(sambungan)
Fakta menarik mengenai kebaikan Tuhan dengan kasih tanpa batas bisa pula kita lihat dari apa yang dikatakan Yesus sendiri. Tuhan adalah Allah "...yang menerbitkan matahari bagi orang yang jahat dan orang yang baik dan menurunkan hujan bagi orang yang benar dan orang yang tidak benar." (Matius 5:45). Orang yang jahat dan tidak benar pun masih Dia perhatikan. Bukankah itu bukti nyata bagaimana baiknya Allah? Dia tetap memelihara dan merindukan orang-orang seperti ini untuk bertobat. Tuhan tetap menempatkan orang-orang jahat dan tidak benar itu dalam perhatianNya dan terus memberi kesempatan untuk bertobat. Dia bisa saja langsung menghanguskan orang jahat dalam seketika dan segera dilemparkan ke api tanpa ampun lagi, kita tahu pasti bahwa Tuhan lebih dari sanggup dan tentu saja berhak untuk itu. Tetapi kebaikan dan kasih Tuhan membuatNya untuk terus memberi kesempatan bagi orang-orang jahat untuk segera bertobat dan kembali ke dalam pangkuanNya. Jika kita masih hidup dan punya kesempatan untuk bertobat hari ini, bukankah itu pun merupakan bukti betapa baiknya Tuhan?
Dalam menghadapi pergumulan-pergumulan hidup seringkali kita melupakan kebaikan Tuhan dan malah terjerumus ke dalam berbagai keputusan-keputusan yang salah atau memilih alternatif-alternatif yang keliru. Kita malah menyalahkan Tuhan dan mengira Tuhan bertindak kejam menyakiti kita. Dalam Kisah Para Rasul 14 kita melihat bagaimana kecewanya Paulus dan Barnabas ketika mereka ketika melihat rakyat Likaonia malah menyembah dewa saat mukjizat Tuhan dinyatakan atas orang yang sakit. "Hai kamu sekalian, mengapa kamu berbuat demikian? Kami ini adalah manusia biasa sama seperti kamu. Kami ada di sini untuk memberitakan Injil kepada kamu, supaya kamu meninggalkan perbuatan sia-sia ini dan berbalik kepada Allah yang hidup, yang telah menjadikan langit dan bumi, laut dan segala isinya." (ay 15) Demikian mereka berseru menegur orang-orang sesat di sana. Lalu mereka melanjutkan: "Dalam zaman yang lampau Allah membiarkan semua bangsa menuruti jalannya masing-masing, namun Ia bukan tidak menyatakan diri-Nya dengan berbagai-bagai kebajikan, yaitu dengan menurunkan hujan dari langit dan dengan memberikan musim-musim subur bagi kamu. Ia memuaskan hatimu dengan makanan dan kegembiraan." (ay 16-17). Mereka tidak menyadari dan melupakan bagaimana kebaikan Tuhan yang sudah hadir selama ini dari generasi ke generasi dan pergi menyembah dewa-dewa. Mungkin kita tidak menyembah dewa, tetapi apakah kita ingat akan semua kebaikan Tuhan baik dalam suka maupun duka, baik dalam keadaan baik maupun buruk? Sudahkah kita benar-benar menaruh pengharapan dalam kesetiaan kita akan Tuhan sepenuhnya, walau apapun yang terjadi atau kita akan pergi kepada alternatif-alternatif sesat yang seolah-olah mampu memberi solusi atas persoalan kita? Apakah kita masih terus mengandalkan harta, orang lain atau terjebak tawaran-tawaran yang menyesatkan ketimbang menyerahkan segala sesuatu ke dalam tangan Tuhan? Kita akan sulit untuk bisa setia dengan iman kuat kepada Tuhan dan tetap hidup dalam pengharapan apabila kita tidak menyadari betapa baiknya Tuhan selama ini kepada kita.
