi seperti itu, oleh raksasa-raksasa pula. Tetapi Tuhan berfirman sendiri bahwa bukan kita yang berperang, melainkan Tuhan. Dia akan mengutus malaikat-malaikatNya untuk berjalan di depan. Kita tetap akan berhadapan dengan berbagai "raksasa-raksasa" masalah, tetapi ada malaikat Tuhan yang berjalan di depan kita, dan Tuhan sendirilah yang akan melenyapkan semua itu. Bukan kita yang berperang, tetapi Tuhan. Itu janji penyertaaan dan penyelamatan Tuhan. Syaratnya disebutkan pada satu ayat sebelumnya: "Tetapi jika engkau sungguh-sungguh mendengarkan perkataannya, dan melakukan segala yang Kufirmankan, maka Aku akan memusuhi musuhmu, dan melawan lawanmu." (ay 22). Sungguh-sungguh mendengar dan melakukan firmanNya, itu bagian kita. Dan bagian Tuhan adalah membawa kita ke dalam kemenangan yang gemilang.

Berulang kali Tuhan menyatakan penyertaan, pemeliharaan dan pertolonganNya kepada kita. Berulang kali pula oleh karena itu Tuhan menyerukan agar kita jangan takut. "Kuatkan dan teguhkanlah hatimu, janganlah takut dan jangan gemetar karena mereka, sebab TUHAN, Allahmu, Dialah yang berjalan menyertai engkau; Ia tidak akan membiarkan engkau dan tidak akan meninggalkan engkau." (Ulangan31:6) Selanjutnya lihat juga ayat berikut ini: "janganlah takut, sebab Aku menyertai engkau, janganlah bimbang, sebab Aku ini Allahmu; Aku akan meneguhkan, bahkan akan menolong engkau; Aku akan memegang engkau dengan tangan kanan-Ku yang membawa kemenangan." (Yesaya 41:10). Kita memang harus terus berhadapan dengan masalah-masalah yang ada kalanya bisa besar dan banyak bagai serangan raksasa yang bergabung menjadi satu. Apakah itu masalah pekerjaan, keluarga, sakit penyakit atau serangan dari orang-orang yang bersatu hendak menghancurkan kita dan lain sebagainya. Kita mungkin tidak bisa menghindari itu. Tapi perhatikan bahwa Tuhan sudah menjanjikan pertolonganNya kepada setiap anakNya yang taat. Dia sendiri yang akan berperang, dan Dia akan membawa kita masuk ke dalam kemenangan. Itulah sebabnya kita tidak perlu takut menghadapi apapun dalam hidup ini. Apabila ada di antara teman-teman yang tengah merasa berhadapan dengan "orang Moab dan Amon", atau serangan "orang Amori, orang Het, orang Feris, orang Kanaan, orang Hewi dan orang Yebus", tetaplah berdiri tegak, jangan mundur, jangan ragu dan jangan takut. Situasinya mungkin sangat menyesakkan saat ini, tetapi ingatlah bahwa di atas segalanya kita memiliki Tuhan dengan kuasa tertinggi. Adalah Tuhan sendiri, bukan kita yang akan berperang menghadapi semua itu. Percayalah kepadaNya, taatlah kepada firmanNya dan lakukanlah seperti apa yang Dia kehendaki, maka kita tidak perlu kehilangan senyum dan damai sejahtera meski tengah dikerubungi "raksasa-raksasa" sekalipun,

Sumber kekuatan yang terbesar di tengah segala tumpukan masalah ada di tangan Allah

Follow us on twitter: http://twitter.com/dailyrho

No comments:

Belajar dari Rehabeam (2)

 (sambungan) Mengharap berkat itu satu hal, tapi ingat bahwa menyikapi berkat itu hal lain. Dan salah menyikapi berkat bukannya baik tapi ma...