Ayat bacaan: Kidung Agung 1:15
================================
"Lihatlah, cantik engkau, manisku, sungguh cantik engkau, bagaikan merpati matamu."
Ada tipe orang yang sangat sulit mengucapkan kata2 pujian. Tipe seperti ini biasanya mengandalkan bentuk apresiasi lewat perbuatan mereka. Ada juga yang mewarisi sifat seperti ini secara turun temurun, atau tidak pernah melihat contoh bentuk hubungan yang penuh dengan kata2 pujian dalam keluarganya. Ada juga yang berkata bahwa mereka bukan termasuk tipe romantis.
Memang ada banyak bentuk menunjukkan cinta kasih kepada pasangan, kepada anak atau pada sesama. Dan semua bentuk itu jika dilakukan dengan tulus adalah hal yang patut dihargai. Tapi manusia pun membutuhkan bentuk perwujudan kasih dan pujian atau penghargaan dalam bentuk perkataan. Seringkali justru kita sangat mudah mengkritik atau memarahi jika orang lain melakukan kesalahan, tapi sangat sulit memuji jika mereka melakukan perbuatan yang baik. Saya mendengar banyak sekali contoh penyesalan dari orang2 disekitar saya mengenai penyesalan mereka terlambat menyatakan kasih dan pujian kepada seseorang. Ayah saya pernah berkata, seharusnya dia lebih banyak menyatakan kasih sayangnya secara langsung ketika kakek saya masih hidup. Widyawati merasa sangat menyesal ketika tidak menjawab perkataan "I love you ma.." dari almarhum Sophan Sophian beberapa saat sebelum beliau meninggal. Ketika terjadi serangan 9-11 di Amerika, begitu banyak orang yang sadar bahwa mereka harus menyatakan bentuk2 perkataan cinta dan kasih sayang kepada keluarga dan teman2 mereka sebelum semuanya terlambat. Begitu juga ketika terjadi musibah bom Bali. Ada anak yang mati2an berbuat segala sesuatu hanya mengharapkan bentuk pujian dari ayahnya, sekalipun dia berasal dari keluarga yang serba kecukupan. Ada banyak contoh keluarga yang berantakan atau sangat dingin karena dalam keluarga tersebut tidak ada kehangatan kasih yang keluar dari perkataan.
Tuhan pun menginginkan kita mempersembahkan korban syukur lewat ucapan bibir yang memuliakan namaNya. (Ibr 13:15) Lihatlah, bahwa meskipun Tuhan selalu menguji hati manusia, bentuk ucapan dari bibir kita tetaplah menjadi sebuah persembahan korban syukur yang Dia inginkan. Kalaupun anda tidak terbiasa menyatakan kasih dan pujian dalam bentuk perkataan, apakah karena gengsi, atau memang tidak terbiasa sejak kecil mendapatkan hal tersebut, mulailah belajar dari sekarang. Sebelum semuanya terlambat.
Jika seseorang berbuat baik, jika anda mencintai dan mengasihi seseorang, sampaikanlah pujian lewat bibir anda.
RenunganHarianOnline.com adalah Renungan Harian Kristen untuk waktu Saat Teduh
Home »Unlabelled » Sulit Memuji
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
Search
Berlangganan (Subscribe)
Menu
Kategori Artikel
Quick News
Hai! kami kembali lagi untuk memberkati para RHO-ers
Renungan Harian Online kini dapat diakses melalui domain berikut: www.RenunganHarianOnline.com
Renungan Harian Online kini dapat diakses melalui domain berikut: www.RenunganHarianOnline.com
Tentang RHO
Renungan di Blog ini dibuat oleh Tim Renungan Harian Online sendiri Copyrighted @ 2007-2022. Saudara boleh membagikan link
blog ini agar dapat menjadi berkat bagi teman-teman saudara, atau me-link-nya di situs/blog saudara:
atau dapat juga menggunakan banner dibawah ini:
Tuhan Memberkati!
Popular Posts
- Jebakan Hutang
- Mengusahakan Kesejahteraan Kota
- Kerjasama dalam Satu Kesatuan
- Kebersamaan Dalam Kasih Yang Menguatkan
- Perempuan Samaria di Sumur
- Hidup yang Berbahgia dan Berhasil
- Tahun Baru, Rahmat Baru, Harapan Baru
- Bersiap Menjelang Natal
- Bangkit dan Menjadi Terang
- Manusia Berencana Tuhan Menentukan
Pendistribusian
RHO hanya memberikan ijin untuk mendistribusikan pada media online (blog, milist, dll) tanpa menghilangkan link source, jika didistribusikan pada media offline, seperti warta jemaat, harus mencantumkan link source-nya. Kami tidak mengijinkan pendistribusian yg bersifat komersil.
No comments :
Post a Comment