(sambungan)
Yakobus mengingatkan kita agar menjadi orang yang sabar dan tidak lekas marah. "Hai saudara-saudara yang kukasihi, ingatlah hal ini: setiap orang hendaklah cepat untuk mendengar, tetapi lambat untuk berkata-kata, dan juga lambat untuk marah." (Yakobus 1:19). Kita diminta untuk mendengar dulu baik-baik dan tidak cepat menyela apalagi jika belum apa-apa sudah langsung marah. Mengapa demikian? Ayat selanjutnya berkata jelas: "sebab amarah manusia tidak mengerjakan kebenaran di hadapan Allah." (ay 20). Lebih lanjut lewat Paulus kita juga bisa menemukan peringatan agar kita membuang jauh-jauh kemarahan dari diri kita. "Segala kepahitan, kegeraman, kemarahan, pertikaian dan fitnah hendaklah dibuang dari antara kamu, demikian pula segala kejahatan." (Efesus 4:31). Apa yang dianjurkan bagi kita adalah sebaliknya, "Tetapi hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih mesra dan saling mengampuni, sebagaimana Allah di dalam Kristus telah mengampuni kamu." (ay 32).
Pada saat anda merasa kesal dan mulai marah, segeralah redam kemarahan itu sebelum kemarahan itu menguasai diri anda. "Apabila kamu menjadi marah, janganlah kamu berbuat dosa: janganlah matahari terbenam, sebelum padam amarahmu dan janganlah beri kesempatan kepada Iblis." (Efesus 4:26-27). Lihatlah bahwa dibalik kemarahan yang terus meningkat naik kita sebenarnya membuka ruang seluas-luasnya kepada iblis untuk berpesta pora menghancurkan kita. Petrus berkata: "Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya." (1 Petrus 5:8). Perhatikan bahwa iblis hanya bisa berjalan berkeliling mengaum mencari mangsa dan tidak akan pernah mampu menembus kita kecuali kita sendiri yang membuka celah untuk itu. Alkitab menyatakan bahwa orang yang membiarkan dirinya gampang meledak dalam amarah adalah orang bodoh: "Terhormatlah seseorang, jika ia menjauhi perbantahan, tetapi setiap orang bodoh membiarkan amarahnya meledak." (Amsal 20:3), atau lihatlah dalam kitab Pengkotbah: "Janganlah lekas-lekas marah dalam hati, karena amarah menetap dalam dada orang bodoh." (Pengkotbah 7:9). Ada banyak kejahatan yang mengintai dibalik sebuah kemarahan.
semakin lama kita membiarkan diri kita marah, maka semakin banyak pula kesempatan iblis untuk menghancurkan kita dengan berbagai bentuk kejahatan. Adalah jauh lebih mudah untuk meredam emosi ketika masih baru, tetapi akansulit ketika emosi itu sudah terlanjur menguasai diri kita. Ingatlah bahwa paku yang ditancapkan ke dinding meski kecil sekalipun akan tetap meninggalkan lubang atau bekas disana. Paku-paku yang tajam dalam berbagai ukuran bisa berterbangan keluar dari kemarahan kita dan melukai hati banyak orang. Berhentilah melukai orang lain terutama orang yang kita kasihi seperti orang tua, anak, suami/istri dan lain -lain hanya karena kita tidak bisa mengendalikan emosi kita. Kuasai diri segera ketika marah, sehingga kita tidak sampai melukai orang lain dan membawa masalah baik bagi mereka maupun diri sendiri.
Jangan gampang emosi karena walaupun sesaat bisa mendatangkan banyak masalah
Follow us on twitter: http://twitter.com/dailyrho
RenunganHarianOnline.com adalah Renungan Harian Kristen untuk waktu Saat Teduh
Home »Unlabelled » Paku dan Lubang yang Ditinggalkan di Dinding (2)
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
Search
Berlangganan (Subscribe)
Menu
Kategori Artikel
Quick News
Hai! kami kembali lagi untuk memberkati para RHO-ers
Renungan Harian Online kini dapat diakses melalui domain berikut: www.RenunganHarianOnline.com
Renungan Harian Online kini dapat diakses melalui domain berikut: www.RenunganHarianOnline.com
Tentang RHO
Renungan di Blog ini dibuat oleh Tim Renungan Harian Online sendiri Copyrighted @ 2007-2022. Saudara boleh membagikan link
blog ini agar dapat menjadi berkat bagi teman-teman saudara, atau me-link-nya di situs/blog saudara:
atau dapat juga menggunakan banner dibawah ini:
Tuhan Memberkati!
Popular Posts
- Jebakan Hutang
- Mengusahakan Kesejahteraan Kota
- Kerjasama dalam Satu Kesatuan
- Kebersamaan Dalam Kasih Yang Menguatkan
- Perempuan Samaria di Sumur
- Hidup yang Berbahgia dan Berhasil
- Tahun Baru, Rahmat Baru, Harapan Baru
- Bersiap Menjelang Natal
- Bangkit dan Menjadi Terang
- Manusia Berencana Tuhan Menentukan
Pendistribusian
RHO hanya memberikan ijin untuk mendistribusikan pada media online (blog, milist, dll) tanpa menghilangkan link source, jika didistribusikan pada media offline, seperti warta jemaat, harus mencantumkan link source-nya. Kami tidak mengijinkan pendistribusian yg bersifat komersil.
No comments :
Post a Comment