Tuesday, May 27, 2008

Senter Tanpa Bateri

Ayat bacaan: Yoh 12:46
===================
" Aku telah datang ke dalam dunia sebagai terang, supaya setiap orang yang percaya kepada-Ku, jangan tinggal di dalam kegelapan."
Pernah suatu kali listrik padam di kost-an saya. Pada saat itu, saya ingat bahwa saya menyimpan sebuah senter di laci untuk digunakan dalam keadaan gelap seperti itu. Setelah meraba2, saya menemukan senter itu, dan menggeser tombolnya ke posisi on. Tapi senter tidak menyala. Di kost-an saya waktu itu, padamnya aliran listrik tidaklah sering, sehingga saya sudah lama tidak memeriksa kondisi senter itu. Semua komponen di dalamnya masih dalam keadaan baik. Masalahnya hanya satu, baterainya sudah kehilangan tenaga alias habis. Walaupun semuanya dalam kondisi baik, tanpa baterai senter tidak bisa menghasilkan cahaya.

Sebelum kita menjalin hubungan pribadi dengan Kristus, kita pun seperti senter tanpa baterai. Kita tidak memiliki cahaya terang dalam hati, dan tidak mampu melihat jalan menuju Tuhan. Itu juga yang terjadi apabila hubungan kita merenggang. Jika kita mulai malas berdoa, malas membaca alkitab, malas ke gereja, atau mulai merasa bahwa kehidupan duniawi yang sangat sibuk ini lebih pantas menyita waktu kita daripada kedekatan pribadi dengan Dia, baterai kita pun semakin lama akan semakin lemah.

Kita semua pasti ingin bersinar, tapi kita hanya bisa melakukannya dengan Tuhan Yesus sebagai sumber tenaga dalam kehidupan kita. Cahaya terangNya akan menyinari jalan setapak dihadapan kita dan kita tidak lagi harus terperangkap dalam kegelapan. Bahkan, seperti halnya senter anda yang bisa dipakai untuk menerangi orang lain, cahaya terangNya pun bisa terpancar kepada orang2 disekitar anda melalui diri anda. Tidak ada yang kurang dalam diri anda, anda hanya butuh "baterai" yang setia menjadi tenaga dan energi dalam hidup anda.

Tidak ada alasan untuk tinggal dalam gelap ketika kita percayakan hidup kita pada Kristus.

No comments:

Kacang Lupa Kulit (5)

 (sambungan) Kapok kah mereka? Ternyata tidak. Bukan sekali dua kali bangsa ini melupakan Tuhannya. Kita melihat dalam banyak kesempatan mer...