Kebaikan Tuhan itu bukan hanya pepesan kosong, tetapi sungguh terbukti. Pemazmur mengatakan "Allah itu bagi kita tempat perlindungan dan kekuatan, sebagai penolong dalam kesesakan sangat terbukti." (Mazmur 46:2). Bagaimana kita bisa melihat buktinya? Dari berbagai pengalaman atau kesaksian hidup begitu banyak tokoh dalam Alkitab kita bisa mengetahuinya. Bahkan hingga hari ini kita menyaksikan sendiri bagaimana kebaikan Tuhan itu nyata. Jika kita mau merenungkan sejenak tentang perjalanan kehidupan kita, maka kita pun tentu sudah pernah merasakan sendiri segala kebaikan Tuhan dalam banyak hal. Ada kalanya kita lupa akan hal itu ketika deraan masalah menerpa kita, ada kalanya karena kesalahan kita sendiri maka kita luput untuk merasakan kebaikan Tuhan tersebut. Tetapi sesungguhnya Tuhan tetap memelihara dan menantikan kita untuk benar-benar kembali kepada jalanNya, berbalik dari jalan-jalan yang salah, bertobat dari dosa-dosa. Kembali kepada ayat dalam Nahum, kita bisa menemukan Firman berbunyi "TUHAN itu panjang sabar dan besar kuasa, tetapi Ia tidak sekali-kali membebaskan dari hukuman orang yang bersalah. Ia berjalan dalam puting beliung dan badai, dan awan adalah debu kaki-Nya." (Nahum 1:3). Tuhan tidak akan membebaskan hukuman dari orang yang bersalah, kita harus mempertanggungjawabkan perbuatan kita kelak, tetapi lihatlah bahwa Tuhan sesungguhnya panjang sabar. Dia sungguh baik memberikan kita waktu dan kesempatan untuk terus berusaha menjadi lebih baik lagi. Dia selalu siap mengampuni kita dan dengan sabar menanti kita untuk berbalik kembali kepadaNya. Jika hari ini kita masih bisa hidup dan masih punya kesempatan untuk terus berubah menjadi lebih baik lagi, itu semua hanya dimungkinkan oleh kesabaran Tuhan yang besar. Pemazmur mengatakan bahwa kebaikan Tuhan itu terbukti, dan kita bisa merasakannya. Bukan hanya lewat kata Pemazmur saja tetapi mengalaminya langsung dalam hidup kita sendiri.
"Kecaplah dan lihatlah, betapa baiknya TUHAN itu! Berbahagialah orang yang berlindung pada-Nya!" (Mazmur 34:9). Ini seruan Daud yang mengajak kita semua untuk bisa mengalami kebaikan Tuhan. Bukan hanya melihat atau mendengar dari orang lain, tetapi juga mengalami dan merasakannya sendiri dalam hidup kita. Dalam ayat selanjutnya kita bisa menemukan cara untuk bisa merasakan kebaikan Tuhan itu secara nyata: "Takutlah akan TUHAN, hai orang-orang-Nya yang kudus, sebab tidak berkekurangan orang yang takut akan Dia!" (ay 10). Takutlah, atau dengan kata lain, hormatilah Tuhan. Dengar perintahNya, taatlah kepadaNya dan jauhilah larangan-laranganNya. Itulah yang akan membawa kita untuk merasakan segala kebaikan Tuhan yang tidak ada habisnya. Tuhan sudah membuka kesempatan dan mengundang kita semua untuk merasakan kebaikanNya secara langsung. Tuhan mengajak kita untuk mengalami sendiri semua itu. Semua tinggal tergantung dari kita, apakah kita mau atau tidak. Anda ingin merasakan dan melihat sendiri itu terjadi pada diri anda? Takutlah kepadaNya mulai dari sekarang juga.
Kecaplah dan lihatlah, rasakan dan alamilah sendiri betapa baiknya Tuhan itu
Follow us on twitter: http://twitter.com/dailyrho
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Belajar dari Rehabeam (2)
(sambungan) Mengharap berkat itu satu hal, tapi ingat bahwa menyikapi berkat itu hal lain. Dan salah menyikapi berkat bukannya baik tapi ma...
-
Ayat bacaan: Ibrani 10:24 ===================== "Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan ...
-
Ayat bacaan: Ibrani 10:24-25 ====================== "Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih ...
-
Ayat bacaan: Mazmur 23:4 ====================== "Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau...
No comments:
Post a Comment