Monday, May 18, 2015

Jangan Lupa Mengucap Syukur

webmaster | 10:00:00 PM |
Ayat bacaan: Lukas 17:17-18
=======================
"Lalu Yesus berkata: "Bukankah kesepuluh orang tadi semuanya telah menjadi tahir? Di manakah yang sembilan orang itu? Tidak adakah di antara mereka yang kembali untuk memuliakan Allah selain dari pada orang asing ini?"

Tidak ada orang yang mau mengalami kesulitan dalam hidup, tapi ada saja waktu dimana kita harus mengalaminya, entah karena kesalahan kita sendiri atau memang merupakan bagian dari sebuah proses pendewasaan diri atau iman. Sebagai orang percaya, kita tahu pentingnya berdoa meminta Tuhan mengangkat kita keluar dari jerat masalah. Ketika Tuhan mengulurkan tanganNya dan membebaskan kita, seharusnya kita pun mengingat kebaikan Tuhan yang telah melepaskan kita. Itu idealnya. Tapi ironisnya tidak banyak orang yang ingat untuk mengucap syukur atas kebaikanNya. Mungkin sekedar ucapan terima kasih dalam satu atau dua doa, tapi kemudian langsung sibuk menikmati kebebasan dan lupa untuk bersyukur. Lalu pada saat keadaan baik-baik saja atau ketika sedang mengalami banyak berkat dalam hidup, apakah kita tetap ingat untuk mengucap syukur? Banyak orang yang terlena menikmati segala kebaikan dengan bersenang-senang dan lupa kepada The Provider, Tuhan yang telah memberikan dan menyediakan itu semua. Lalu bagaimana dengan saat-saat sulit? Apakah kita masih melapangkan hati untuk tetap bersyukur atau kita malah menghujat Tuhan, hanya mau yang baik tapi menolak yang kurang atau tidak baik? Intinya, sejauh mana kita ingat untuk bersyukur? Apakah kita ingat untuk bersyukur dalam setiap doa kita dengan tulus, dalam kondisi apapun?

Idealnya, bukan hanya dalam keadaan baik, tapi dalam keadaan buruk pun kita terus mengucap syukur pada Tuhan. Itu disampaikan Paulus kepada jemaat Tesalonika "Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu." (1 Tesalonika 5:18). Ini hal yang penting yang seharusnya kita lakukan, sesuai dengan apa yang Allah kehendaki dalam Kristus untuk senantiasa kita ingat dan lakukan dalam hidup kita. Namun banyak orang yang hanya ingat untuk bersyukur untuk sementara waktu saja, lalai, lupa atau malah tidak pernah sama sekali.

Terlena dalam kenyamanan hidup, itu menjadi kebiasaan buruk banyak orang. Bukan hanya sekarang, tapi sudah sejak lama. Salah satu kisah mengenai ini langsung dialami oleh Yesus sendiri ketika Dia bertemu dengan sepuluh orang kusta yang tercatat pada Lukas 17:11-19. Pada masa itu para menderita penyakit kusta tidak mendapat tempat di masyarakat Mereka dikucilkan, disisihkan, dipinggirkan. Tidak ada yang mau dekat dengan mereka. Takut ketularan, jijik, itu tergambar jelas dari cara masyarakat memandang para penderita kusta ini.

Pada suatu kali kesempatan emas pun datang tepat di hadapan mereka. Mereka melihat Yesus berjalan agak jauh di depan mereka. (ay 12). Wow! Itu sebuah kesempatan untuk sembuh! Mereka tahu itu, dan segera memanggil-manggil Yesus. "Yesus, Guru, kasihanilah kami!"(ay 13). Yesus tanpa berlama-lama segera menyembuhkan/mentahirkan mereka semua. Itu sebuah pemulihan luar biasa yang berlangsung instan. Tapi kemudian, lihatlah berapa orang yang kembali menghadap Yesus. "Seorang dari mereka, ketika melihat bahwa ia telah sembuh, kembali sambil memuliakan Allah dengan suara nyaring, lalu tersungkur di depan kaki Yesus dan mengucap syukur kepada-Nya. Orang itu adalah seorang Samaria." (ay 15-16). Berapa jumlahnya? Dari 10 orang, yang tahu bersyukur hanya satu orang. Dan itu malah dilakukan oleh orang Samaria. Kemana 9 orang lagi? Seperti kecenderungan banyak orang, mungkin sedang berlari-lari kegirangan menikmati kesembuhan mereka dan lupa untuk mengucap syukur pada Tuhan yang telah menjamah mereka. "Lalu Yesus berkata: "Bukankah kesepuluh orang tadi semuanya telah menjadi tahir? Di manakah yang sembilan orang itu? Tidak adakah di antara mereka yang kembali untuk memuliakan Allah selain dari pada orang asing ini?" (ay 17-18). Itu sangat memalukan. Itu tertulis jelas dalam Alkitab sebagai peringatan, sayangnya hingga hari ini masih saja banyak orang yang lupa melakukannya.

Tokoh-tokoh dalam Alkitab pun punya pergumulannya sendiri sendiri. Namun mereka tahu bahwa kasih setia Allah sanggup melepaskan mereka dari belenggu masalah sebesar apapun sesuai waktunya Tuhan. Daud pun sering mengalami kesulitan. Salah satunya tertulis seperti ini: "Seperti tikaman maut ke dalam tulangku lawanku mencela aku, sambil berkata kepadaku sepanjang hari: "Di mana Allahmu?" (Mazmur 42:11). Lalu bagaimana reaksi Daud? Luar biasa. Ayat selanjutnya berkata: "Mengapa engkau tertekan, hai jiwaku, dan mengapa engkau gelisah di dalam diriku? Berharaplah kepada Allah! Sebab aku bersyukur lagi kepada-Nya, penolongku dan Allahku!" (ay 12). Inilah bentuk sikap yang dikehendaki Allah.

Bagaimana dengan kita? Sudahkah kita bersyukur hari ini atas semua kebaikan Tuhan dalam hidup kita? Sudahkah anda memujiNya atas penyertaanNya sepanjang hari ini? Kalaupun situasi masih belum sepenuhnya baik dan kita masih bergumul dengan sesuatu, apakah kita masih bisa memuji Tuhan dan bersyukur kepadaNya atas penyertaan dan penjagaanNya selama masa-masa sulit itu berlangsung? Teladanilah orang Samaria yang disembuhkan dalam kisah yang saya angkat hari ini sebagai bahan perenungan. Datanglah kepada Yesus dan mengucap syukurlah sekarang juga. Bahkan dalam keadaan sulit sekalipun itu harus tetap bisa kita lakukan, sebab itulah yang dikehendaki Tuhan di dalam Kristus. Belajarlah untuk terbiasa untuk mengucap syukur dalam keadaan apapun. Tuhan berfirman, meskipun kita terjatuh, kita tidak akan sampai tergeletak, sebab Tuhan menopang tangan kita. (Mazmur 37:24).  Ingatlah bahwa seperti halnya kepada 10 orang kusta, Dia pun sanggup memulihkan kita. "Sesungguhnya, tangan TUHAN tidak kurang panjang untuk menyelamatkan, dan pendengaran-Nya tidak kurang tajam untuk mendengar" (Yesaya 59:1) Itu janji Tuhan. Inilah yang menjadi janji Tuhan ketika kita tetap tahu untuk bersyukur dan berterimakasih meski dalam keadaan sulit sekalipun. Jadi tidak perlu merasa tertekan, dan teruslah belajar untuk rajin mengucap syukur kepada Tuhan. Bagi yang sedang dalam keadaan baik, mengucap syukurlah senantiasa dan muliakan Tuhan dengan segala yang anda lakukan.

"Sebab itu marilah kita, oleh Dia, senantiasa mempersembahkan korban syukur kepada Allah, yaitu ucapan bibir yang memuliakan nama-Nya." (Ibrani 13:15)

Follow us on twitter: http://twitter.com/dailyrho

No comments :

Search

Bagi Berkat?

Jika anda terbeban untuk turut memberkati pengunjung RHO, anda bisa mengirimkan renungan ataupun kesaksian yang tentunya berasal dari pengalaman anda sendiri, silahkan kirim email ke: rho_blog[at]yahoo[dot]com

Bahan yang dikirim akan diseleksi oleh tim RHO dan yang terpilih akan dimuat. Tuhan Yesus memberkati.

Renungan Archive

Jesus Followers

Stats

eXTReMe Tracker